Menjalankan kegiatan-kegiatan positif yang merupakan hobi adalah salah satu cara terbaik untuk menghilangkan rasa sedih dan menjaga perubahan suasana hati kamu agar tetap dalam kondisi baik. Terlebih, kondisi saat ini cukup banyak memengaruhi level stres seseorang, mulai dari ketidakpastian akan kesehatan, perekonomian, dan lain sebagainya.
Selain belajar fotografi, mengedit gambar atau video, memasak, membaca buku, dan bermain game, terdapat kegiatan baru yang bisa kamu jadikan sebagai hobi produktif dan dapat dikembangkan saat berada di rumah, yakni berkebun.
Baca juga: Yuk, Lihat Berbagai Keseruan Gerakan #CintaiKeluargaCintaiBumi dari Allianz Indonesia!
Kalau kamu sudah lama tertarik untuk mencoba hobi berkebun, saat ini adalah waktu yang tepat. Bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Nasional, tanggal 28 November, hobi kamu bisa sekaligus menjadi aksi untuk ikut serta berperan meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. Seru sekali, bukan?
Selain jadi aksi kamu mencintai bumi, mengembangkan hobi berkebun juga punya bayak manfaat lain yang bisa kamu nikmati. Misalkan saja, kamu bisa menikmati berbagai sayuran atau buah yang kamu tanam saat panen, atau bunga saat sudah merekah sempurna. Yuk, luangkan waktu untuk mencari tahu lebih luas apa saja manfaat hobi berkebun untuk lingkungan dan tentunya kesehatan tubuh kamu!
1. Berkebun jadi upaya kolektif kamu untuk mencintai bumi
Kamu pasti bertanya-tanya, memang seberapa besar sih efek hobi berkebun bagi lingkungan? Apakah benar berkebun bisa memberikan perbedaan besar terhadap lingkungan? Jawabannya: bisa! Melestarikan lingkungan adalah salah satu upaya kita agar bumi menjadi tempat hunian yang layak. Dan upaya ini tentunya butuh kerja sama dari semua orang. Sekecil apa pun aksi mencintai bumi yang kamu lakukan tentunya bisa membuat perbedaan besar.
Bisa jadi dari aksi kecil kamu, bikin orang-orang di sekitarmu juga suka menjalani hobi berkebun. Coba bayangkan misal kamu menanam buah dan sayur, saat panen kamu jadi tidak perlu lagi membelinya dari luar. Dengan begitu, kamu sudah hemat uang dan mengurangi jumlah polusi dengan tidak pergi keluar untuk belanja dengan menggunakan kendaraan. Percayalah, sekecil apa pun aksimu, ini akan jadi upaya kolektif bersama seluruh orang di dunia untuk mencintai bumi.
2. Tanaman bantu membersihkan udara dan melindungi habitat satwa
Sejak belajar di sekolah tentunya kamu sudah sering sekali mendengar bahwa tanaman mengambil karbon dioksida dari atmosfer dan menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan dari proses pernapasan dan fotosintesis mereka. Melalui proses ini, tanaman menyerap bahan kimia, bakteri, atau elemen berbahaya apa pun yang terbawa angin, yang kemudian mereka saring menjadi produk limbah yang berguna seperti air dan oksigen. Udara yang bersih tentu sangat bermanfaat bagi lingkungan.
Tak hanya udara, berkebun juga bisa melindungi berbagai satwa di sekitar kita. Saat ini, lahan hijau sulit sekali ditemui dan banyak satwa mulai kehilangan habitat alami mereka. Dengan berkebun di rumah, kamu memberikan tempat untuk satwa-satwa seperti burung, lebah, kupu-kupu, atau laba-laba untuk berlindung sekaligus bisa membantu proses penyerbukan tanamanmu.
3. Berkebun bisa meredakan stres
Berdasarkan jurnal internasional dari Environmental Research and Public Health, 2021, mengungkapkan bahwa Greenspace Interventions (intervensi ruang hijau) menunjukkan hubungan positif dengan penghilang stres. Hal ini disebabkan karena saat kamu rutin merawat tanaman dan bekerja dengan tanganmu, kegiatan berkebun ini menurunkan level kortisol dalam tubuh menjadi lebih rendah. Kortisol ini merupakan hormon yang memiliki keterikatan yang kuat dengan stres yang kamu rasakan. Dengan begitu, berkebun bisa membawa perubahan positif untuk mengatasi rasa stres kamu.
4. Berkebun mengurangi risiko serangan jantung
Fakta lainnya yang harus kamu tahu adalah menurut hasil penelitianthe British Association of Sport and Exercise Medicine, 2019, berkebun mampu mengurangi risiko serangan jantung hingga 30% untuk orang yang berusia di atas 60 tahun. Jadi, kamu tak perlu ragu mengajak orangtua di rumah untuk ikut berkebun. Pasalnya, menurut penelitian ini berkebun bisa jadi aktivitas latihan dengan intesitas sedang untuk mereka.
5. Berkebun bisa menurunkan risiko otak dari gangguan demensia
Setiap kegiatan yang kita lakukan, nantinya akan menjadi kebiasaan rutin untuk dijalankan. Begitu juga dengan berkebun. Saat kamu sudah terbiasa menjalani hobi berkebun dan rutin melakukannya setiap hari, otak kamu akan beradaptasi dengan kebiasaan ini. Demensia sendiri memiliki arti sebagai menurunnya kemampuan otak untuk melakukan fungsi dasar seperti berpikir, mengingat, berbicara, hingga membuat keputusan. Dalam sebuah jurnal The Medical Journal of Australia, 2006, mengungkapkan bahwa orang-orang yang berkebun secara teratur dapat menurunkan risiko terkena demensia hingga 36%.
Baca juga: Lonjakan Kasus COVID-19 Mulai Menurun, Ayo Tetap Lakukan 6 Aksi Proteksi Ini!
Tips berkebun ramah lingkungan
Agar tidak salah langkah dan agenda berkebun kamu semakin menyenangkan, ada beberapa rekomendasi tambahan yang harus kamu perhatikan saat berkebun:
- Gunakan pupuk dan pestisida tidak beracun tanpa bahan kimia berbahaya. Sebisa mungkin gunakan pupuk organik agar tanamanmu mendapatkan nutrisi alami yang dibutuhkan tanpa terganggu dengan bahan-bahan kimia lainnya.
- Gunakan mesin pemotong rumput atau peralatan lain yang dibutuhakan tanpa listrik atau peralatan berbahan bakar. Pilihan ini kamu lakukan agar agenda berkebun yang kamu lakukan juga bisa mengurangi polusi emisi.
- Jaga area tanam dari aneka binatang, namun jangan langsung dibunuh. Ingat, adanya binatang bisa bermanfaat untuk proses penyerbukan tanamanmu. Jadi, bila ada binatang yang mengganggu sebaiknya, singkirkan dengan hati-hati dan jangan langsung dibunuh, ya.
Aksi kepedulian Allianz terhadap masyarakat dan lingkungan
Allianz Indonesia selalu berupaya untuk menciptakan manfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup melalui dukungan yang konsisten dan bermakna.
Sejalan dengan salah satu pilar CSR (Corporate Social Responsibility) Allianz Indonesia mengenai kepedulian terhadap lingkungan dan bencana, Allianz melalui Yayasan Allianz Peduli terus melakukan aksi nyata bekerlanjutan dalam pelestarikan lingkungan, agar bumi bisa menjadi hunian yang layak bagi kita maupun generasi selanjutnya.
Baca juga: Memperingati Hari Asuransi, Yuk Kenali Mitos dan Fakta Seputar Asuransi
Sejak 2019, Allianz Indonesia telah menanam 10.000 ribu pohon mangrove di pesisir Jakarta dan Bekasi:
CSR 2019
Allianz Indonesia melakukan kegiatan penanaman 3.000 tanaman mangrove yang telah ditanam oleh lebih dari 100 relawan yang merupakan karyawan Allianz Indonesia di Hutan Mangrove Muara Tawar, Bekasi.
CSR 2020
Tahun 2020, Allianz Indonesia kembali berpartisipasi dalam World Cleanup Day (WCUD) dan telah melakukan penanaman 2.000 pohon mangrove dan kegiatan pungut sampah di Pulau Pramuka pada 11- 12 September 2020.
CSR 2021
Pada September 2021, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli (YAP) kembali berpartisipasi dalam inisiatif World Cleanup Day 2021 (WCD) dengan melakukan penanaman 2.000 pohon mangrove di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Selain itu, sebagai kelanjutan dari program #CintaiKeluargaCintaiBumi dan konversi dari setiap polis elektronik yang terbit, Allianz Indonesia juga menanam sebanyak 3.000 pohon mangrove di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu pada periode 21-30 November 2021.
Jadi, apa yang kamu tunggu lagi? Meluangkan waktu untuk menanam pohon dan berkebun pastinya akan menyenangkan. Hobi berkebun bukan hanya untuk diri kamu, berkebun juga akan membuat linkunganmu menjadi lebih sehat.
Ayo, bersama jaga kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih sehat!