Jakarta, 27 April 2020 – Ekonomi syariah saat ini telah menjadi arus baru dalam perekonomian global. Di dua dekade terakhir, industri keuangan syariah terus berkembang dan tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, baik di negara berpenduduk mayoritas muslim maupun non-muslim. Indonesia secara signifikan memperlihatkan adanya peningkatan akan kebutuhan solusi finansial yang sesuai dengan nilai-nilai syariah oleh masyarakat baik muslim maupun non-muslim. Keuangan syariah dinilai memiliki transparansi dalam pengelolaan sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat tanpa membedakan keyakinan dan agamanya. Hal ini tentu saja membuka potensi yang sangat besar bagi Unit Usaha Syariah, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Syariah).
Sebagai suatu produk, asuransi syariah pada dasarnya adalah mekanisme berbagi kebaikan di mana perusahaan asuransi sebagai pengelola, memfasilitasi para pemegang polis yang mengumpulkan iuran dana kebaikan bersama atau tabarru’, kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk santunan kepada peserta asuransi lain yang mengalami musibah sesuai akad disepakati. Di sinilah mekanisme saling melindungi itu terjadi. Saat ini Allianz Life Syariah memiliki ragam produk yang merupakan perwujudan prinsip berbagi kebaikan dan saling melindungi, di antaranya adalah asuransi jiwa unit link AlliSya Protection Plus yang memberikan santunan meninggal dunia dan dapat digunakan sebagai warisan bagi keluarga yang ditinggalkan plus potensi nilai investasi; Flexi Critical Illness Syariah yang memberikan perlindungan dengan menyediakan dana pengobatan yang siap siaga apabila terjadi penyakit kritis; Hospital & Surgical Care Premier Syariah X, asuransi kesehatan individu yang memberikan proteksi atas biaya kesehatan yang terus meningkat dari tahun ke tahun; serta Fitur Wakaf pada Allisya Protection Plus untuk berkah kebaikan yang dapat dirasakan masyarakat banyak dan menjadi pahala abadi yang tak lekang oleh waktu.
