Bagi kamu yang bergaji pas-pasan, mungkin tidak menganggap penting investasi. Investasi tidak dianggap sebagai hal yang sebaiknya didahulukan, karena ada kebutuhan hidup yang lebih mendesak.
Namun, meski memiliki gaji yang pas-pasan, sebaiknya kamu tetap memikirkan untuk investasi.
Memangnya mengapa sih investasi begitu penting?
Manfaat Berinvestasi
Investasi adalah proses menanamkan sejumlah nilai uang dengan harapan uang tersebut bisa bertumbuh. Tujuan dari investasi adalah untuk menghasilkan keuntungan berupa peningkatan nilai dari uang yang diinvestasikan.
Jika saat ini kamu sudah memiliki kebiasaan menabung, maka kamu bisa mengalihkan sebagian tabungan ke instrumen investasi. Bunga bank cenderung kecil, ditambah setiap bulan terdapat potongan administrasi.
Dibandingkan menabung uang di rekening bank, investasi melalui instrumen lain dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Baca juga: #YUKPAHAMI dan Kenali Manfaat Asuransi Jiwa Tradisional
- Melindungi nilai uang dari inflasi
Jika diasumsikan inflasi per tahun adalah sebesar 5%, maka Nilai Rp1 juta hari ini, sama dengan dengan Rp500 ribu dalam 10 tahun kemudian. Menabung dengan cara konvensional tidak melindungi uangmu dari inflasi, karena nilai tabunganmu akan semakin berkurang. Sementara dengan berinvestasi, kamu dapat menumbuhkan nilai uangmu. - Mempersiapkan kebutuhan masa depan
Investasi bisa digunakan untuk meraih tujuan seperti mempersiapkan biaya haji, pernikahan, DP rumah, liburan, pendidikan anak, hingga dana pensiun. Imbal hasil dari investasi bisa membantumu untuk menghadapi adanya kenaikan biaya pada kebutuhan-kebutuhan tersebut. - Memberikan passive income
Pendapatan aktif adalah pendapatan yang diperoleh setelah bekerja dengan cara menukar waktu, tenaga, dan pikiran. Contoh dari pendapatan aktif adalah gaji. Pendapatan pasif (passive income) adalah merupakan pendapatan yang diraih dari kenaikan nilai berupa uang atau keuntungan yang didapatkan dari aset. Dengan kata lain, kamu bisa mendapatkan uang tanpa melakukan apa-apa. Investasi bisa menjadi sumber penghasilan lain di samping gaji bulanan.
Tips Investasi bagi yang Bergaji Pas-Pasan
Gaji pas-pasan bukan halangan. Kamu bisa mulai investasi dengan dana terbatas melalui tips berikut:
- Tentukan tujuan investasi
Memiliki tujuan investasi adalah kunci keberhasilan dalam berinvestasi. Tanpa adanya tujuan yang spesifik, investasi hanya akan menjadi tumpukan dana yang sekedar menunggu godaan untuk dibelanjakan secara impulsif ketika melihat saldonya yang sudah lumayan dan terdapat promo yang sangat menarik namin mungkin bukan merupakan sesuatu yang dibutuhkan. Dengan adanya tujuan yang jelas seperti DP kendaraan bermotor, biaya liburan, atau sesederhana ingin membeli gadget idaman, akumulasi investasi akan memiliki pelindung tambahan dari godaan belanja yang bisa datang kapan saja dan dari mana saja. Semakin banyak tujuan investasi yang bisa dicapai akan menjadi motivasi untuk tercapainya tujuan investasi berikutnya.
Baca juga: Memperingati Hari Asuransi, Yuk Kenali Mitos dan Fakta Seputar Asuransi
- Pilih instrumen investasi sesuai profil risiko
Profil risiko adalah tingkatan seberapa besar kamu dapat menoleransi suatu risiko investasi berupa penurunan nilai investasi akibat fluktuasi pergerakan harga aset. Berdasarkan profil risikonya, investor terbagi menjadi tiga jenis, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Konservatif, atau si penghindar risiko, cocok dengan jenis investasi yang cenderung stabil dan relatif aman. Contoh jenis investasinya adalah deposito dan reksadana pasar uang. Sedangkan moderat adalah mereka yang cukup menoleransi risko, namun tidak untuk risiko besar. Jenis investasi yang cocok bagi moderat adalah reksadana campuran dan reksadana pendapatan tetap. Sementara tipe agresif atau berani mengambil risiko, bisa memililih reksadana saham.
- Tentukan alokasi rutin
Dalam kondisi pas-pasan, peran alokasi anggaran menjadi sangat penting. Pembagian pos belanjabsecara spesifik akan membantu mengoptimalkan pendapatan yang tersedia untuk memenuhi seluruh kebutuhan, termasuk investasi. Ketika besaran alokasi investasi sudah ditentukan, maka besaran tersebut secara konsisten akan disisihkan untuk investasi. Konsekuensi tidak memiliki alokasi khusus untuk investasi adalah tidak adanya dana yang tersisa untu berinvestasi karena sudah terpakai oleh hal lain yang mungkin secara prioritas lebih rendah. Hal terpenting dari aloksi rutin investasi adalah konsistensi bukan besaranny, maka tentukan nilai yang tidak memberatkan untuk memulai baru kemudian dapat ditingkatlan ketika sudah terbiasa.
Baca juga: Masih Harus Berpergian di Tengah Pandemi? Lindungi Diri dan Keluarga dengan Asuransi Perjalanan
- Autodebet per bulan, lalu alihkan ke instrumen investasi
Jika kamu tipe yang sulit menabung, gunakan autodebet tabungan rencana. Autobedet artinya bank akan menarik sejumlah uang pada tanggal tertentu setiap bulannya. Uang tersebut baru bisa diambil setelah jangka waktu tertentu, misalnya satu atau dua tahun. Setelah dua tahun, alihkan uang yang terkumpul ke deposito atau obligasi.
Jangan Lupa Asuransi untuk Perlindungan Finansial
Investasi bertujuan untuk membuat uangmu terus tumbuh. Namun agar bisa konsisten berinvestasi, tentu kamu juga perlu perlindungan yang membuat finansialmu aman dari kejadian tak terduga, seperti biaya perawatan ketika jatuh sakit. Untuk itu, kamu perlu miliki perlindungan asuransi, seperti asuransi kesehatan yang penting untuk dimiliki untuk kamu yang di usia produktif.
Dengan perencanaan yang matang serta komitmen dalam menjalankan rencana keuangan, berapapun jumlah penghasiln yang kita miliki tidak akan menjadi alasan untuk tidak berinvestasi. Meski dimulai dari nominal yang sedikit, seirong berjalannya waktu akumulasi investstasi akan terus bertumbuh. Dengan tujuan yang jelas, instrumen yang tepat, serta alokasi yang sesuai, yuk mulai berinvestasi!