8 November 2023 | Allianz Indonesia
Dalam kehidupan berumah tangga, ayah memiliki peran penting tersendiri dalam membantu merencanakan keuangan keluarga.
Memutuskan menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Secara mental, fisik, dan finansial, orang tua harus senantiasa ‘hadir’ dalam segala tahap tumbuh kembang si kecil. Bahkan, peran orang tua pun melampaui waktu karena harus mengambil keputusan yang terbaik untuk masa depan si kecil.
Apalagi bagi seorang ayah yang merupakan pemimpin dalam keluarga yang bertanggung jawab dalam berbagai keputusan, termasuk dalam hal keuangan.
Tidak hanya memberi nafkah, ayah harus memiliki literasi keuangan yang mumpuni, agar dapat memantau cashflow setiap bulannya.
Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional yang jatuh pada 12 November, yuk kita bahas peran ayah dalam mengatur keuangan keluarga.
Peran Ayah Atur Keuangan Keluarga
Sebagai seorang pemimpin yang baik untuk anak dan istrinya, ayah seringkali harus mendahulukan kebutuhan keluarganya dibandingkan dirinya sendiri. Melansir dari Kompas.com dan Sikapi Uangmu, terdapat tiga peran yang harus dijalankan ayah dalam mengatur keuangan keluarga.
1. Pencari nafkah
Peran pertama seorang ayah dalam keluarga adalah sebagai pencari nafkah. Namun, wajar pula jika istri bekerja untuk dapat menambah penghasilan keluarga. Hal ini tidak menjadi masalah apabila sudah dikomunikasikan bersama pasangan.
Jika memungkinkan, pembicaraan mengenai hal ini dapat dimulai bahkan sebelum menikah. Dengan begitu, kamu akan dapat lebih mudah merencanakan langkah yang ingin disusun dalam rumah tangga.
2. Pengatur keuangan keluarga
Ibu dikenal sebagai menteri keuangan dalam keluarga. Biasanya ibu mengemban tugas untuk mengatur bujet setiap bulannya, bahkan lengkap beserta dengan rinciannya. Ibu mengatur pos keuangan keluarga, termasuk melakukan evaluasi terhadap pos keuangan tersebut.
Jika ibu berperan sebagai Menteri Keuangan Keluarga, maka ayah adalah Menteri Perencanaan Keuangan Keluarga.
Ayah memiliki wewenang menjadi pengatur keuangan keluarga yang terlibat dalam perencanaan dan pengelolaan aset keluarga.
Untuk itu, tidak hanya ibu, ayah sebaiknya memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi. Setidaknya, ayah harus paham tentang alur pemasukkan dan pengeluaran keluarga tiap bulannya.
3. Pengambil keputusan keuangan
Ayah dan ibu menjalin komunikasi dua arah dan berdiskusi mengenai segala hal, termasuk yang berhubungan dengan finansial. Namun, keputusan akhir tetap ditentukan oleh ayah sebagai pemimpin keluarga.
Agar keputusannya tepat, seorang ayah harus memiliki edukasi keuangan yang mumpuni. Misalnya tentang besaran cashflow, porsi cicilan utang, jumlah dana darurat, proteksi keuangan, hingga investasi.
Kebutuhan keuangan keluarga dapat bervariasi tiap bulannya, bahkan masing-masing keluarga pun memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Walaupun sudah mengatur pos untuk tiap pengeluaran, ada kalanya kamu tidak bisa menabung karena pemasukan yang pas-pasan atau pengeluaran yang lebih banyak. Tantangan-tantangan serupa membutuhkan keputusan yang sangat bijak dari ayah.
Tips untuk Ayah Atur Keuangan
Memang tidak ada jurus dan rumus pasti dalam pembagian peran antara ayah dan ibu, termasuk dalam mengatur keuangan keluarga. Namun, sebagai kepala bagian perencanaan keuangan keluarga, ayah dapat mencoba beberapa tips ini untuk menjalankan tugas dan perannya dengan baik.
1. Komunikasi masalah keuangan secara rutin
“Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam sebuah hubungan” memang istilah yang sangat tepat. Tidak terkecuali dalam hal keuangan.
Keuangan, apalagi di awal hubungan, merupakan topik yang sensitif bagi banyak orang. Namun, sebagai pasangan suami istri, masalah keuangan sudah sepatutnya menjadi obrolan rutin.
Saat membicarakan perencanaan keuangan, buatlah suasana menjadi tetap menyenangkan dan terlihat santai. Sebisa mungkin juga, bersikaplah terbuka kepada pasangan, jangan menutupi apalagi berbohong soal keuangan.
Misalnya, ayah tidak jujur telah mengalokasikan bujet yang lebih untuk hobinya di bulan ini. Sementara ibu juga tidak terbuka ketika pengeluaran untuk pos belanja bahan makan sedikit lebih banyak dari seharusnya.
Semuanya harus dikomunikasikan dan didiskusikan agar tidak menjadi kebiasaan yang dapat mengganggu keamanan keuangan keluarga.
Kamu dapat membagi peran dan tanggung jawab dengan pasangan dalam hal perencanaan dan pengelolaan keuangan. Misalnya, istri berperan mengatur cashflow keluarga agar dapat berjalan sesuai dengan pos anggaran yang telah ditetapkan. Sementara suami dapat berperan mengelola portfolio proteksi dan investasi keluarga.
Walau telah memiliki peran masing-masing, komunikasi tetap harus berjalan rutin, setidaknya sebulan sekali untuk mengevaluasi kembali tanggung jawab yang dipegang oleh suami dan istri. Bicarakan setiap masalah keuangan dengan pasangan dan cari solusinya bersama-sama.
2. Kelola portfolio investasi keluarga
Suami dapat mengambil peran lebih banyak dalam mengelola pos anggaran investasi dan proteksi yang telah ditetapkan bersama. Kedua pos anggaran ini dapat memberikan nilai tambah di masa depan, oleh karena itu sangat krusial untuk dikelola dengan baik.
Pastikan tujuan keuangan keluarga yang ingin diraih di masa depan, lalu mulai merencanakan strategi serta produk investasi yang akan digunakan.
Meski peran ayah lebih besar di sini, tidak ada salahnya untuk berdiskusi mengenai strategi investasi dengan istri untuk memastikan strategi investasi sejalan dengan tujuan keuangan keluarga.
3. Asuransi kesehatan, hingga aset keluarga
Selain investasi, ayah juga bertanggung jawab memberikan proteksi keluarga dari segala risiko tak terduga, seperti masalah kesehatan atau kerusakan aset.
Jika ayah dan ibu sudah mendapat asuransi kesehatan dari kantor, pastikan anak-anak juga mendapat asuransi kesehatan. Kamu bisa mendapatkan manfaat asuransi kesehatan dari perusahaan atau mendaftar untuk mendapatkan asuransi kesehatan tambahan.
Asuransi Kesehatan Allianz menawarkan perlindungan menyeluruh untuk kebutuhan keluarga. Mulai dari SmartHealth Maxi Violet yang dapat digunakan secara perorangan dan keluarga, SmartMed Cancer khusus untuk perlindungan atas risiko kanker, hingga SmartMed Premier untuk perlindungan menyeluruh bagi kamu dan keluarga.
Ayah juga dapat menambah perlindungan untuk keluarga dengan mengasuransikan aset-aset penting yang menyangkut keberlangsungan hidup. Manfaatkan perlindungan dari RumahKu Plus untuk memaksimalkan perlindungan bagi hunian keluarga dan Allianz UsahaKu untuk perlindungan bagi usaha kamu. Kamu juga dapat melangkah lebih pasti dengan perlindungan dari produk Asuransi Jiwa Allianz, agar kondisi finansial keluarga di masa depan terjamin.
Baca juga: Perlindungan Maksimal untuk Rumah Anda
4. Siapkan dana pensiun
Suatu saat nanti, kita semua akan memasuki masa tua. Saat sudah tidak produktif lagi, ayah harus memastikan bahwa kesejahteraan keluarga tetap terjamin. Untuk itu, kita dapat mulai mempersiapkan dana pensiun sejak saat ini.
Sambil menabung dan berinvestasi, manfaatkan usia produktif untuk mulai menata rencana saat pensiun nanti. Mulai dari jenis kegiatannya hingga ke perencanaan keuangan.
Tidak lupa, diskusikan juga hal ini dengan pasangan. Kamu dapat mengikuti program dana pensiun yang disiapkan oleh perusahaan tempat kamu bekerja atau mengikuti secara mandiri di dana pensiun atau asuransi.
Sekilas terdengar rumit dan bikin pusing ya. Namun, merencanakan keuangan sangat penting dilakukan. Perencanaan keuangan juga akan menjadi semakin menyenangkan kalau dilakukan bersama pasangan hidup sebagai partner berbagi tugas dan teman diskusi. Jadi, coba dibawa seru aja yaa.
Entah kamu sudah menjadi ayah, ibu, atau masih jomblo, kamu tetap bisa mengikuti tips di atas supaya makin pintar dalam perencanaan keuangan.