Tidak perlu heran jika banyak anak muda memilih untuk menjadi pekerja lepas. Di masa kini, memang banyak job yang memungkinkan seseorang untuk bekerja secara lepas, namun tetap mendapatkan penghasilan yang nilainya tidak kalah dari mereka yang bekerja kantoran.
Banyak dari pekerjaan para freelancer atau pekerja lepas itu berkaitan dengan sektor teknologi informasi. Sekadar menyebut contoh, pekerjaan dari freelancer masa kini yang punya penghasilan tinggi seperti videografer, fotografer, atau bahkan penghasil konten di platform Youtube, yang popular disebut Youtuber. Tentu, ada juga freelancer yang menekuni pekerjaan yang sudah lama ada, seperti menjadi agen properti atau agen asuransi. Apakah kamu juga termasuk salah seorang freelancer? Jika ya, maka kamu perlu memahami jenis-jenis asuransi yang perlu kamu miliki.
Baca juga: Susun Perencanaan Keuanganmu dalam 6 Aspek Ini
Freelancer perlu merencanakan keuangan
Seorang freelancer, sama layaknya orang dewasa lainnya, perlu merencanakan keuangan agar bisa mencapai kondisi finansial yang sehat. Dalam merencanakan keuangan, ada enam aspek yang perlu dikelola oleh seseorang, yakni:
1. Perencanaan arus kas
Dalam perencanaan arus kas, seorang freelancer harus bisa mengelola duit yang keluar-masuk kantongnya. Artinya, kamu perlu mengelola pendapatan dan pengeluaran, baik dalam nilai maupun waktu. Perencanaan arus kas juga mencakup pengelolaan pinjaman yang didapatkan, serta kewajiban pelunasannya, dan pembentukan dana darurat yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Perencanaan asuransi
Dalam melakukan perencanaan asuransi, seorang freelancer perlu mengidentifikasi nilai ekonomis, kebutuhan perlindungan dan manajemen risiko. Yang dimaksud dengan nilai ekonomis di sini adalah penghasilan yang bisa kamu peroleh selama periode tertentu, biasanya dihitung dalam jangka bulanan. Dalam hubungan dengan perencanaan asuransi, nilai ekonomi biasa menjadi patokan seseorang untuk menentukan nilai pertanggungan yang ideal.
Sedang kebutuhan perlindungan yang dimaksud adalah jenis proteksi yang dinilai perlu oleh seorang freelancer. Pekerja lepas juga perlu mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang kemungkinan bisa menghadangnya di masa depan. Proses ini yang disebut manajemen risiko.
Baca juga: 6 Cara Mengelola Keuangan saat Ekonomi Sedang Melemah
3. Perencanaan investasi
Dalam perencanaan ini, freelancer perlu menetapkan apa saja yang menjadi tujuannya dalam melakukan investasi. Contoh tujuan adalah membeli rumah, atau membiayai pendidikan anak. Selain tujuan investasi, si pekerja lepas juga perlu menetapkan jangka waktu pencapaian tujuan investasi tersebut. Ia juga harus mengevaluasi kecenderungannya terhadap risiko: apakah ia cenderung menjauhi, atau tidak terlalu bermasalah jika menghadapi risiko. Proses ini yang biasa disebut menyusun profil risiko.
4. Perencanaan pensiun
Di tahap ini, pekerja lepas akan merancang sesuatu yang horizon waktunya lebih panjang lagi, yaitu masa pensiun. Apa yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan ini? Paling tidak, kamu perlu mempersiapkan gaya hidup di masa pensiun nanti. Apakah perlu penyesuaian dengan gaya hidupnya sekarang, terutama dalam besar pengeluaran. Tentu dalam perencanaan pensiun, seorang pekerja lepas juga harus menyiapkan dana untuk membiayai hidup di masa pensiun. Dalam konteks itu, kamu perlu mengetahui berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk menyiapkan dana pensiun tadi.
5. Perencanaan warisan
Nah, ini adalah persiapan untuk sesuatu yang memiliki jangka waktu lebih panjang lagi dibandingkan pensiun. Kendati masih terbilang jauh, seorang pekerja lepas bisa mulai menyiapkan metode pembagian warisan sejak sekarang. Sah-sah juga bagi seorang pekerja lepas untuk mulai merancang siapa yang berhak, dan apa saja yang akan diwariskan.
6. Pajak
Perencanaan di sini, seperti namanya, berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan pajak. Perencanaan pajak yang perlu dipersiapkan seorang pekerja lepas seperti menyiapkan berbagai dokumen serta dana yang dibutuhkan untuk pelunasan pajak.
Baca juga: Simak 7 Strategi agar Bisnis Tetap Bergulir Selama Pandemi
Kenali beragam asuransi yang dibutuhkan freelancer
Asuransi merupakan salah satu aspek perencanaan keuangan dengan cara mengelola risiko. Kemampuan mengelola risiko ini penting dimiliki karena seorang freelancer menghadapi tingkat risiko yang bisa dibilang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bekerja di kantor dan memperoleh penghasilan tetap. Jika tidak cermat dalam merancang perencanaan asuransi, si pekerja lepas bisa-bisa terjebak dalam kesulitan keuangan saat sebuah risiko terjadi.
Sehingga, untuk meminimalisir risiko, ada beberapa asuransi yang perlu dimiliki seorang freelancer. Apa saja?
1. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial berupa hilangnya pendapatan seseorang atau suatu keluarga, akibat kematian seseorang. Dari definisi tersebut, seorang freelancer tentu bisa dengan mudah membayangkan pentingnya memiliki asuransi ini. Memiliki asuransi ini bahkan hukumnya wajib bagi freelancer yang sudah berkeluarga dan merupakan satu-satunya penghasil nafkah.
Untuk mendapatkan perlindungan yang optimal dari asuransi jiwa, freelancer harus cermat dalam menghitung penghasilan yang diperolehnya dalam setahun. Nilai penghasilan ini akan menentukan besaran uang pertanggungan berikut premi.
2. Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan memberikan manfaat perlindungan terhadap risiko tertanggung, atau anggota keluarga tertanggung dalam hal jatuh sakit. Bagi kamu para freelancer, asuransi ini juga wajib hukumnya untuk dimiliki. Mengapa? Karena produk dari asuransi merupakan satu-satunya perlindungan yang bisa diperoleh freelancer dari risiko kerugian finansial saat jatuh sakit.
Jika tidak memiliki asuransi kesehatan, freelancer bakal menghadapi situasi sudah jatuh tertimpa tangga saat ia sakit. Sudah kehilangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan, ia juga harus mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan. Seorang freelancer yang sudah berkeluarga pun sebaiknya memilih asuransi kesehatan yang bisa memberi pertanggungan bagi seluruh keluarga.
Baca juga: Jurus Memperkuat Dana Darurat agar Bisa Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19
3. Asuransi kerugian
Asuransi kerugian merupakan perlindungan terhadap risiko finansial akibat hilangnya atau rusaknya suatu barang yang menunjang pekerjaannya. Jika kamu seorang freelancer yang membutuhkan peralatan berharga mahal, seperti komputer dengan kemampuan grafis atau kamera, maka kamu perlu asuransi kerugian seperti asuransi peralatan elektronik. Dengan memiliki asuransi kerugian, freelancer bisa membeli pengganti apabila peralatannya mengalami kerusakan. Selain itu, asuransi kerugian juga akan melindungi data, informasi, atau produk intelektual yang kamu hasilkan jika rusak atau hilang.
4. Asuransi perjalanan
Produk dari perusahaan asuransi ini memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial akibat berbagai risiko yang dialami seseorang selama melakukan perjalanan. Risiko yang ditanggung asuransi perjalanan antara lain risiko kehilangan barang, risiko sakit selama perjalanan, risiko mengalami kecelakaan, risiko ketinggalan pesawat, risiko kecurian, risiko terkena tindakan kejahatan, dan sebagainya.
Bagi freelancer yang harus menempuh perjalanan saat melakukan pekerjaan tentu perlu memiliki proteksi semacam ini. Karena, siapa yang tahu risiko semacam apa yang akan menghadang di saat seseorang melakukan perjalanan.
Dengan mengetahui jenis-jenis asuransi yang diperlukan freelancer di atas, semoga kamu semakin paham mengenai proteksi dan manfaatnya. Sukses selalu!