24 Oktober 2023 | Allianz Indonesia
Salah satu cara untuk mengatasi gejala pembengkakan akibat asam urat dengan mengompres bagian tubuh yang bengkak. Namun, mana yang lebih baik, kompres dingin atau panas?
Dilansir Kompas.com, serangan asam urat adalah kondisi medis yang terjadi akibat kadar asam urat tinggi di dalam darah yang berasal dari purin. Purin bisa didapat dari makanan atau minuman yang sering dikonsumsi.
Makanan atau minuman dengan tinggi purin antara lain seperti alkohol, daging domba, bacon, jeroan, daging merah, serta ikan dan makanan laut lainnya seperti udang, ikan sarden, lobster.
Selain konsumsi makanan tinggi purin, asam urat juga dapat dipicu oleh genetik, obesitas atau kelebihan berat badan, hingga penyakit tertentu seperti leukimia dan gagal ginjal.
Serangan gout atau asam urat adalah radang sendi akut yang menyebabkan nyeri dan sensasi terbakar di jari kaki, betis, lutut, tangan, atau persendian lainnya. Kondisi ini bisa disebabkan adanya penumpukan kristal asam urat di area sendi dalam tubuh.
Gejala khas dari kondisi ini adalah pembengkakan yang muncul sebagai tanda peradangan. Selain itu, pengidap penyakit ini juga mungkin mengalami gejala nyeri dan kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari.
Salah satu cara untuk meredakan keluhan akibat serangan asam urat yaitu dengan mengompres pada area persendian yang sakit. Namun, saat pembengkakan muncul, mana yang lebih baik, mengompres dengan air dingin atau air panas?
Ciri-ciri Asam Urat
Ciri-ciri asam urat yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Nyeri sendi. Nyeri tiba-tiba dan hebat pada sendi adalah gejala yang paling umum dari asam urat. Nyeri ini seringkali memengaruhi persendian kaki, terutama ibu jari kaki, lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan.
- Pembengkakan di area atau sekitar sendi. Sendi yang mengalami peradangan akan terasa bengkak, kemerahan, dan panas saat disentuh.
- Muncul benjolan keras jika kristal asam urat sudah menumpuk.
- Sendi susah digerakkan membuat mobilitas terbatas, terutama ketika serangan asam urat sedang berlangsung.
- Kulit di sekitar area yang terkena asam urat dapat berubah menjadi merah dan mengkilap.
- Peningkatan sensitivitas. Daerah yang terkena asam urat seringkali sangat sensitif, dan sentuhan ringan saja bisa sangat menyakitkan.
Selain memicu kondisi di atas, asam urat yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, serta dengan penyakit-penyakit metabolik lain, seperti kolesterol dan obesitas.
Mana yang Lebih Baik, Mengompres dengan Air Dingin atau Air Panas?
Melansir KlikDokter, kompres dingin atau panas sama-sama bisa digunakan untuk mengurangi nyeri asam urat. Baik kompres dingin maupun panas dapat memberikan bantuan dalam mengatasi asam urat, tetapi pemilihan yang tepat tergantung pada kondisi spesifik dan gejala yang dialami.
Jika kamu mengalami nyeri sendi yang disertai gejala peradangan, seperti pada penyakit rematik dan asam urat, pilihlah kompres dingin untuk mengurangi gejala.
Saat mengompres, perhatikan caranya agar lebih maksimal dalam meminimalkan nyeri. Bungkus potongan-potongan es batu dalam handuk tipis kemudian letakkan pada sendi yang nyeri selama 20 hingga 30 menit.
Hindari mengaplikasikan es langsung pada kulit kamu, karena dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Selalu gunakan kain sebagai penghalang.
Bila kamu terkena nyeri sendi tanpa gejala peradangan, seperti pada pengapuran sendi, bisa menggunakan kompres hangat.
Kamu dapat menggunakan kantong air panas, bantal pemanas, atau handuk yang direndam dalam air hangat. Pastikan untuk tidak menggunakan panas berlebihan atau terlalu lama, karena hal ini dapat memperburuk peradangan.
Perlu diingat, es batu maupun air hangat tidak dapat menyembuhkan nyeri asam urat. Kompres es atau air hangat berguna hanya untuk membantu meredakan nyeri asam urat. Bukan untuk menyembuhkan asam urat.
Untuk menyembuhkan, kadar asam urat dalam tubuh harus dikontrol dengan obat-obatan dan perubahan pada pola makan.