Kasus penyebaran Covid-19 yang saat ini didominasi oleh varian omicron tampak terkendali di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) mencatat, kasus dan tingkat kematian Covid-19 menunjukkan penurunan untuk tiga minggu berturut-turut hingga awal April 2022. Khusus pada pekan 10 April 2022, kasus Covid-19 menurun 24% dan angka kematian turun 18% dibandingkan pekan sebelumnya.
Bagaimana dengan Indonesia? Di dalam negeri sendiri, Satgas Covid-19 mencatat angka kasus positif hingga 18 April 2022 mencapai lebih dari 6 juta, dengan tingkat kesembuhan mencapai 5,8 juta kasus. Penyebaran Covid-19 yang terkendali ini tidak terlepas dari upaya penanganan pemerintah, seperti berupaya untuk terus menyediakan program vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia. Simak beberapa kebijakan di negara-negara Asia dan Australia terkait penanganan Covid-19 dewasa ini.
Baca juga: Mau Liburan ke Cappadocia? Intip Tempat Wisata yang Bisa
Penanganan Covid-19 di negara-negara tetangga
1. Indonesia
Merespon penurunan kasus positif dan angka kematian Covid-19 di Indonesia, pemerintah pun sudah melakukan beberapa pelonggaran demi memulihkan perekonomian dan sektor pariwisata. Sejak Maret 2022 lalu, pemerintah telah mencabut aturan wajib tes polymerase chain reaction (PCR) dan tes antigen untuk pelaku perjalanan domestik yang sudah menerima vaksin dosis kedua atau booster. Di samping itu, pemerintah juga membebaskan aturan karantina untuk pelaku perjalanan dari luar negeri.
Kasus Covid-19 dan angka kematian yang menurun di Indonesia cukup banyak dipengaruhi oleh program vaksinasi booster yang hingga 18 April 2022 sudah menjangkau lebih dari 31 juta penduduk. Secara nasional, pemerintah menargetkan program vaksinasi bisa menjangkau lebih dari 208 juta penduduk.
Mengantisipasi Idulfitri yang akan tiba sebentar lagi, pemerintah juga mensyaratkan vaksin booster sebagai syarat bagi penduduk yang akan mudik saat Idulfitri awal Mei mendatang. Syarat booster ini bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang berisiko tinggi akibat lonjakan kerumunan yang akan terjadi di bulan Ramadan, menjelang, dan setelah Lebaran.
Di samping itu, salah satu bentuk penanggulangan Covid-19 oleh Pemerintah Indonesia adalah dengan mengeluarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang terbit Januari 2022 lalu yang menetapkan bahwa pasien Covid-19 dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
2. Jepang
Hingga 17 April 2022, Jepang mencatat angka kasus baru Covid-19 mencapai 39.205 kasus per hari, atau menurun dari rekor tertinggi 101.084 kasus baru pada 8 Februari 2020. Adapun tingkat kematian akibat Covid-19 di Jepang juga mengalami penurunan, yakni 27 kematian pada 17 April 2022. Jumlah ini turun dari 206 kematian pada 24 Februari 2022.
Pada kuartal ketiga 2021, penyebaran varian omicron di Jepang cukup tinggi, hal ini disebabkan tingkat vaksinasi booster yang berjalan lambat. Namun, memasuki tahun 2022, kondisi tersebut sudah membaik. Adapun tingkat vaksinasi booster di Jepang pada April 2022 ini sudah mencapai lebih dari 61 juta, atau 48,5% dari total populasi.
Terhitung mulai 1 Maret 2022, Jepang telah membuka negara bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri untuk tujuan bisnis, kerja, belajar, dan tinggal dalam waktu yang lama, namun bukan untuk tujuan wisata. Pendatang pun dapat melakukan karantina mandiri setelah tiba dari luar negeri. Durasi karantina ini berbeda-beda untuk asal setiap negara, namun umumnya memakan waktu tujuh hari. Pendatang dapat mengubah tempat dan durasi karantina jika sudah mendapatkan sertifikat vaksin Covid-19 yang disetujui atau sesudah menjalani tiga hari karantina pada fasilitas yang ditentukan.
Di samping itu, pendatang juga perlu melakukan tes PCR dan mengunduh aplikasi yang berfungsi untuk memantau kesehatan. Time Out, April 2022, mencatat bahwa pada 10 April lalu, Jepang menerima sebanyak 7.000 hingga 10.000 orang pendatang dari luar negeri setiap harinya. Tingkat keterisian rumah sakit di Jepang juga terus menurun, terlebih karena pasien Covid-19 dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Ini Tips Menjaga Kesehatan selama Bulan Ramadan
3. Singapura
Per 17 April 2022, kasus baru Covid-19 di Singapura mencapai sekitar 3.000 kasus, atau menurun dari puncaknya di kisaran 14.000 pada 27 Februari 2022. Angka kematian di Singapura di tanggal tersebut juga terjaga di angka 3 kematian per hari, turun drastis dari 6 kematian per hari pada 6 Maret 2022. Adapun angka vaksinasi di Singapura hingga 11 April 2022 telah menjangkau 3,9 juta orang penduduk, atau sekitar 70% dari total populasi.
Dengan terkendalinya penyebaran Covid-19 di Singapura, maka tak heran jika pemerintah negara tersebut sudah memberlakukan pelonggaran pembatasan. Pemerintah Singapura misalnya telah memberlakukan Covid-19 Vaccinated Travel Framework untuk memfasilitasi perjalanan yang berlaku untuk semua pelaku perjalanan dari dan ke Singapura, termasuk warga negara Singapura dan penduduk tetap atau permanent residents.
Beberapa syarat untuk pelaku perjalanan misalnya, sudah menerima vaksin yang telah ditentukan untuk pelaku perjalanan usia 12 tahun ke atas dan telah melakukan tes PCR. Sejak April 2022, pemerintah Singapura juga sudah tidak memberlakukan wajib karantina bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri.
Sebelumnya, pemerintah Singapura menanggung seluruh biaya pengobatan pasien Covid-19 untuk warga negara, penduduk tetap, dan pemegang surat izin tinggal dalam jangka waktu lama. Namun sejak Februari 2022, pemerintah Singapura mendorong para pasien Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan mengajak pelaku usaha untuk sama-sama bekerja sama menanggung biaya pengobatan Covid-19.
4. Malaysia
Per 17 April 2022, kasus baru Covid-19 di Malaysia mencapai sekitar 6.000 kasus, atau menurun dari sebelumnya pada 9 Maret 2022 lalu yang mencapai sekitar 30.000 kasus. Sementara, angka kematian akibat Covid-19 di Malaysia pada tanggal yang sama mencapai 12 kematian, atau turun dari 85 kematian pada 19 Maret 2022. Adapun angka vaksinasi booster di Malaysia mencapai 15 juta penduduk, atau sekitar 50% dari total populasi.
Seiring dengan penurunan kasus dan angka kematian tersebut, mulai 1 April 2022 pemerintah Malaysia telah kembali membuka negaranya terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri. Dengan open border tersebut, maka pendatang dari luar negeri dapat masuk ke Malaysia tanpa karantina. Kebijakan ini terkait dengan langkah Malaysia memasuki fase endemik.
Meski sudah menerapkan pelonggaran, namun pemerintah Malaysia tetap mewajibkan warganya untuk menjalankan protokol kesehatan. Jika ada yang melanggar, maka warga tersebut dapat didenda sebesar RM10.000, atau perusahaan dapat didenda hingga RM1 juta.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku perjalanan luar negeri untuk masuk ke Malaysia antara lain, harus sudah divaksin dosis penuh dan memiliki Asuransi Perjalanan yang memberikan pertanggungan Covid-19. Pelaku perjalanan juga harus mengunduh aplikasi MySejahtera, aplikasi seluler yang dikembangkan oleh Pemerintah Malaysia untuk memfasilitasi upaya pelacakan kontak dalam menangani Covid-19. Pemerintah Malaysia juga menyediakan obat dan antivirus gratis untuk pasien Covid-19.
5. Australia
Per 17 April 2022, kasus baru Covid-19 di Australia mencapai sekitar 32.000 kasus, atau menurun dari sekitar 75.000 kasus pada 5 April 2022. Tingkat kematian di tanggal tersebut mencapai 8 kematian, atau turun dari 37 kematian pada 5 April 2022. Adapun tingkat vaksinasi booster di Australia mencapai 13 juta penduduk, atau 51% dari total penduduk.
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan, pemerintah Australia menanggung biaya PCR bagi warga yang bergejala. Pemerintah Australia juga mendistribusikan obat untuk menangani Covid-19 ke negara-negara bagian, untuk selanjutnya diteruskan ke fasilitas kesehatan. Beberapa obat yang didistribusikan dari pemerintah pusat antara lain sotrovimab dan remdesivir.
Serupa dengan negara-negara di Asia, Australia juga telah memberlakukan open border setelah memberlakukan penutupan sejak Maret 2020. Dengan kebijakan ini, artinya pemerintah telah kembali membuka negaranya untuk kapal pesiar, tak lagi memberlakukan tes PCR pra-keberangkatan untuk pelaku perjalanan dari luar negeri. Pemerintah Australia juga memberikan syarat bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri untuk melengkapi vaksin dengan dua dosis atau booster, serta mengantongi visa.
Baca juga: Cara Memilih Asuransi Kendaraan untuk Mudik Lebaran yang Sesuai Kebutuhan
Meski berbagai negara sudah melakukan pelonggaran perjalanan, termasuk Indonesia, namun jangan lupa untuk selalu mencegah penularan virus corona dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat bepergian dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Upayakan pula untuk melakukan pertemuan di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik dan selalu hindari kerumunan.
Jika kamu berencana bepergian dalam waktu dekat, baik dalam rangka mudik di dalam negeri atau pelesir ke luar negeri, jangan lupa lengkapi diri dengan Asuransi Kesehatan dan Perjalanan dari Allianz Indonesia. Asuransi Kesehatan akan memberikan perlindungan kesehatan terbaik untuk masa depan bagi Anda dan keluarga dengan opsi plan wilayah pertanggungan dan juga manfaat opsional yang beragam atas biaya pengobatan jika kamu jatuh sakit di masa pandemi sekarang ini. Sementara, Asuransi Perjalanan Allianz TravelPRO akan memberikan perlindungan ketika kamu dalam perjalanan, seperti perlindungan pembatalan atau perubahan perjalanan, pengobatan di luar negeri, santunan kecelakaan diri dan cacat tetap, pertolongan darurat 24 jam, serta perlindungan kerusakan atau kehilangan bagasi. Selamat menimbang dan sehat selalu!