Seperti banyak negara lainnya di dunia, Indonesia memulai program vaksinasi COVID-19 secara gratis pada Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin di Istana Negara, Jakarta.
Mengutip keterangan yang tercantum dalam Satgas Penanganan COVID-19, per 6 April 2021 sudah ada 8,9 juta orang yang menerima suntikan pertama. Sedangkan jumlah orang yang telah mendapat suntikan kedua mencapai 4,3 juta orang.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kapan giliran saya divaksin? Atau, boleh jadi kamu penasaran, mengapa teman saya sudah divaksin, dan saya belum? Nah, sebelum membahas pertanyaan tersebut, ada baiknya kita memahami terlebih dulu tujuan program vaksinasi COVID-19. Dalam acara konferensi pers yang ditayangkan akun Sekretariat Presiden di Youtube, 10 Desember 2020, Wiku Adisasmito, Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan, tujuan vaksinasi adalah membentuk kekebalan komunitas alias herd immunity.
Untuk mencapai sasaran itu, pemerintah telah menyusun roadmap atau peta jalan program vaksinasi COVID-19. Penyusunan roadmap ini didasarkan pada berbagai pertimbangan, seperti ketersediaan vaksin, jumlah penduduk, wilayah berisiko, tahapan pemakaian, dan indeks pemakaian. Roadmap ini juga mencakup perkiraan skema platform vaksin, sasaran kelompok, estimasi kebutuhan, dan rencana pemberian vaksin.
Untuk mencapai herd immunity, pemerintah menetapkan sasaran program vaksinasi adalah seluruh penduduk yang berusia di atas 18 tahun. Namun, penduduk yang berada di rentang usia tersebut akan dikecualikan sebagai sasaran vaksin apabila memiliki salah satu dari tiga kondisi berikut, yaitu memiliki komorbid yang tidak terkontrol, tengah hamil, atau telah terpapar COVID-19 dalam periode tiga bulan sebelum tanggal penyuntikan.
Swipe to view more
Jumlah dalam juta jiwa |
||
Jumlah total penduduk | 269,6 | |
Jumlah penduduk berusia di atas 18 tahun | 188,7 | |
Eksklusi (komorbid tidak terkendali, ibu hamil, dan terinfeksi COVID-19 tiga bulan terakhir) | 7,2 | |
Jumlah penduduk yang bisa divaksin | 181,5 |
Jika kamu termasuk dalam kriteria dan jadwal yang sudah ditentukan, maka kamu dapat mendaftarkan diri untuk divaksin di layanan resmi. Seperti contohnya, untuk kaum lansia, pemerintah membuka beberapa jalur pendaftaran:
1. Melalui fasilitas kesehatan masyarakat, baik di Puskesmas maupun rumah sakit pemerintah
2. Mendaftarkan diri dengan mengunjungi www.kemkes.go.id, sehatnegeriku.kemkes.go.id, www.covid19.go.id
3. Mendaftarkan diri ke website masing-masing Pemda yang terangkum di tautan ini
4. Melalui program vaksinasi oleh organisasi dan instansi
Ya, pemerintah memang bekerjasama dengan pihak swasta dalam mempercepat program vaksinasi untuk warga lanjut usia. Itu sebabnya, warga juga bisa mendaftarkan diri pada program vaksinasi yang diinisiasi oleh sejumlah rumah sakit bekerja sama dengan aplikasi seperti Halodoc atau Good Doctor. Organisasi swasta lain yang terlibat dalam mempercepat program vaksinasi misalnya ikatan alumni sekolah.
Dengan mengikuti program vaksinasi, kita turut berpartisipasi mempercepat herd immunity dan mengakhiri pandemi.
Di masa pandemi saat ini, jangan lupa pula untuk lindungi dirimu dengan asuransi jiwa. Jika saat ini kamu sedang mencari asuransi jiwa yang tepat, SmartLink New Flexi Account bisa menjadi pilihan yang tepat. Asuransi jiwa unit link dari Allianz ini menawarkan perlindungan optimal serta potensi nilai investasi yang bisa membantumu dan keluarga mewujudkan mimpi. Selamat menimbang.