Catat, Ini Syarat Menerima
Vaksin DBD di Indonesia

15 Juli 2024 | Allianz Indonesia
Kasus dan kematian akibat DBD kian melonjak. Meski telah menjadi “momok”, namun ternyata sekarang sudah ada vaksinnya lho! 
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini kerap kali terjadi di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Tidak jarang DBD menelan banyak sekali korban, bahkan sering kali mengintai anak-anak yang masih belia yang sedang aktif dengan kegiatan sekolahnya.
 
Seiring perkembangan waktu, kini vaksin DBD akhirnya telah tersedia di Indonesia untuk membantu mencegah penyebaran penyakit ini. Mau tau apa saja persyaratannya? Simak selengkapnya di sini!
1. Umur 6 hingga 45 Tahun
Vaksin DBD jenis Tetravalent Dengue Vaccine (TDV) diperkenankan untuk individu berusia 6 sampai 45 tahun di Indonesia. Meskipun di beberapa negara vaksin ini digunakan hingga usia 60 tahun, di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaannya hanya sampai usia 45 tahun. Persetujuan ini didasarkan pada studi klinis dan keamanan vaksin bagi kelompok usia tersebut.
 
2. Belum atau Sudah Pernah Terinfeksi DBD
Vaksin ini dapat diberikan kepada individu, baik yang belum atau sudah pernah terinfeksi DBD. Meski tidak diperlukan pengujian pra-vaksinasi untuk menerima vaksin ini, namun disarankan untuk mengikuti rekomendasi resmi dari dokter atau tenaga kesehatan. Bagi yang pernah terinfeksi, vaksin ini dapat membantu mencegah infeksi ulang yang seringkali lebih parah.
 
3. Tidak Memiliki Masalah pada Sistem Imun
Vaksin DBD tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki gangguan sistem imun atau sedang mengonsumsi obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh. Vaksinasi juga harus ditunda jika seseorang sedang mengalami demam yang akut. Penting untuk memastikan kondisi kesehatan optimal sebelum menerima vaksin agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
 
Sebelum menerima vaksin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan dan kelayakan menerima vaksin DBD. Dokter akan melakukan evaluasi medis dan memberikan rekomendasi apakah vaksin tersebut sesuai atau tidak untuk Anda.
 
Saat ini, vaksin DBD yang berguna untuk mencegah demam berdarah telah tersedia di berbagai fasilitas kesehatan, baik negeri maupun swasta, seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas.
 
Setelah menerima vaksin DBD, beberapa efek samping yang mungkin akan muncul antara lain:
  • Nyeri, gatal, atau nyeri di tempat suntikan
  • Sakit kepala
  • Kurang energi dan ketidaknyamanan
  • Efek samping yang lebih jarang seperti kumpulan darah di bawah kulit, memar, sakit perut, dan muntah.
Efek samping ini umumnya ringan dan akan hilang dalam beberapa hari. Namun, jika mengalami efek samping yang berkepanjangan atau parah, segera hubungi tenaga medis untuk konsultasi lebih lanjut. Pemantauan setelah vaksinasi penting untuk memastikan tidak ada reaksi yang serius.
 
Vaksin DBD adalah langkah preventif yang efektif untuk mencegah infeksi demam berdarah. Dengan memenuhi persyaratan usia, kondisi kesehatan, dan prosedur yang tepat, masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin ini dengan mudah. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi resmi untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin.
 
Upaya pencegahan melalui vaksinasi dapat membantu mengurangi beban penyakit DBD di Indonesia. Selain vaksinasi, masyarakat juga diharapkan terus menjalankan tindakan pencegahan lain seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk. Selain itu, terdapat beberapa langkah preventif untuk mencegah pembengkakan biaya perawatan saat terkena DBD, yaitu dengan menyiapkan asuransi kesehatan.
 
Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai harganya, dan jangan sampai karena DBD perlindungan finansial keluarga menjadi tidak sehat lagi. Allianz memahami pentingnya perlindungan kesehatan yang komprehensif untuk kamu dan keluarga. Dengan Allianz Flexi Medical, Allianz memberikan produk asuransi kesehatan murni yang lengkap dengan beragam keunggulan dan fleksibel. Hal tersebut juga berlaku pada AlliSya Flexi Medical, yang merupakan asuransi kesehatan murni berbasis syariah.
 
Mulai dari penggantian biaya rawat inap atau pembedahan karena penyakit maupun kecelakaan, biaya manfaat penyakit kritis, biaya manfaat perawatan darurat, penggantian biaya manfaat tambahan seperti peralatan medis yang tahan lama dan anggota tubuh artifisial, hingga manfaat meninggal dunia akibat dan bukan akibat kecelakaan yang merujuk pada manfaat sesuai plan yang dipilih, yang bisa kamu dapatkan dari Allianz Flexi Medical dan AlliSya Flexi Medical.
 
Dalam produk asuransi kesehatan tersebut, Allianz menyediakan fitur Flexi Benefit yang dapat digunakan untuk membayar klaim rawat jalan, ekses klaim dan/atau risiko sendiri (deductible) tanpa perlu menambah premi. Selain itu, juga tersedia tambahan dana Flexi Benefit untuk polis keluarga dan nasabah yang memilih e-Policy dan melakukan pembayaran secara autodebet.
 
Dengan produk ini, kamu akan mendapatkan ketenangan pikiran dan jaminan bahwa kamu dan keluarga terlindungi dengan baik. Jangan tunggu sampai terlambat, yuk mulai lindungi kesehatan Anda sekarang dengan Allianz
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023