Bolehkah Penderita Asam Lambung
Minum Kopi?

10 Mei 2024 | Allianz Indonesia
Kamu pecinta kopi tapi khawatir dengan asam lambung dan GERD? Tenang, ada beberapa cara untuk kamu bisa menikmati kopi tanpa rasa khawatir.
Mengonsumsi kopi merupakan kegemaran bagi beberapa orang untuk menciptakan energi yang optimal atau membuat mood menjadi lebih baik. Namun, bagi sebagaian orang mengonsumsi kopi bisa memicu timbulnya asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Benarkah pengidap GERD harus meninggalkan kopi dalam kesehariannya?
 
Seperti yang kita ketahui bahwa kopi bersifat asam dan tinggi kafein. Akibatnya dapat memicu gejala asam lambung atau memperparah kondisi GERD. Meski kopi yang dikonsumsi memiliki kandungan kafein yang rendah, tetap saja dapat menstimulasi terbentuknya asam. Namun, ada cara lain bagi penderita asam lambung atau GERD untuk tetap bisa menikmati kopi tanpa rasa khawatir berlebih, lho.
 
Dilansir dari Info Sehat Fakultas Kedokteran UI, penderita GERD yang kondisinya stabil masih dapat menikmati kopi. Namun, jika sudah dalam kondisi akut atau mengalami refluks memang disarankan untuk menghindari kopi.
 
Nah, untuk kamu yang wajib ngopi tiap hari dan bukan termasuk pengidap GERD akut, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti saat mengonsumsi kopi agar tetap aman dan nyaman.
Pertama, pilihlah jenis kopi yang aman bagi lambung. Dilansir dari Alodokter, ada beberapa jenis kopi yang bisa kamu nikmati tanpa khawatir memicu asam lambung.
 
Kopi Luwak
Kopi ini terkenal karena proses alaminya yang unik, di mana biji kopi difermentasi dalam perut luwak sebelum akhirnya dikumpulkan dan diproses lebih lanjut. Hal ini menyebabkan kopi luwak memiliki kandungan asam yang lebih rendah dan kafein sekitar 45 mg per cangkir, menjadikannya salah satu pilihan yang baik bagi penderita asam lambung. 
 
Kopi Dark Roast
Dalam proses roasting, semakin gelap biji kopi saat disangrai, semakin rendah kandungan asam dan kafeinnya. Kopi dark roast memiliki rasa pahit yang khas dengan aroma yang kuat, keasaman yang lebih rendah, dan kandungan kafein sekitar 50 mg per cangkir. 
 
Kopi Arabika
Dikenal karena rasa asam yang ringan dan manis, kopi Arabika memiliki kafein yang juga cenderung rendah, sekitar 90 mg per cangkir. Ini membuat kopi arabika menjadi pilihan yang aman bagi lambung.
 
Kopi Excelsa
Kopi Excelsa adalah varietas kopi liberika dengan aroma buah yang khas dan tingkat kepahitan serta keasaman yang sedang. Meskipun kandungan kafeinnya cukup tinggi, sekitar 129 mg per cangkir, sifatnya yang tidak terlalu asam membuatnya menjadi pilihan yang cukup aman.
 
Kopi Chicory
Bukan biji kopi biasa, chicory dibuat dari akar tanaman Cichorium intybus yang dipanggang. Kopi Chicory memiliki rasa dan aroma yang mirip kopi asli tetapi dengan kafein yang rendah dan hampir tanpa keasaman, membuatnya menjadi alternatif yang baik bagi penderita asam lambung.
 
Kedua, cara penyajian kopi juga berpengaruh. Kopi cold brew, misalnya, memiliki kandungan asam yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi panas tradisional. Ini karena metode penyeduhan yang dilakukan tanpa panas, sehingga asam yang dihasilkan pun lebih sedikit. Oleh karena itu, untuk mencegah asam lambung naik, mengonsumsi kopi cold brew menjadi alternatif yang disarankan untukmu. 
Mesti telah memilih jenis kopi dan menggunakan metode cold brew, namun asupan kafein harian dari mengonsumsi kopi tetap perlu dibatasi. Terlebih jika kamu masih mengonsumsi makanan asam, pedas, cokelat, atau teh. Ahli medis menyarankan agar penderita asam lambung membatasi asupan kopi tidak lebih dari dua cangkir per hari. Dengan membatasi jumlah kopi, kamu bisa mengurangi risiko gejala asam lambung yang muncul.
Selanjutnya, penggunaan susu dalam kopi bisa menjadi alternatif. Menambahkan susu murni bisa membantu mengurangi keasaman kopi karena protein dalam susu dapat mengikat asam klorogenat yang ada dalam kopi untuk menekan timbulnya asam lambung.
 
Selain metode cold brew, bagi kamu pengidap GERD, mengonsumsi kopi dengan metode latte juga bisa menjadi pilihan lain. Selain karena biji kopi yang digunakan telah melalui proses pemanggangan dalam waktu lama, kopi latte juga bisa ditambahkan dengan susu.
Bagi kamu pengidap GERD, pastikan untuk selalu membawa obat yang kamu konsumsi, baik itu obat pereda sakit atau penghambat asam lambung. Obat jenis proton pump inhibitor (PPI) yang bisa diminum sekitar setengah jam sebelum mengonsumsi kopi, dapat menekan produksi asam lambung dan memberi perlindungan tambahan ketika kamu ingin menikmati kopi.
 
 
Jadi, meskipun kamu menderita asam lambung, bukan berarti harus mengucapkan selamat tinggal pada kopi. Dengan mengikuti tips di atas, kamu tetap dapat menikmati secangkir kopi tanpa harus khawatir dengan gejala yang mungkin timbul.
 
Selain membatasi asupan kafein dalam kopi per harinya, penderita GERD juga perlu memperhatikan waktu untuk mengonsumsi kopi. Hindari mengonsumsi kopi selagi perut masih kosong, karena dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Sebagai penderita GERD, sebaiknya mengonsumsi obat lambung 30 menit sebelum menikmati kopi. Di samping itu, campuran kopi, seperti susu, creamer, dan daily product juga perlu diperhatikan, karena kandungan lemak susu berpotensi membuat otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophagus sphineter menjadi lebih lentur. Apabila hal tersebut terjadi, akibatnya otot semakin tidak dapat menutup rapat dan memicu asam lambung semakin naik ke atas.
 
Menerapkan gaya hidup sehat juga dapat membantu meringankan gejala asam lambung. Misalnya, menghindari beberapa jenis makanan dan minuman lainnya yang memperburuk asam lambung dan GERD seperti cokelat, permen, makanan pedas, asam, berlemak, dan minuman beralkohol. Di samping makanan dan minuman, menghindari makan selama 2 atau 3 jam sebelum tidur, memiliki pola tidur yang baik, hingga memposisikan bantal dengan baik dan benar juga berpengaruh pada asam lambung.
 
Tentu saja, jika gejala asam lambung muncul setelah mengonsumsi kopi, lebih baik konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
 
Selamat menikmati kopimu! 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023