Apa itu SLIK OJK?
Skor Kredit Berdasarkan SLIK OJK
- Skor 1: Kredit lancar, artinya debitur selalu memenuhi kewajibannya untuk membayar cicilan setiap bulan beserta bunganya hingga lunas tanpa pernah menunggak.
- Skor 2: Kredit DPK atau Kredit dalam Perhatian Khusus, artinya debitur tercatat menunggak cicilan kredit 1-90 hari.
- Skor 3: Kredit tidak lancar, artinya debitur tercatat menunggak cicilan kredit 91-120 hari.
- Skor 4: Kredit diragukan, artinya debitur tercatat menunggak cicilan kredit 121-180 hari.
- Skor 5: Kredit macet, artinya debitur tercatat menunggak cicilan kredit lebih 180 hari.
Menghambat Proses Lamaran Kerja?
Perbincangan mengenai SLIK OJK ini juga menuai pertanyaan baru. Apakah SLIK OJK dengan skor baik lantas menjadi syarat bagi calon karyawan?
Saat ini pengecekan SLIK OJK calon karyawan banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, terutama yang bergerak di bidang keuangan. Tujuannya tidak lain untuk melihat apakah calon karyawan terlibat masalah finansial atau tidak.
Melansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan memberikan penjelasan bahwa SLIK OJK tidak ada kaitannya dengan penerimaan atau rekrutmen pegawai.
Namun, terkadang perusahaan membutuhkan SLIK OJK untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Semuanya kembali menjadi kewenangan dan kebijakan dari perusahaan yang merekrut.
Cara Mengecek SLIK OJK
Cara Cek SLIK OJK Online
- Buka aplikasi melalui laman web https://idebku.ojk.go.id. Lalu, klik menu "Pendaftaran" pada halaman utama aplikasi iDebKu OJK.
- Isi data registrasi secara lengkap dan benar. Lalu unggah foto diri dengan memperagakan instruksi yang diminta aplikasi.
- Setelah pendaftaran berhasil, pemohon akan menerima email dari OJK yang memuat informasi nomor pendaftaran.
- Pemohon dapat melakukan pengecekan status permohonan pada menu "Status Layanan" dengan mengisi nomor pendaftaran.
- OJK akan memproses permohonan iDeb dan mengirimkan hasil iDeb melalui email pemohon paling lambat 1 hari kerja setelah pendaftaran dilakukan.
- Untuk pertanyaan lebih lanjut terkait iDeb, kamu bisa menghubungi kontak OJK melalui telepon di 157, email konsumen@ojk.go.id, atau WhatsApp 081-157-157-157.
Cara Membersihkan Skor SLIK OJK
Satu-satunya cara untuk membersihkan skor SLIK OJK adalah dengan melunasi cicilan kredit atau utang yang tertunggak. Jika tidak, di bank mana pun kamu mengajukan kredit, kamu tidak akan mendapatkan persetujuan karena catatan kredit kamu masih buruk.
Jika tunggakan cicilan kredit atau utang sudah dilunasi, kamu dapat memantau kembali skor SLIK OJK.
Namun, yang perlu kamu ingat, skor SLIK OJK akan kembali hijau setelah 6 bulan sejak kamu melunasi cicilan kredit yang tertunggak.
Jika belum ada perubahan, kamu bisa mengajukan pertanyaan ke bank di mana kamu mengambil kredit, atau membawa surat klarifikasi dari bank, lalu mengkonfirmasikannya ke OJK.
Baca juga: Lebih Jauh mengenai Utang Produktif, Utang yang Tidak Selalu Buruk
Utang Produktif vs Utang Konsumtif
Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengajukan pinjaman. Sebelum mengajukan cicilan, pastikan kondisi keuangan sehat. Dianjurkan agar total cicilan utang kamu tidak lebih dari 30% pendapatan per bulan.
Jika perlu, lakukan simulasi untuk memberi gambaran pasti tentang besaran angsuran dan mengukur kemampuan bayar. Pertimbangan lainnya adalah, apakah pinjaman yang kamu lakukan adalah utang produktif atau utang konsumtif?
Jika kamu mengajukan pinjaman dan dana tersebut digunakan untuk menghasilkan uang lagi, utang itu termasuk utang produktif. Misalnya kamu mengajukan utang untuk membeli alat yang akan digunakan untuk memperlancar bisnis kamu.
Sementara utang konsumtif adalah jenis utang yang uangnya akan digunakan untuk keperluan konsumtif. Misalnya untuk membeli barang impian atau untuk memenuhi gengsi atas gaya hidup.
Dengan maraknya pinjaman online dan paylater dengan syarat pengajuan yang mudah, utang konsumtif banyak ditemui di masyarakat saat ini.
Yuk, belajar dari kasus dalam cuitan yang memicu perbincangan ini. Mulai sekarang, kamu harus bisa memilah mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan, serta belajar mengatur keuangan dengan lebih teliti.