Hingga 7 Mei 2020, COVID-19 telah menginfeksi 198 negara dengan jumlah orang terinfeksi mencapai 3,84 juta kasus di mana 269 ribu orang meninggal dunia, data terus berubah sesuai informasi terbaru dari pemerintah. Di Indonesia, tercatat per tanggal 7 Mei 2020 sudah terdapat 12.776 pasien positif virus corona dengan menyebabkan kematian terhadap 930 pasien sementara 2.381 tercatat telah sembuh
Seiring dengan semakin ganasnya penyebaran virus mematikan itu, pemerintahan di banyak negara telah memberlakukan kebijakan social distancing dalam bentuk penguncian total sebuah wilayah (lock down) maupun secara parsial melalui kebijakan work from home. Kebijakan itu diambil agar penyebaran virus bisa diperlambat.
Di tengah kengerian akibat pandemi virus corona ini, ada banyak mitos dan hoaks yang beredar di media sosial tentang COVID-19. Supaya kamu bisa turut menghambat penyebaran COVID-19 dan memerangi kabar bohong seputar wabah ini, sebaiknya kamu mengetahui fakta-fakta terbaru tentang COVID-19 berikut ini.
Baca juga: Ini 7 Tips Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Di Tengah Pandemi COVID-19
1. COVID-19 bisa berkembang di negeri tropis
Ketika pertama kali kasus COVID-19 muncul di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019, banyak orang masih beranggapan penyakit itu sejenis pneumonia yang hanya menyerang orang-orang di kawasan empat musim dan akan sulit hidup di negeri tropis seperti Indonesia. Anggapan itu salah besar. COVID-19 nyatanya juga menginfeksi orang-orang di kawasan tropis yang lembab dan panas seperti Singapura, Malaysia dan Indonesia.
2. Belum ada vaksin yang bisa menghalau infeksi COVID-19
Para ilmuwan dari banyak negara sejauh ini masih berjibaku mengembangkan vaksin untuk melawan penyebaran COVID-19. Maka bisa dibilang sejauh ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit akibat virus tersebut. Meminum jenis rempah tertentu atau jamu juga tidak membantu penyembuhan penyakit ini. Seseorang yang terinfeksi coronavirus bisa sembuh dengan bantuan imunitas tubuh yang dimiliki. Namun, infeksi COVID-19 bisa fatal akibatnya bagi pasien yang sudah memiliki penyakit berat bawaan seperti asma, hipertensi, diabetes, jantung, dan sebagainya.
3. COVID-19 juga menyerang anak-anak
Semula virus corona ini dinilai hanya rentan menyerang kalangan lanjut usia. Mereka yang masih muda dan anak-anak relatif lebih kebal dari infeksi COVID-19. Namun, pada kelanjutannya, hal itu terpatahkan dengan terjadinya kasus infeksi COVID-19 pada balita. Di Indonesia, per 13 Maret tercatat dua anak berusia 2 dan 3 tahun positif COVID-19.
Baca juga: Yuk, Mengenal Istilah-istilah Ini untuk Lebih Memahami Virus Corona
4. Masa inkubasi COVID-19 mencapai 14 hari
Ketika seseorang terinfeksi COVID-19, gejala awal mungkin baru ia rasakan 5-6 hari setelah tertular. Kebanyakan masa inkubasi terjadi mulai 2-14 hari. Itulah mengapa ketika kamu pernah berhubungan dengan orang yang positif COVID-19 disarankan mengisolasi diri hingga 14 hari untuk mengetahui terjadi penularan atau tidak.
5. Seseorang yang tertular COVID-19 bisa tanpa gejala
Umumnya, ketika seseorang terinfeksi COVID-19 ia akan merasakan beberapa gejala umum seperti demam, pilek, batuk juga sesak nafas. Gejalanya mirip flu dan pneumonia. Namun, studi terakhir menunjukkan seseorang yang positif COVID-19 bisa tidak merasakan gejala apapun (asimptomatik) akan tetap ia tetap bisa menularkan virus itu pada orang lain yang memiliki imunitas rendah. Ini yang membuat penyebaran virus corona begitu cepat dan bertambah secara eksponensial.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Pakai Masker yang Benar
6. Lima "perisai" penghalau COVID-19
Selama COVID-19 belum ada vaksin atau obat yang ampuh, satu-satunya cara untuk melindungi diri dari serangan virus ini adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh, mengurangi sosialisasi (social distancing) untuk menghindari penularan, rajin mencuci tangan dengan sabun, menghindari menyentuh area wajah dan mengenakan masker ketika kamu terpaksa berada di tempat keramaian.
Itulah 6 fakta penting tentang COVID-19 yang perlu kamu pahami supaya bisa terhindar dari penularan dan tidak terjebak mitos menyesatkan. Tetap waspada dan jaga kesehatan, ya.