World Cancer Research Fund International (WCRF) dan AICR mengeluarkan rekomendasi pencegahan kanker terkait dengan hubungan antara risiko kanker, makanan, nutrisi, dan aktivitas fisik. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi diet utama untuk mencegah kanker.
Mau tahu apa saja makanan dan bagaimana gaya hidup sehat yang harus kamu terapkan setiap harinya untuk mencegah berbagai penyakit kanker? Yuk, cari tahu!
Konsumsi Gandum, Buah, Sayuran, dan Biji-bijian Utuh
Makanan nabati mengandung mikronutrien yang kuat, seperti flavonoid dan karotenoid, yang menurut berbagai penelitian merupakan antioksidan kuat. Mereka melawan oksidasi dari proses biologis yang dapat membahayakan atau membunuh sel. Nutrisi tanaman juga mengurangi peradangan, yang berhubungan dengan perkembangan kanker, dan beberapa dapat menghentikan atau bahkan membunuh sel kanker.
Mulai saat ini konsumsi setidaknya 30 gram serat dan setidaknya 400 gram buah dan sayuran setiap hari.
Ada beberapa pilihan makanan pencegah kanker yang bisa kamu konsumsi seperti bawang putih, beri, tomat, sayuran silangan seperti brokoli dan kembang kol, dan sayuran hijau. Juga bawang merah, apel, pepaya, delima, kayu manis, labu, dan kecambah brokoli yaitu tanaman brokoli yang belum matang.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Keamanan Makanan dari WHO
Batasi Makanan Cepat Saji
Salah satu rekomendasi diet lainnya untuk mencegah kanker adalah membatasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan lainnya. Mengapa? Sebab makanan cepat saji dan makanan olahan lainnya mengandung lemak tinggi, pati atau gula, yang menjadi penyebab kenaikan berat badan, kelebihan berat badan dan obesitas yang merupakan penyebab banyak kanker.
Hal apa lagi yang menyebabkan makanan cepat saji dan olahan ini tidak baik untukmu? Soalnya, sebagian besar makanan cepat saji seperti burger, potongan ayam goreng, kentang goreng, menjalani beberapa kali pengolahan sebelum dikonsumsi. Makanan yang lebih banyak diproses umumnya telah mengalami proses industri dan sering kali lebih tinggi energi dan lebih rendah mikronutrien.
Batasi Daging Merah dan Olahan
Tenang, jangan dahulu kecewa kalau kamu tidak bisa makan daging. Rekomendasi dari WCRF ini tidak sepenuhnya memintamu menghindari makan daging. Soalnya, di sisi lain, daging dapat menjadi sumber nutrisi yang berharga, khususnya protein, zat besi, seng, dan vitamin B12.
Hal yang perlu kamu lakukan sebagai salah satu pencegahan kanker adalah membatasi konsumsinya. Jika kamu makan daging merah, batasi konsumsi tidak lebih dari sekitar tiga porsi per minggu. Tiga porsi setara dengan sekitar 350 hingga 500 gram (sekitar 12–18oz) berat yang dimasak.
Bila kamu tidak dapat mengontrol konsumsi daging merah dan olahan ini, nantinya akan sangat berisiko terhadap kanker kolorektal. Yaitu jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon), atau pada bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus (rektum).
Baca juga: Lakukan 9 Hal ini agar Terhindar dari Risiko Serangan Jantung
Perbanyak Air Putih dan Kurangi Minuman Manis
Tahu kan kalau salah satu faktor tertinggi penyebab banyak kanker dikaitkan dengan kegemukan dan obesitas. Nah, mengonsumsi minuman manis bila dilakukan secara sering atau dalam porsi besar akan menyebabkan naiknya berat badan, kegemukan, hingga obesitas baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Jadi sebaiknya perbanyak minum air putih atau minum minuman tanpa pemanis. Lalu, bagaimana dengan teh, kopi, dan jus buah? Untuk menjaga hidrasi yang cukup, kamu sebaiknya minum air putih atau minuman tanpa pemanis. Bila ingin mengonsumsi minuman seperti teh atau kopi sebaiknya tanpa tambahan gula. Sebab, kopi pun bisa melindungi dari kanker hati dan endometrium.
Untuk Pencegahan Kanker, Sebaiknya Jangan Minum Alkohol
Semua jenis minuman beralkohol mencakup bir, anggur, minuman beralkohol (liquors), atau minuman lainnya, serta sumber alkohol lainnya. Semua jenis minuman beralkohol ini memiliki dampak yang serupa terhadap risiko kanker. Bila kamu masih mengonsumsi alkohol maka bisa jadi risikonya kamu akan terkena berbagai gangguan kesehatan seperti kanker mulut, faring dan laring, esofagus (karsinoma sel skuamosa), hati, kolorektal, payudara (pra dan pasca menopause), dan perut.
Jangan Gunakan Suplemen untuk Pencegahan Kanker
Poin terakhir yang perlu kamu perhatikan sebagai pencegahan kanker adalah jangan gunakan suplemen sebagai usaha pencegahan kanker. Kecuali bila konsumsi yang kamu lakukan merupakan rekomendasi dari ahli kesehatan atau dokter yang telah terkualifikasi untuk menilai potensi risiko dan manfaat suplemen itu sendiri untuk kamu.
Misalkan, suplemen makanan, selain variasi makanan, terkadang bermanfaat untuk kelompok populasi tertentu:
- Vitamin B12 untuk orang di atas usia 50 yang mengalami kesulitan menyerap vitamin B12 yang terjadi secara alami.
- Suplemen zat besi dan asam folat untuk wanita yang mungkin sedang atau sedang hamil
- Suplemen vitamin D untuk bayi dan anak kecil serta untuk wanita hamil dan menyusui.