12 Mei 2023 | Allianz Indonesia
Cari tahu lebih lengkap mengenai penyebab penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) di bawah ini. Jaga kesehatan kandung kemih sejak dini.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada sistem perkemihan. Gejalanya dapat berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang. Urine biasanya tidak mengandung bakteri, tetapi bakteri bisa masuk ke sistem perkemihan dari luar tubuh, sehingga menyebabkan infeksi saluran kemih.
Tingkatan infeksi yang dialami pun biasanya tidak sama antara satu orang dengan yang lain. Hal ini dapat dilihat pada seberapa serius infeksi yang diderita. Misalnya jika gejalanya sudah termasuk sakit punggung, mual, muntah, dan bahkan demam, bisa jadi organ ginjal telah ikut terinfeksi.
Salah satu penyebab timbulnya ISK adalah seringnya menunda buang air kecil (BAK). Hal sederhana yang kerap kali dianggap remeh, sehingga lalai untuk dilakukan segera.
Selain tidak menunda BAK, apa saja kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan kandung kemih? Agar lebih jelas, yuk simak paparan terkait gejala infeksi saluran kemih berikut.
Jenis Infeksi Saluran kemih
Dilansir HaloDoc, Infeksi Saluran Kemih dikategorikan menjadi dua bagian infeksi, yaitu infeksi atas dan infeksi bawah:
- ISK atas adalah infeksi yang terjadi pada organ yang terletak sebelum kandung kemih, yaitu ginjal dan ureter.
- ISK bawah merupakan infeksi di kandung kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra.
Jika keduanya dibandingkan, infeksi bagian atas lebih berbahaya dan harus segera ditangani. Dan jika dibiarkan, infeksi di ginjal dapat menyebar luas ke seluruh tubuh.
Gejala Infeksi Saluran Kemih
Gangguan ini menyebabkan lapisan saluran kemih menjadi merah dan mengalami peradangan (iritasi). Akibat hal tersebut, ada beberapa gejala yang dapat ditimbulkan, seperti:
- Kemaluan terasa terbakar ketika buang air kecil;
- Sering ingin buang air kecil, meskipun urine yang keluar sedikit;
- Nyeri atau tekanan di punggung atau perut bagian bawah;
- Kencing berdarah atau berwarna lebih gelap;
- Urine berbau menyengat;
- Lebih sering buang air kecil di malam hari;
- Nyeri saat berhubungan seksual;
- Merasa lelah atau gemetar; dan
- Demam atau kedinginan (mengindikasikan infeksi mungkin sudah mencapai ginjal).
Baca juga: Mengenal Silent Killer, 5 Penyakit yang Dapat Menimbulkan Kematian
Cegah Infeksi Saluran Kemih
Sederet cara yang dapat dilakukan, apabila tubuh telah menunjukan tanda-tanda awal infeksi saluran kemih. Baik dari apa yang kita konsumsi hingga apa yang perlu kita terapkan agar terhindar dari ISK atau bahkan infeksi lebih lanjut.
Berikut tips yang dapat membantu kamu menjaga kandung kemih tetap sehat.
1. Minum air putih sesuai kebutuhan tubuh
Apabila asupan minum air tidak terpenuhi, maka tubuh akan dehidrasi. Selain itu, urine berubah warna menjadi lebih tua dan pekat, bisa disertai dengan gangguan buang air besar atau infeksi pada saluran kemih. Minum air putih setidaknya 8 gelas sehari.
2. Hindari menahan buang air kecil
Berkemih berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dan bakteri. Bila sering ditahan, maka bakteri dari luar justru dapat masuk ke kandung kemih yang dapat menyebabkan infeksi.
3. Hindari buang air kecil terburu-buru
Buang air kecil perlahan dan tuntas, serta jaga kebersihan di area sekitar kemaluan.
4. Buang air kecil setelah berhubungan intim
Setelah berhubungan intim, buang air kecil dan jaga kebersihan sekitar kemaluan karena ada banyak bakteri yang memenuhi area kelamin.
5. Membatasi makanan dan minuman yang mengiritasi kandung kemih
Hindari alkohol, pedas, kopi, teh, dan minuman bersoda mengandung kafein.
6. Hindari merokok
Rokok mengandung kafein yang mengiritasi kandung kemih. Selain itu, perokok berisiko 2–3 kali lebih tinggi terkena kanker kandung kemih dibandingkan orang yang tidak merokok.
7. Menjaga kebersihan organ intim
Bilaslah organ intim dari depan ke belakang setelah berkemih atau buang air besar. Jangan membersihkan dari arah sebaliknya, karena bakteri dari anus dapat berpindah ke organ intim dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
8. Konsumsi obat atau terapi yang sesuai
Konsumsi obat atau terapi yang sesuai bila memiliki gangguan pengosongan kandung kemih atau kesulitan menahan berkemih. Ingat, sebelum mengobati diri sendiri konsultasikan dulu kondisimu dengan dokter.
9. Rajin ganti baju dalam
Sering mengganti baju dalam dan pembalut untuk menghindari kelembapan dan memicu infeksi.
Jika kamu mengalami salah satu atau lebih gejala infeksi saluran kemih, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan medis.
Apabila penyakit ini mendapat diagnosis dini, maka kemungkinan terjadinya komplikasi bisa dicegah. Semakin cepat pemeriksaan dilakukan, semakin baik.