Dalam asuransi, repricing merupakan penyesuaian biaya asuransi kesehatan yang terjadi karena adanya beberapa faktor seperti inflasi biaya medis dan meningkatnya pengalaman klaim asuransi kesehatan. Untuk itu, perusahaan asuransi berupaya untuk memberikan pelayanan berasuransi yang maksimal.
Pelayanan asuransi yang optimal juga mendasari adanya penyesuaian biaya asuransi kesehatan. Hal ini wajar terjadi mengingat biaya kesehatan di Indonesia yang selalu meningkat sebesar 10% – 15% setiap tahunnya. Selain itu, kebutuhan masyarakat akan pengobatan ke fasilitas kesehatan terbaik juga terus mengalami peningkatan.
Memahami Repricing pada Asuransi
Pada dasarnya, kenaikan biaya berlaku pada seluruh industri seiring dengan melonjaknya kebutuhan masyarakat dan terjadinya inflasi secara umum. Misalnya, meningkatnya harga barang-barang pokok di Indonesia, meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM), hingga penyesuaian harga pada barang dan jasa yang bersifat lifestyle seperti biaya langganan video streaming.
Kondisi ini juga terjadi pada industri asuransi. Semakin besarnya kebutuhan masyarakat terhadap akses kesehatan, inflasi ekonomi, dan semakin majunya teknologi kesehatan, kian membuat biaya medis terus meningkat tiap waktu, sehingga penyedia layanan asuransi perlu melakukan repricing, atau dikenal juga dengan penyesuaian biaya asuransi.
Head of Product Marketing & Development Allianz Life Syariah Indonesia, Rina Triana, menjelaskan bahwa “repricing merupakan langkah yang perlu dilakukan oleh perusahaan asuransi, khususnya bagi produk asuransi kesehatan untuk memastikan bahwa perlindungan yang diberikan kepada nasabah tetap relevan dan optimal.”
Repricing diterapkan dengan melakukan penyesuaian terhadap biaya asuransi atas produk asuransi kesehatan yang disebabkan oleh beragam faktor, salah satunya adalah kenaikan biaya medis. Apa saja faktor lainnya? Baca artikel selengkapnya di sini.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Repricing pada Asuransi
1. Inflasi Biaya Medis
Inflasi biaya medis merupakan penentu utama yang meningkatkan premi atau biaya asuransi yang dikenakan kepada nasabah. Dilansir dari laman Infobanknews, laporan Mercer Marsh Benefits (MMB) Health Trends 2024 mengungkap bahwa tren inflasi medis di Indonesia terus meningkat hingga menyentuh angka 13% setiap tahunnya.
Dengan adanya inflasi medis yang terus terjadi setiap tahunnya, industri asuransi didorong untuk melakukan penyesuaian biaya asuransi agar perlindungan kesehatan bagi nasabah dapat tetap optimal.
2. Peralatan Kesehatan
Perkembangan teknologi dan penggunaan alat kesehatan di Indonesia telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini yang juga menjadi salah satu faktor inflasi medis, yang menyebabkan kenaikan pada biaya perawatan kesehatan.
Misalnya, saat ini ahli kesehatan atau dokter memiliki alat yang mampu membedakan tahi lalat dan kanker kulit melalui alat detector bernama scanner kanker kulit dengan berbagai jenis panjang gelombang elektromagnetik, yang pastinya membutuhkan biaya lebih untuk bisa mendapatkan fasilitas kesehatan ini.
3. Pengalaman Klaim
Permintaan klaim asuransi yang meningkat dapat dipicu oleh kondisi masyarakat yang lebih rentan terkena penyakit sejak era Covid-19, sehingga klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan. Semakin tingginya frekuensi dan besarnya klaim yang diajukan nasabah dapat memengaruhi penyedia layanan asuransi untuk melakukan repricing.
Sepanjang Januari – September 2024, Allianz Life Indonesia telah membayarkan total klaim dan manfaat lebih dari Rp 9 triliun. Angka tersebut meningkat 8% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) juga mencatatkan bahwa klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan 26% atau Rp 11,83 triliun selama semester I dan klaim asuransi jiwa mencapai 77,67 triliun.
Mengapa Repricing itu Penting?
Jika besaran premi tidak disesuaikan dengan inflasi biaya medis dan pengalaman klaim, maka hal ini akan berdampak secara signifikan terhadap perlindungan kesehatan nasabah.
“Repricing sangat penting dilakukan agar penyedia asuransi kesehatan bisa tetap memberikan manfaat dan perlindungan maksimal kepada para nasabahnya secara optimal,” ujar Ibu Rina.
Manfaat Repricing bagi Nasabah
Tips Menghadapi Penyesuaian Biaya Asuransi
Rina Triana juga menjelaskan bahwa “nasabah bisa meninjau kembali perlindungan asuransi kesehatan yang dimiliki agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan membayar premi. Jika diperlukan, nasabah juga dapat mengubah manfaat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.”
Untuk membantu nasabah agar dapat menyesuaikan anggaran dengan kenaikan premi akibat penyesuaian biaya asuransi, pertimbangkan poin-poin berikut:
1. Tinjau Ulang Skala Prioritas
Untuk memastikan premi dapat terbayarkan, mulai dengan meninjau ulang skala prioritas dengan bijak agar kamu memiliki alokasi dana yang cukup untuk tetap terlindungi.
Atur budget plan secara berkala untuk menjaga arus keuangan tetap sehat dan transparan, dengan memastikan kamu dapat menyisihkan dana yang digunakan untuk pembayaran asuransi kesehatan.
2. Pilih Produk Asuransi yang Tepat
Sebelum memilih produk asuransi kesehatan, pastikan bahwa kamu telah mempelajari pilihan produk asuransi yang tersedia sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
Jika telah memiliki asuransi kesehatan, lakukan peninjauan ulang terhadap perlindungan asuransi yang kamu miliki secara berkala.
Mulai dengan memeriksa kembali manfaat dan cakupan polis, pastikan bahwa kamu memilih produk asuransi yang sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan, dengan tetap memerhatikan kondisi finansialmu.
3. Berkonsultasi dengan Agen atau Perusahaan Asuransi
4. Pelajari Rekomendasi yang Diberikan oleh Perusahaan Asuransi
Selain berkonsultasi dengan agen, kamu juga bisa mempelajari rekomendasi atas pilihan yang diberikan oleh perusahaan asuransi.
Misalnya, nasabah diberikan rekomendasi untuk melakukan konversi yang memungkinkan nasabah mendapatkan fitur-fitur yang relevan dengan kondisi saat ini dan/atau penyesuaian premi atau kontribusi yang lebih rendah dan tanpa melewati proses underwriting.
Di tengah kondisi yang penuh akan ketidakpastian akan beragam risiko penyakit, tetap memiliki asuransi kesehatan adalah langkah yang bijak demi meminimalisir beban finansial jika risiko tak terduga kamu alami.
Untuk itu, repricing pada produk asuransi kesehatan merupakan kebijakan yang sangat penting untuk menjaga keberlangsungan perlindungan kesehatan bagi nasabah.
Jaga selalu kesehatan dan senantiasa lindungi dirimu dengan memilih asuransi yang tepat!