“Akan kuhadapi semuanya, tapi ngopi dulu.” Apakah kamu juga termasuk salah satu anak muda yang menerapkan moto hidup seperti itu? Mengonsumsi kopi sudah menjadi satu bagian dari keseharian yang tidak dapat dipisahkan. Selain karena rasanya, kopi juga dianggap sebagai suntikan semangat untuk memulai hari atau mood booster ketika rasa kantuk dan jenuh menyerang di pertengahan hari.
Meski dianggap memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh, kopi juga bisa berdampak buruk dan berisiko memicu masalah kesehatan jika dikosumsi secara berlebihan. Kafein yang terkandung dalam kopi memiliki efek diuresis dan takikardi, sehingga menyebabkan detak jantung lebih cepat dan durasi buang air kecil lebih sering.
Baca juga: Ngantuk dan Ngopi: Apakah Kafein Benar-Benar Bisa Meredakan Kantuk?
Hindari Kebiasaan ini Saat Minum Kopi
Beberapa kebiasaan minum kopi juga dapat memiliki dampak ke ginjal. Supaya bisa tetap meminum kopi dan terhindar dari penyakit ginjal, hindari kebiasaan ini saat menikmati kopimu.
1. Minum kopi berlebihan
Setiap harinya, sebaiknya kamu mengonsumsi tidak lebih dari 3 cangkir kopi atau setara dengan sekitar 18 sampai 24 ons kopi yang baru diseduh. Minum kopi dalam jumlah yang sangat banyak setiap harinya dapat memberikan tekanan berlebih pada ginjal. Konsumsi kafein yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan beban kerja ginjal, yang pada gilirannya dapat memperburuk fungsi ginjal.
2. Menambahkan terlalu banyak krim dan gula
Kopi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain dapat membantu menjaga fungsi otak, menurunkan berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, menjaga kesehatan hati, dan kaya antioksidan. Yep, semua manfaat itu dapat kamu rasakan jika kamu mengonsumsi kopi hitam tanpa tambahan gula.
Gula dan krimer dapat meningkatkan asupan kalori dan lemak jenuh, yang dapat berkontribusi meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Seperti yang mungkin telah kamu ketahui, obesitas dan diabetes adalah dua faktor risiko utama penyakit ginjal. Mereka yang telah memiliki masalah dengan ginjal juga telah mulai kehilangan fungsi untuk menyaring kelebihan fosfor dan kalium dari darah. Cobalah mengurangi gula dan gunakan alternatif yang lebih sehat seperti susu rendah lemak atau susu almond tanpa tambahan gula.
3. Minum kopi dalam kemasan
Kopi dalam kemasan sachet memang sangat mudah ditemui sehingga memudahkan jika kamu ingin menikmati kopi instan. Berkaitan dengan poin sebelumnya, kopi dalam kemasan sachet telah memiliki tambahan gula. Memang sih, ada produk yang mengiklankan gula terpisah yang kita atur sendiri, tetapi tidak menjamin bahwa tidak ada tambahan pemanis atau krim lain di dalamnya. Untuk itu, sebisa mungkin hindari mengonsumsi kopi dalam kemasan.
Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Mirip GERD? Simak Perbedaannya di Sini
4. Minum kopi berbarengan dengan obat
Beberapa obat-obatan, terutama yang memiliki efek diuretik atau memengaruhi tekanan darah, dapat berinteraksi negatif dengan kafein. Konsultasikan dengan dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat dan ingin minum kopi, untuk menghindari potensi efek samping yang merugikan ginjal.
5. Mengabaikan asupan cairan
Asupan cairan tetap perlu diperhatikan bagi kamu yang suka minum kopi. Jika memiliki masalah dengan ginjal, penting untuk memerhatikan apa yang diminum dan berapa banyak jumlah cairan yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk mengatur cairan, dokter mungkin akan meminta untuk membatasi asupan cairan, termasuk kopi, agar tidak melebihi jatah cairan harian.
Walaupun kamu tidak memiliki masalah ginjal, kamu juga tetap perlu memerhatikan asupan cairan, ya. Kafein memiliki sifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan berisiko menyebabkan kehilangan cairan lebih lanjut. Es kopi memang terdengar sebagai pelepas dahaga yang memuaskan di siang hari yang terik, tapi pastikan untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Jangan sepenuhnya menjadikan kopi sebagai pengganti asupan cairan atau pengganti makanan seperti sarapan.