Sejatinya, semua asuransi yang kamu miliki, baik asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi umum, memang perlu dicek secara berkala, misalnya setahun sekali atau tiga tahun sekali.
Karena, ada banyak perubahan hidup yang kamu lalui dalam rentang tahun tersebut. Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa mengetahui apakah asuransi kamu masih sesuai kebutuhan. Jika ternyata kebutuhan proteksi kamu lebih besar dari asuransi yang kamu miliki saat ini, maka kamu bisa melakukan upgrade atau mencari asuransi yang sesuai kebutuhan.
Baca juga: Yuk, Berkenalan dengan Manfaat Nilai Tunai pada Unit Link
Cek Hal ini Ketika Melakukan Evaluasi Asuransi
Berikut hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan evaluasi asuransi:
1. Penambahan anggota keluarga baru
Dalam rentang setahun atau beberapa tahun, mungkin kamu mengalami berbagai tahap kehidupan, seperti menikah, melahirkan, bercerai, atau kematian anggota keluarga. Tentu hal ini mempengaruhi jumlah keluarga yang bergantung secara finansial pada kamu. Dengan kata lain, ini juga mempengarui UP pada asuransi jiwa dan manfaat kesehatan yang ada pada asuransi kesehatan yang kamu miliki.
Jika ada penambahan anggota keluarga, baik karena perkawinan, kelahiran, atau adopsi, maka kamu perlu menambah UP agar jumlahnya bisa menopang kehidupan seluruh anggota keluarga jika kamu tutup usia. Begitu pula halnya dengan asuransi kesehatan, kamu perlu menambah manfaat medis agar semua anggota keluarga terlindungi.
Sebaliknya, jika terjadi pengurangan anggota keluarga, misalnya karena perceraian ataupun kematian, maka kamu juga perlu menimbang-nimbang, apakah UP asuransi jiwa sekarang melebihi kebutuhan kamu atau tidak. Jika UP tersebut lebih besar dari kebutuhan, maka kamu bisa menimbang untuk menurunkan UP. Pastikan pula penerima manfaat pada asuransi jiwa adalah orang anggota keluarga hidup, sudah dewasa secara hukum atau berusia 21 tahun, dan secara hukum masih terikat hubungan keluarga dengan kamu.
2. Perhatikan kemampuan finansial
Karier dan bisnis setiap orang tentu mengalami pasang-surut. Kondisi karier dan bisnis kamu ini tentu mempengaruhi kemampuan finansial kamu dari tahun ke tahun. Karena itu, kemampuan finansial juga perlu diperhatikan ketika melakukan evaluasi asuransi secara berkala.
Ketika penghasilan kamu bertambah, kamu perlu mempertimbangkan untuk menambah proteksi. Sebaliknya, ketika bisnis kamu tengah lesu, tidak ada masalah untuk menurunkan proteksi kamu untuk sementara waktu hingga kondisi finansial kamu pulih kembali.
Yang jelas, tetaplah mengalokasikan dana yang cukup untuk asuransi, apapun kondisi finansial yang kamu hadapi. Para perencana keuangan kerap menyarankan untuk mengalokasikan minimal 10% dari penghasilan kamu untuk premi asuransi. Mengetahui dana yang kamu alokasikan sudah cukup atau belum bertujuan mencegah kamu underinsured, yakni kondisi di mana kebutuhan proteksi kamu lebih besar dari yang ditutup/diperoleh dari manfaat dan UP asuransi.
3. Posisi utang
Perubahan lain yang mungkin terjadi dalam setahun atau beberapa tahun ialah posisi utang yang kamu miliki. Pastikan semua utang yang kamu akses dilindungi oleh asuransi jiwa. Ini berguna agar keluarga tidak terjerat utang jika kamu tutup usia selama periode utang masih berjalan. Jika kamu mengakses utang dari kredit bank atau lembaga pembiayaan, besar kemungkinan kredit kamu dilindungi oleh asuransi jiwa kredit.
Namun jika kamu mengakses utang dari kerabat, rekan kerja, investor, atau pihak lain, yang tidak disertai dengan asuransi jiwa kredit, maka kamu perlu membeli asuransi jiwa secara mandiri. Pilihlah UP asuransi jiwa yang besarnya dapat menutup jumlah utang kamu. Seiring berjalannya waktu, tentu pokok utang kamu akan berkurang. Maka, kamu perlu juga menurunkan UP asuransi jiwa yang kamu gunakan untuk melindungi utang tersebut.
4. Perhatikan inflasi biaya rumah sakit
Lembaga broker asuransi asal London, Willis Towers Watson Public Ltd Co, pada Februari 2020 merilis riset The 2020 Global Medical Trends Survey yang menunjukkan bahwa biaya medis di Indonesia pada 2018, 2019, dan 2020 meningkat 9%, 9,8%, dan 11%. Dari angka ini kita bisa menyimpulkan bahwa kenaikan biaya medis melebihi kenaikan inflasi umum tahun 2020 yang sebesar 1,68%.
Artinya, kamu perlu mencermati coverage manfaat asuransi kesehatan kamu apakah masih mengejar pertumbuhan inflasi atau tidak. Boleh jadi, asuransi kesehatan yang kamu beli lima tahun lalu menyediakan manfaat rawat inap kamar kelas I dengan plafon Rp500.000 per malam. Pada waktu itu, plafon tersebut masih masuk akal. Tetapi dewasa ini, rata-rata harga rawat inap kamar kelas satu di Jabodetabek sudah merangkak di atas Rp500.000 per malam. Sehingga, ketika melakukan evaluasi asuransi, kamu perlu mengecek perkembangan harga kamar untuk rawat inap dan tindakan kesehatan yang saat ini berlaku di kota tempat kamu tinggal. Kemudian, sesuaikan lah manfaat asuransi kesehatan yang kamu miliki dengan kenaikan biaya medis tersebut.
Baca juga: Dana Darurat dan Asuransi, Duet Penting Kesehatan Keuangan Kamu
5. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup juga bisa menjadi pertimbangan kamu ketika melakukan evaluasi asuransi secara berkala. Boleh jadi, kini kamu lebih stress dalam pekerjaan, sehingga waktu olahraga berkurang. Di waktu bersamaan, makanan kamu pun tidak terjaga dan mengalami kelebihan berat badan. Hal ini akan memunculkan potensi penyakit kritis di masa mendatang. Sehingga, kamu perlu memastikan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa kamu juga mencakup perlindungan atas penyakit kritis yang mungkin timbul akibat perubahan gaya hidup.
Pertimbangan gaya hidup selanjutnya ialah menyoal fasilitas yang ingin kamu peroleh dari asuransi. Boleh jadi, 10 tahun lalu ketika kamu baru pertama kali bekerja dan punya asuransi kesehatan, kamu tidak masalah punya manfaat rawat inap kelas III, di mana satu kamar berbagi dengan pasien lainnya. Seiring berjalannya waktu dan perbaikan kondisi finansial, mungkin kamu ingin fasilitas yang lebih baik, seperti kamar VIP dengan kamar mandi di dalam ruangan dan ada extra bed untuk penunggu. Sehingga, pertimbangkan hal ini ketika evaluasi asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
6. Periode pembayaran premi sesuai kondisi keuangan
Kondisi keuangan juga bisa menjadi bahan pertimbangan kamu tentang periode pembayaran premi. Misalnya, ketika kamu berstatus sebagai karyawan tetap atau bisnis kamu lancar, kamu bisa memilih periode pembayaran asuransi secara bulanan. Namun ketika bisnis kamu melemah atau kamu berubah status menjadi pekerja bebas dengan pemasukan yang tidak teratur, maka kamu bisa mempertimbangkan pembayaran premi tiga bulanan, enam bulanan, atau tahunan. Namun yang perlu kamu ingat, premi yang perlu kamu bayar setiap kuartal, atau semester, atau tahunan akan lebih tinggi dibandingkan jika kamu bayar premi setiap bulan.
Pengaturan ini berguna agar arus kas kamu tetap terjaga setiap bulan. Sehingga, kamu bisa memakai kas untuk kebutuhan sehari-hari yang lebih mendesak, dan polis asuransi kamu tetap aktif dengan perpanjangan periode pembayaran.
Langkah Menyesuaikan Asuransi Setelah Evaluasi
Ketika kamu memutuskan untuk menambah atau mengurangi manfaat dan UP dari asuransi setelah melakukan evaluasi berkala, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
1. Lakukan penyesuaian polis
Konsultasikan pada agen asuransi kamu mengenai kebutuhan proteksi kamu. Kemudian, tanyakan informasi kepada agen tersebut, apakah kamu bisa mengubah premi asuransi di polis yang sama untuk memperoleh tambahan atau pengurangan manfaat dan UP. Jika premi bisa diubah, maka kamu tidak perlu menutup polis dan mencari produk asuransi baru.
2. Miliki asuransi tambahan
kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membeli asuransi tambahan atau rider untuk memperoleh manfaat tambahan di polis asuransi yang sudah ada. Konsultasikan pada agen asuransi mana yang lebih menguntungkan untuk kamu, baik dari premi, biaya, dan perlindungan.
3. Beli asuransi baru
Jika polis asuransi kamu ternyata tidak bisa memberikan penyesuaian, maka kamu bisa saja mencari produk asuransi lain yang lebih bisa menjawab kebutuhan. Namun, pastikan polis asuransi baru kamu aktif terlebih dahulu sebelum menutup asuransi lama kamu. Ini untuk memastikan diri kamu tetap terlindungi.
Baca juga: 5 Hal Penting Terkait Kondisi Ekonomi di 2021 yang Perlu Kamu Perhatikan
Jika saat ini kamu mencari asuransi yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan, kamu bisa menimbang SmartHealth Maxi Violet, asuransi kesehatan perorangan dan keluarga dari Allianz Indonesia. Asuransi ini menyediakan manfaat biaya medis sesuai kebutuhan nasabah, mulai rawat inap, rawat jalan, persalinan, perawatan gigi, dan manfaat tambahan seperti santunan harian.
Pemegang polis juga akan memperoleh no claim bonus jika dalam setahun tidak melakukan klaim dan diskon premi 5% apabila pemegang polis mengikutsertakan anggota keluarga. Sementara, untuk asuransi jiwa, kamu bisa menimbang SmartLink Flexi Account Plus, asuransi jiwa unit link yang memberikan 100% santunan jiwa dan potensi nilai investasi jika tertanggung tutup usia. Ayo, saatnya mengevaluasi asuransi kamu.