Pandemi COVID-19 yang telah merebak sejak akhir 2019 dan telah masuk ke Indonesia sejak Februari 2020 tidak hanya menimbulkan permasalahan pada bidang kesehatan maupun perekonomian dunia, melainkan turut memberikan dampak terhadap kondisi sosial masyarakat, seperti meningkatnya rasa cemas dan ketidakpastian, kesulitan mengatur waktu antara pekerjaan dengan realita kehidupan, kesulitan menjaga emosional yang dirasakan serta mengkontrol waktu antara bekerja dan bermain bersama anak merupakan dampak dari perubahan tatanan baru yang terjadi di lapangan.
Tidak hanya memperhatikan proteksi akan kesehatan nasabah dan masyarakat Indonesia, di tengah kondisi yang tak pasti, kesehatan fisik dan psikologis karyawan merupakan fokus utama Allianz Indonesia dalam menghadapi kondisi saat ini. Meski saat ini pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan new normal, namun alangkah baiknya apabila masyarakat tetap harus beraktivitas sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dan lembaga kesehatan, seperti selalu menerapkan physical distancing dan tidak terlalu berlebihan memikirkan hal-hal yang memicu stress.
Oleh karena itu, tim HR Allianz Indonesia kembali menyelenggarakan program Virtual Seminar Series pada bulan Juli 2020 yang terbagi dalam empat sesi yaitu Happy Life: Dealing with Anxiety, Happy Family: Integrating Work & Life, Happy Life: Anger Management serta Happy Kids: Work & Play Together Life. Narasumber yang memandu program tersebut adalah Adjie Santosoputro (@adjiesantosoputro), sedangkan untuk program Happy Family dan Happy Kids dipandu oleh Ario Pratomo (@sheggario) dan Nucha Bachri (@nuchabachri).
Adjie Santosoputro dalam sesi Happy Life: Dealing with Anxiety menekankan bahwa kondisi saat ini cenderung memicu berbagai kecemasan serta ketidakpastian pada masyarakat. Suatu permasalahan akibat dari kesalahan maupun kelalaian diri sendiri seperti menunda, tidak menyukai pekerjaan yang sedang dikerjakan, perpisahan serta kecanduan berpeluang melahirkan kecemasan maupun ketidakpastian yang akan dialami nantinya. Yang biasanya tidak disadari oleh setiap individu yakni, apapun yang dilakukan sudah pasti berkaitan dengan ketidakpastian, khususnya ketika berada dalam suatu lingkaran permasalahan.
Oleh karena itu, dalam mengatasi kecemasan yang sedang dihadapi, lari atau menghilang bukan solusi tepat dalam menyelesaikan permasalahan. Justru sikap menerima merupakan solusi yang lebih baik untuk mengatasi kecemasan yang dialami. Salah satu cara memiliki kekuatan untuk menerima permasalah yang terjadi adalah dengan Think dan Aware. Kedua hal tersebut merupakan pelatihan yang dapat menyeimbangkan diri sendiri untuk memperbaiki apa yang sedang terjadi pada diri sendiri.