Literasi keuangan menjadi isu penting dalam dekade ini. Potensi ekonomi syariah di Indonesia terbuka lebar, mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut, strategi dan terobosan yang tepat sasaran harus dilakukan agar ekonomi syariah mampu berkontribusi lebih besar lagi terhadap perekonomian nasional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri keuangan syariah mengalami pertumbuhan positif sepanjang tahun 2021. Hal itu terefleksikan dari total aset industri keuangan syariah yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,82 persen secara tahunan (year on year/yoy) sampai dengan akhir 2021, menjadi Rp 2 triliun.
Kondisi ekonomi dunia yang fluktuatif bisa saja memberikan dampak yang kurang baik terhadap kamu. Untuk itu sebagai langkah awal, kamu bisa mulai dengan mengelola keuangan sehingga memiliki rasa aman terhadap kekuatan finansial. Menemukan cara mengelola keuangan yang sesuai dengan kamu perlu dilakukan sedari dini, sejak usia kamu masih muda dan produktif.
Kamu bisa mencoba mengelola keuangan secara syariah. Perencanaan keuangan syariah adalah ketika proses yang dilakukan dalam mencapai tujuan keuangan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah dan berorientasi tidak hanya pada dunia tetapi juga akhirat.
Baca juga: Generasi Muda, Sudahkah Kamu Melek Keuangan?
Perlu diingat, mengelola uang tidak bisa dilakukan sembarangan, tentu memerlukan beberapa tahapan agar dapat mencapai tujuannya. Karena itu, ini beberapa tahapan dalam pengelolaan keuangan dengan prinsip-prinsip syariah:
1. Biasakan pola hidup sederhana dan tidak konsumtif
2. Meminimalkan utang
3. Mengalokasikan dana untuk zakat, infaq, dan sedekah
4. Menyiapkan dana darurat
Sama halnya seperti penyusunan rencana keuangan pada umumnya, dana darurat tetap merupakan salah satu hal yang perlu dipenuhi. Dalam menjalani kehidupan, kita tidak pernah tahu akan musibah atau bencana yang akan menimpa maka sudah sewajarnya kita selalu berusaha untuk melakukan tindakan pencegahan dan berjaga-jaga. Selalu ingat untuk menyisihkan sebagian pemasukan untuk dana darurat. Pilihlah lembaga keuangan syariah untuk menempatkan dana darurat ini seperti misalnya tabungan syariah atau melalui bentuk proteksi dan perlindungan lain seperti asuransi syariah.
Baca juga: Tips Mudah Menyusun Catatan Keuangan Pribadi ala Perencana Keuangan
Nah, setelah mengelola keuangan dengan baik, lengkapi perlingungan finansialmu dengan asuransi syariah dari Allianz Indonesia. merupakan produk Asuransi Jiwa Syariah dengan pembayaran Kontribusi Berkala yang memberikan perlindungan hingga Pihak Yang Diasuransikan ber-Usia 100 tahun sekaligus investasi dengan pilihan Subdana yang sesuai dengan kebutuhan. Selain melindungi diri dan keluarga, dengan mengikuti asuransi syariah kamu akan tergabung dengan komunitas tolong-menolong antar sesama peserta ketika ada yang membutuhkan Allisya Protection Life
Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) Allisya Protection Plus merupakan produk asuransi. Komponen investasi dalam PAYDI mengandung risiko. Calon Pemegang Polis wajib membaca dan memahami ringkasan informasi produk sebelum memutuskan untuk membeli PAYDI. Kinerja investasi masa lalu PAYDI tidak mencerminkan kinerja investasi masa datang PAYDI.
*Informasi di atas mengacu kepada ketersediaan tipe produk asuransi jiwa unit link yang masih dijual di Allianz. Untuk informasi produk lebih lanjut silakan merujuk pada Ringkasan Informasi Produk dan Layanan (RIPLAY) Umum dan Ringkasan Informasi Produk dan Layanan (RIPLAY) Personal serta Polis produk terkait atau hubungi AllianzCare 1500 136/ AllianzCare Sharia 1500 139 untuk informasi selanjutnya.