Menurut Cleveland Clinic, Bronkitis adalah peradangan saluran udara yang mengarah ke paru-paru. Ketika saluran udara yang terdiri dari trakea dan bronkus teriritasi, keduanya akan membengkak dan dipenuhi lendir sehingga menyebabkan batuk.
Jika kamu didiagnosa lebih awal, kemungkinan untuk sembuh akan semakin besar. Hal ini karena ada jenis bronkitis yang bisa hilang dengan sendirinya, tetapi ada juga yang tidak pernah benar-benar hilang, meskipun bisa dikelola.
Jenis-Jenis Bronkitis
Saat orang mengatakan menderita bronkitis, kebanyakan yang dimaksud adalah bronkitis akut. Ini adalah kondisi sementara yang membuat batuk. Padahal, tidak sedikit orang yang juga menderita bronkitis kronis.
Berikut adalah jenis-jenis bronkitis dan perbedaannya.
1. Bronkitis Akut
Disebabkan oleh infeksi virus, bronkitis jenis ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Kebanyakan orang bahkan tidak memerlukan pengobatan untuk bronkitis akut dan tidak menyebabkan masalah kesehatan setelahnya.
2. Bronkitis Kronis
Jika mengalami batuk dengan lendir hampir setiap hari selama 1 – 3 bulan dalam setahun, maka kamu kemungkinan menderita bronkitis kronis. Bahkan, kondisi ini bisa berlangsung setidaknya selama dua tahun.
Jika menderita bronkitis kronis, kamu mungkin menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Apabila kamu mengalami kondisi ini, konsultasikan ke dokter dan pastikan apakah kamu harus melakukan tes PPOK.
Siapa yang Paling Berisiko?
Dilansir dari WebMD, kamu memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena kedua jenis bronkitis jika:
- Merokok.
- Menderita asma dan alergi.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, baik orang dewasa, bayi dan anak, serta yang sedang sakit ringan sekalipun seperti pilek karena tubuh sudah sibuk melawan kuman itu.
- Memiliki penyakit refluks gastroesofagus atau refluks asam kronis atau GERD.
- Risiko terkena bronkitis kronis lebih tinggi jika:
- Perempuan yang merokok karena perempuan lebih berisiko daripada perokok laki-laki.
- Memiliki riwayat keluarga penyakit paru-paru.
Penyebab Penyakit Ini
Selain faktor-faktor risiko di atas, terdapat penyebab bronkitis kronis lain yang perlu kamu ketahui, antara lain:
- Menghirup polusi udara, asap kimia, atau debu yang mengganggu paru-paru dari waktu ke waktu
- Merokok atau menghirup rokok pasif dan asap ganja untuk waktu yang lama
- Penggunaan rokok elektrik atau vaping
Apakah Bronkitis Menular?
Meskipun kondisinya tidak menular, tetapi kamu dapat menyebarkan virus dan bakteri yang menyebabkan bronkitis ke orang lain.
Misalnya, jika virus flu telah menyebabkan kamu bronkitis maka orang lain mungkin juga terkena flu dari kamu, tetapi tidak akan memiliki gejala bronkitis.
Gejala yang Dirasakan
Mayo Clinic menyebutkan bahwa jika menderita bronkitis, baik akut maupun kronis, kamu mungkin memiliki gejala pilek, seperti:
- Batuk
- Produksi lendir atau dahak yang bisa berwarna bening, putih, abu-abu kekuningan, atau hijau, bahkan berdarah
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala ringan dan nyeri tubuh
- Sedikit demam dan menggigil
- Kelelahan
- Ketidaknyamanan dada
- Sesak napas dan mengi
Namun, gejala-gejala pada bronkitis akut biasanya membaik dalam waktu sekitar satu minggu, tetapi batuk yang mengganggu bisa bertahan selama beberapa minggu.
Sedangkan, pada bronkitis kronis, selama tiga bulan kamu mungkin akan terus batuk, dan akan sembuh dan kambuh kembali setidaknya selama dua tahun berturut-turut.
Kapan Harus Berobat ke Dokter?
Segera ke dokter jika batuk yang diderita:
- Berdarah atau berlendir yang mengental atau menggelap dan terasa busuk
- Demam lebih dari 38 derajat celcius
- Membuat terjaga di malam hari
- Berlangsung lebih dari 3 minggu
- Menyebabkan nyeri dada, mengi atau sesak napas
- Memiliki suara seperti menggonggong dan sulit untuk berbicara
- Membuat berat badan turun tanpa alasan jelas
Cara Mengobati Bronkitis
Untuk bronkitis akut, penyakit ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu Namun, jika disebabkan oleh bakteri yang jarang terjadi, dokter mungkin memberikan antibiotik.
Lalu, untuk penderita asma dan alergi atau mengalami mengi, dokter akan menyarankan inhaler untuk membantu membuka saluran udara dan membuat kamu lebih mudah untuk bernapas.
Untuk meringankan gejala bronkitis akut, yang bisa kamu lakukan, diantaranya adalah:
- Minum banyak air sekitar 8 – 12 gelas sehari untuk membantu mengencerkan lendir sehingga lebih mudah untuk batuk.
- Istirahat cukup.
- Gunakan humidifier atau mandi air panas karena uap sangat bagus untuk melonggarkan lendir.
Sementara untuk perawatan bronkitis kronis, pengobatannya adalah:
- Alat pembersih lendir untuk membantu batuk cairan dengan lebih mudah.
- Terapi oksigen agar bisa bernapas lebih baik.
- Rehabilitasi paru, yaitu program latihan yang dapat membantu bernapas lebih mudah dan lebih banyak.
Namun, sebaiknya apabila gejala yang kamu alami sudah sangat mengganggu keseharianmu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penangan dan resep obat yang tepat.
Bagaimana Cara Pencegahannya?
Cara terbaik mengurangi risiko bronkitis adalah sebagai berikut.
- Jauhi asap rokok.
- Lakukan vaksinasi pneumonia dan flu karena kamu bisa terkena bronkitis dari virus flu.
- Sering mencuci tangan dan menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Kenakan masker untuk melindungi diri dari orang-orang yang mungkin sakit dan ketika berada di sekitar hal-hal yang mengganggu paru-paru, seperti polusi.
- Istirahat yang cukup.
- Mengonsumsi makanan yang sehat.
Jadi, sekarang kamu sudah tahu penyebab, gejala, pengobatan, hingga cara pencegahannya. Apabila kamu mengalami batuk selama tiga bulan atau lebih, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter atau ahli kesehatan. Dengan terdiagnosa lebih awal, maka kesempatan untuk sembuh pun akan semakin besar.