Pernahkah kamu mendengar komentar “Gen Z nggak bisa beli rumah karena kebanyakan ngopi dan traveling.” Tapi sebenarnya, bukan itu masalah utamanya. Kenyataan sekarang, harga rumah semakin tinggi, bahkan lebih cepat dari kenaikan gaji. Jadi, wajar saja jika kebanyakan dari Gen Z merasa punya rumah hanyalah mimpi.
Karena itu, kebanyakan dari mereka yang lebih memilih menghabiskan uang untuk hal-hal yang lebih realistis, bisa dinikmati sekarang, dan membawa pengalaman dan ilmu baru. Misalnya saja traveling atau self-reward.
Namun, tetap penting untuk mulai memiliki strategi keuangan yang membuat masa depan terasa lebih aman. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan.
Perilaku Ekonomi yang Bisa Diterapkan Gen Z
1. Buat Anggaran yang Dapat Diterapkan
Synchrony menyebut, anggaran menjadi hal yang ditakutkan karena bisa memperlihatkan bagaimana seseorang menggunakan uangnya dengan cara yang buruk. Jangan memiliki pola pikir seperti ini.
Padahal, anggaran keuangan dapat kamu anggap sebagai peta, yang bisa membantu kamu mengetahui kemana uangmu pergi. Jadi, buatlah anggaran sederhana yang memperhitungkan semua pendapatan kamu, lalu bagi pengeluaran ke dalam tiga kategori, yaitu kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
Setelah memperhitungkan tabungan dan pengeluaran yang diperlukan seperti tempat tinggal, makanan, asuransi, utilitas, dan lain-lain, kamu dapat mengisi “keinginan” dengan hal-hal yang kamu inginkan, seperti perawatan diri secara teratur atau video games terbaru.
2. Menabung dengan Metode 50-30-20
Menabung menjadi salah satu perilaku ekonomi yang baik untuk dilakukan. Sayangnya, tak semua orang bisa melakukannya.
Dilansir dari Investopedia, metode yang bisa dilakukan saat mengelola anggaran keuangan adalah 50-30-20. Artinya, kamu mengalokasikan 50% dari pendapatan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan pribadi, dan 20% untuk menabung.
Namun, angka ini bukan patokan mutlak. Kamu bisa pertimbangkan untuk meningkatkan jumlah yang ditabung jika memungkinkan agar semakin cepat mencapai tujuan.
3. Bayar dan Lunasi Utang yang Dimiliki
Utang berbunga tinggi sangat membebani, terutama jika kenaikan suku bunga menyebabkan jumlah utang membengkak. Menerapkan sebuah rencana dapat membantu kamu membuat kemajuan yang signifikan.
Salah satu metode terbaik untuk melunasi utang adalah dengan menggunakan prinsip “longsoran utang”.
Prioritaskan untuk melunasi utang dengan suku bunga tertinggi terlebih dahulu. Kemudian kamu bisa melanjutkan membayar saldo minimum untuk semua utang yang lain agar skor kredit tidak memburuk karena tagihan yang belum dibayar.
Gunakan uang tambahan untuk membayar utang dengan bunga tertinggi hingga lunas, baru kemudian lanjutkan ke utang tertinggi berikutnya, dan seterusnya.
4. Bangun Dana Darurat, Perilaku Ekonomi yang Baik
Sesuai namanya, dana darurat adalah dana yang dapat kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang tak terduga atau bahkan kehilangan pekerjaan.
Idealnya, dana darurat mencakup 3 – 6 bulan pengeluaran bulanan kamu. Dengan memiliki dana darurat yang cukup, kamu tidak perlu merogoh dana investasi dan bisa terus melangkah maju karena kondisi finansial tidak terganggu.
5. Tetapkan Tujuan Keuangan
Memiliki tujuan keuangan yang jelas dapat membantu kamu dalam mengelola keuangan, sehingga kamu bisa menginvestasikan uang dalam rekening tabungan berbunga yang sesuai dengan waktu yang diperlukan.
Kamu dapat memilih sarana tabungan dengan berbagai tingkat likuiditas, sesuai dengan jangka waktunya. Contohnya sebagai berikut:
- Untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun, pertimbangkan miliki tabungan pensiun.
- Untuk tujuan jangka menengah, seperti uang muka rumah, dapat disimpan dengan aman di rekening sertifikat deposito.
- Untuk tujuan jangka pendek, seperti dana liburan, kamu bisa memilih rekening pasar uang yang menawarkan akses mudah.
- Untuk dana darurat, pilih rekening tabungan dengan imbal hasil tinggi yang mudah diakses.
Semua sarana tabungan di atas dapat mengakumulasi bunga, yang berarti uang kamu akan bertambah lebih cepat tanpa melakukan apa pun.
Pastikan kamu mengotomatiskan tabungan melalui setoran langsung agar tidak tergoda untuk membelanjakan uang tersebut saat masuk ke rekening.
6. Pahami dan Mulai Investasi Sejak Dini
Tabungan penting, tapi kalau kamu mau uang kamu berkembang dengan lebih cepat dari inflasi, investasi itu langkah selanjutnya.
Kamu bisa memulainya dari instrumen yang rendah risiko seperti reksa dana atau obligasi pemerintah. Jika kamu sudah semakin paham profil risiko dan tujuan keuanganmu, kamu bisa mencoba saham atau jenis instrumen investasi lainnya yang lebih potensial.
Investasi bisa membantu kamu mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah.
7. Tingkatkan Literasi Finansial Secara Berkala
Dunia keuangan terus berkembang, mulai dari tren investasi, regulasi pajak, hingga teknologi baru seperti digital banking atau kripto.
Untuk itu, kamu bisa membaca artikel keuangan, ikuti akun finansial terpercaya di media sosial, atau mendengar podcast tentang finansial. Jangan malu untuk ikut kelas keuangan, webinar, atau konsultasi dengan agen keuangan.
Semakin tinggi literasi finansial kamu, semakin kuat pondasi keputusan keuanganmu.
8. Lindungi Diri dengan Asuransi
Selain menabung, memiliki dana darurat, dan melunasi utang, kamu juga perlu melindungi diri untuk risiko kehidupan di kemudian hari.
Pilihan yang tepat jika kamu belum memiliki asuransi adalah dengan melengkapi perlindungan kesehatanmu, yang bisa memberikan perlindungan finansial saat kamu membutuhkan perawatan medis.
Asuransi kesehatan yang bisa kamu pilih adalah AlliSya Flexi Medical dari Allianz Life Syariah Indonesia. Produk asuransi ini merupakan asuransi kesehatan tambahan yang memberikan manfaat yang komprehensif dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan kamu. Mulai dari mencakup biaya rawat inap dan pembedahan, baik akibat penyakit tertentu maupun kecelakaan, penggantian biaya untuk penyakit kritis, perawatan darurat di rumah sakit, hingga santunan saat meninggal dunia, baik karena kecelakaan maupun penyebab lainnya, sesuai dengan tabel manfaat berdasarkan plan yang kamu pilih.
Tersedia juga fitur Flexi Benefit yang dapat digunakan untuk membayar klaim rawat jalan, ekses klaim dan/atau risiko sendiri (deductible) tanpa perlu menambah premi.
Selain itu, ada juga manfaat meninggal dunia akibat kecelakaan, bukan kecelakaan, dan kecelakaan saat menunaikan ibadah umrah atau haji.
Dengan 8 langkah tersebut, sekarang kamu punya roadmap keuangan yang lengkap, bukan hanya untuk bertahan, tapi juga untuk berkembang.