Sejak pandemi COVID-19 berlangsung, kamu pasti sudah secara baik menerapkan 3M: Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Semua itu dilakukan sebagai langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19.
Himbauan yang sama pun terus dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 untuk mengajak masyarakat menerapkan hal-hal sederhana dalam mencegah penularan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan 3M. Dengan mencegah penularan, maka peningkatan kasus COVID-19 dapat ditekan.
Selain menerapkan protokol kesehatan, kabar baiknya hingga kini, keberadaan vaksin COVID-19 sudah bisa didapatkan di Indonesia. Meski demikian, seperti yang dilansir oleh KOMPAS.com, ahli epidemiologi dan peneliti pandemi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sejauh ini efek vaksinasi COVID-19 terhadap kekebalan tubuh penerimanya belum diketahui.
Terlebih saat ini juga munculnya mutasi COVID-19 jenis baru yang terjadi di Inggris dan Afrika Selatan juga menjadi ancaman. Maka, menurut Dicky, kita semua harus tetap waspada dan mempertimbangkan agar tidak serta merta menganggap vaksin sebagai satu-satunya jalan keluar dari pandemi. Sekaligus menghimbau masayarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan dari 3M menjadi 5M sebagai usaha mengendalikan kondisi pandemi ini.
Apa kamu sudah tahu apa itu 5M? Strategi 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas interaksi, dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Mengenal Terapi Plasma Konvalesen untuk Menangani Pasien COVID-19
Memakai Masker
Di mana pun kamu berada dan kapan pun selama pandemi ini sebaiknya tetap gunakan masker. Masker yang disarankan adalah masker bedah yang mampu menekan penyebaran virus COVID-19 hingga 70 persen.
Menjaga Jarak
Selain memakai masker, hal paling utama adalah menjaga jarak atau social distancing dengan jarak minimal 1,8 meter, termasuk dengan menghindari kerumunan.
Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan langkah 5M berikutnya. WHO menyarankan, cucilah tangan menggunakan sabun atau antiseptik selama 20-30 detik dan menerapkan langkah-langkah yang benar. Jika dalam kondisi tertentu, semisal tidak ada air dan sabun kamu bisa memakai hand sanitizer.
Menjauhi Kerumunan atau Keramaian
Mengapa kamu diminta untuk menjauhi kerumunan atau keramaian? Alasannya, langkah ini bisa dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19, karena dalam kerumunan tersebut kamu tidak bisa mengetahui siapa yang tertular COVID-19, apalagi bila orang tersebut termasuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Kita Sudah Sembuh dari Covid-19?
Membatasi Mobilitas
Kemungkinan penularan COVID-19 juga bisa terjadi bila orang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain sudah terinfeksi Covid-19, sehingga ketika berpindah tempat justru malah menularkan ke penduduk lain di daerah tersebut. Maka sebaiknya kamu membatasi mobilitas dan hanya melakukan perjalanan yang essensial saja, dan betul-betul melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan.
Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia hingga kini masih sangat tinggi. Yuk, bersama-sama mendukung program pemerintah untuk tetap melakukan pencegahan dan pengendalian COVID-19 dengan menerapkan 5M. Terlebih dengan adanya kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali yang baru diterapkan, aturan itu diharapkan dapat menekan tingginya laju kenaikan kasus secara nasional.
Bila kondisi perkembangan kasus COVID-19 masih terus tinggi, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa, hal ini berimbas negatif pada efektivitas penanganan Covid-19. Sebagai contoh, dengan meningkatnya keterisian rumah sakit akan menambah beban para petugas kesehatan. Apabila angka ini terus meningkat dan menyebabkan rumah sakit penuh, maka sangat berpotensi menaikkan angka kematian akibat COVID-19.
Yuk, bersama-sama menerapkan 5M untuk mendukung penanganan pandemi supaya jadi lebih baik!