Sesuai dengan namanya, abses hati adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan yang terbentuk di organ hati. Akibat abses tersebut, hati akan menyebabkan pembengkakan dan menimbulkan rasa sakit di bagian kanan atas perut, bahkan apabila tidak segera diobati bisa menyebabkan hati pecah. Tanpa pengobatan, abses hati dapat berakibat fatal.
Untuk itu, ketahui gejala apa yang bisa dirasakan saat menderita penyakit ini, serta penyebab, pengobatan, dan cara pencegahannya.
Apa Itu Abses Hati?
Menurut Pace Hospitals, abses hati adalah kumpulan nanah di dalam hati yang dapat diakibatkan oleh cedera hati atau kebocoran isi usus dari perut ke hati melalui vena porta. Ini adalah vena yang membawa nutrisi dari organ pencernaan ke hati.
Abses hati ini biasanya terjadi karena infeksi oleh mikroorganisme dan trauma. Sekitar 50% kasus, penyakit ini terjadi pada lobus kanan hati, yang merupakan lobus terbesar dengan suplai darah terbanyak.
Berikut adalah orang dengan faktor risiko yang lebih mungkin menderita abses hati:
- Penderita diabetes
- Pernah melakukan operasi hati
- Memiliki kanker hati
- Menderita sirosis
- Berjenis kelamin laki-laki
- Berusia lanjut
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Menggunakan obat penghambat pompa proton
Gejala yang Dirasakan
Berikut adalah beberapa gejala abses hati yang dapat dirasakan oleh penderitanya, menurut Medical News Today
- Demam
- Menggigil
- Berkeringat di malam hari
- Perasaan tidak enak badan secara umum
- Mual atau muntah
- Nyeri bahu kanan
- Nyeri di bagian kanan atas perut
- Batuk
- Sesak napas
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Air seni berwarna gelap
- Sekitar 50% – 75% penderita abses hati mengalami nyeri perut dan 90% mengalami demam
Jenis-Jenis Abses Hati
1. Abses Hati Piogenik
Kondisi infeksi umum yang disebut juga pyogenic liver abscess (PLA) ini disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk jamur, bakteri, dan parasit.
Selain itu, berbagai penyebab abses hati piogenik adalah masalah saluran empedu, infeksi perut dan kebocoran isi usus, batu atau tumor yang memecah aliran empedu sehingga menyebabkan kolangitis, kebocoran isi usus intraabdomen, dan cedera.
2. Abses Hati Jamur
Penyebab paling umum dari abses hati jamur adalah Candida albicans, yang sering menyerang orang dengan gangguan kekebalan.
Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, abses jenis ini bisa tersebar di seluruh hati sehingga muncul banyak lesi kecil berukuran kurang dari satu sentimeter.
3. Abses Parasit (Abses Hati Amuba)
Memiliki nama lain amebiasis dan disentri amuba, jenis abses hati ini disebabkan oleh parasit usus Entamoeba histolytica, Echinococcus granulosus, protozoa, dan cacing, yang bisa masuk ke tubuh melalui makanan dan air yang terkontaminasi kotoran.
Bisa ditularkan melalui interaksi orang ke orang, jenis abses hati ini lebih umum terjadi di daerah tropis dengan perumahan yang padat dan sanitasi yang tidak memadai. Misalnya saja India, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Jika abses hati pecah, nanah dapat bocor ke area lain dari tubuh dan menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti di bawah ini
- Sepsis atau infeksi darah parah yang bisa berakibat fatal
- Peritonitis atau radang lapisan perut
- Empiema atau kantong nanah yang terkumpul di dalam rongga tubuh, biasanya di antara paru-paru dan dinding dada
- Kompresi pembuluh darah yang mengurangi aliran darah
- Ensefalopati yang dapat menyebabkan perubahan fungsi otak
- Trombosis vaskular atau gumpalan di pembuluh darah
- Cedera ginjal akut
- Sindrom gangguan pernapasan akut
- Endophthalmitis atau infeksi mata serius yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan
- Abses di organ lain
- Infeksi dan peradangan yang meluas
Proses Diagnosa yang Dilakukan
Apabila kamu mengalami sakit yang parah, demam tinggi yang terus memburuk, linglung, hingga penurunan kesadaran, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sebelum memberikan diagnosa, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda pembesaran hati atau penyakit kuning, yang mungkin terlihat dari mata.
Setelah itu, kemungkinan akan dilakukan tes darah dan laboratorium akan menganalisisnya untuk mengetahui keberadaan bakteri agar dapat menentukan antibiotik mana yang akan digunakan.
Kamu juga mungkin akan melakukan pemindaian pencitraan, seperti USG perut, CT scan, atau MRI untuk membantu menemukan dan mengukur abses.
Terakhir, untuk mengonfirmasi diagnosis dan bakteri yang terlibat, dokter biasanya akan melakukan tindakan mengekstrak cairan dari abses.
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Untuk mengobati abses hati, dimulai dengan antibiotik dalam bentuk pil atau cair. Kamu mungkin dianjurkan untuk rawat inap di rumah sakit agar dapat menerima antibiotik melalui vena (intravena).
Terapi antibiotik ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu dan mungkin memerlukan pemindaian berulang untuk memantau perubahan abses.
Jika antibiotik tidak cukup untuk membersihkan abses, dokter akan melakukan metode drainase yang meliputi:
- Aspirasi, dengan cara memasukkan jarum suntik melalui kulit ke dalam abses dan mengeluarkan nanah.
- Drainase kateter, yang dilakukan dengan memandu kawat tipis ke dalam abses menggunakan gambar ultrasound atau CT, menempatkan kateter (tabung fleksibel) di atas kawat, dan mengalirkan abses secara bertahap selama 5 – 7 hari.
- Drainase bedah, yang diperlukan jika upaya drainase lain tidak efektif atau abses sulit diakses. Caranya adalah dengan memotong perut untuk mencapai hati dan mengeringkannya.
Setelah melakukan perawatan, tes pencitraan lanjutan, seperti USG, CT, atau pemindaian MRI, kemungkinan tetap diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk mengecek apakah pengobatan telah berhasil atau belum.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan
1. Perhatikan Makanan dan Minuman
Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh tinja akan menyebabkan abses hati penyebab infeksi karena mungkin mengandung parasit.
Jadi, bersihkan buah dan sayuran sebelum makan dan hindari makan daging mentah untuk membantu mencegah infeksi. Lalu, hindari asupan protein yang tinggi. Lebih baik banyak konsumsi karbohidrat dan lemak.
2. Jaga Kebersihan
3. Praktik Seksual yang Aman
Abses hati adalah kondisi serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi dan bisa menimbulkan gejala seperti demam, nyeri perut, hingga penurunan berat badan.
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, baik dengan antibiotik maupun prosedur drainase, sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Meskipun berbahaya, abses hati bisa dicegah dengan menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan yang higienis, dan menerapkan gaya hidup sehat. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.