Bertepatan dengan perayaan 50 Tahun Hari Bumi sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April 2020, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli dan program Bank Sampah Gusling, mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai Bumi dan menyadari akan pentingnya menjaga serta merawat bumi agar tetap terjaga kelestariannya.
Kegiatan Bank Sampah Gusling, yang bekerja sama dengan Kelurahan Guntur, setiap bulannya dilakukan di gedung Allianz Tower. Program ini bertujuan untuk membantu mengurangi penumpukan sampah, serta mengedukasi masyarakat sekitar bahwa sampah memiliki nilai ekonomis dengan memiliki tabungan rekening Bank sampah serta mendukung masyarakat untuk melestarikan bumi dan lingkungan.
Pada program Bank Sampah Gusling, sampah yang disetorkan akan dipilah dan dikonversikan dalam bentuk tabungan yang dapat dicairkan oleh nasabah apabila dibutuhkan. Sebagaian sampah yang telah dipilah juga dimanfaatkan untuk dijadikan barang-barang bernilai ekonomis. Sepanjang tahun 2019, jumlah timbangan sampah yang telah disetorkan oleh nasabah dari kegiatan tersebut adalah sebanyak 3.913 atau sebesar 49% dari total serapan sampah yang diperoleh Bank Sampah Gusling secara keseluruhan sebanyak 7.925,20 kg.
Di awal tahun 2020 ini, dunia dilanda pandemi virus COVID-19 yang telah menyebar ke lebih dari 200 negara, dengan jumlah penyebaran dan kematian yang terus meningkat setiap harinya. Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19, pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan sejumlah kebijakan seperti physical distancing dan kewajiban menggunakan masker apabila harus berkegiatan dari luar rumah. Bersamaan dengan meningkatnya jumlah kasus positif akibat virus COVID-19 di Indonesia, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak pada penurunan aktivitas di hampir seluruh sektor bisnis, sehingga perekonomian ikut berjalan lamban.
Salah satu nasabah setia Bank Sampah Gusling, Bapak Koya, adalah seorang pemilik warung sembako sederhana di Kelurahan Guntur yang merasakan dampak dari situasi Pandemi Covid-19. Setiap bulannya Bapak Koya mengumpulkan dan memilah sampah hasil dari warung untuk kemudian disetorkan ke Bank Sampah Gusling. Hasilnya Pak Koya bisa mengambil uang tabungan sebesar Rp1.000.000 setiap tahunnya. Dengan adanya tabungan tersebut Pak Koya memiliki tambahan dana darurat di tengah kondisi saat ini yang membuat pendapatan warungnya menurun. Selain itu, Bapak Koya juga secara tidak langsung berperan dalam membantu bumi untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.