Datangnya si buah hati merupakan momen yang didambakan banyak pasangan. Meski demikian, patut diingat bahwa proses kehamilan hingga persalinan dapat memberikan begitu banyak perubahan dalam hidup seseorang.
Segala yang terjadi sejak kehamilan hingga kelahiran anak dapat memengaruhi kondisi fisik, psikologis, keuangan, dan bahkan hubungan kamu dengan pasangan. Tak ayal, persoalan dan masalah baru kerap berdatangan jika pasangan tidak siap menghadapi semuanya.
Kabar baiknya, ada sejumlah langkah persiapan yang bisa kamu dan pasangan lakukan sebelum kehamilan. Persiapan yang tepat tentunya dapat membuat proses kehamilan berjalan dengan lebih lancar.
Alasan Pentingnya Mempersiapkan Kehamilan
Perencanaan kehamilan yang tepat merupakan kunci kehamilan yang sehat. Pasalnya, titik awal kehamilan yang sehat tidak dimulai begitu kamu mengandung janin, tapi jauh sebelum itu. Bahkan, tubuh yang sehat juga dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Menjaga kesehatan si calon ibu juga dapat membantu mencegah komplikasi kehamilan nantinya. Ini tentu bisa melindungi ibu hamil dari risiko tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, infeksi, dan gangguan lainnya yang membahayakan ibu maupun janin.
Lantas, kapan waktu terbaik untuk mulai mempersiapkan kehamilan? Sebenarnya, tidak ada waktu yang terlalu dini untuk melakukan ini, baik ketika kamu baru membayangkan ingin memiliki keturunan ataupun sudah mulai mengikuti program kehamilan.
Nah, jika kamu dan pasangan sudah betul-betul mantap ingin mengikuti program hamil, mulailah fokus melakukan persiapan setidaknya tiga bulan sebelumnya. Langkah awal yang bisa kamu lakukan yaitu menjalani gaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan lama yang kurang baik.
Namun, jika kamu dan/atau pasangan memiliki masalah kesehatan atau penyakit yang dapat memengaruhi kehamilan, program hamil mungkin perlu ditunda. Sering-seringlah berkonsultasi dengan dokter guna menentukan waktu terbaik untuk memulai program kehamilan.
Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Perencanaan Kehamilan
Agar kehamilan berjalan dengan baik dan aman, berikut beberapa hal yang sebaiknya kamu persiapkan bersama pasangan.
1. Diskusi dengan Pasangan
Langkah pertama dalam persiapan kehamilan yaitu diskusi secara menyeluruh dengan pasangan. Bicarakan bagaimana kalian akan membesarkan anak, siapa yang merawat anak ketika kedua orang tua bekerja, di mana anak akan bersekolah, dan lain-lain.
Jangan takut akan perbedaan pendapat dengan pasangan. Ini adalah hal lumrah yang terjadi dalam setiap hubungan. Pastikan kamu mengutarakan pendapat secara terbuka, saling mendengarkan dan berkompromi, dan membuka ruang untuk berdiskusi kembali jika ada keputusan yang perlu diubah.
2. Pahami Kondisi Kesehatanmu
Riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, baik dari sisi suami maupun istri, mempunyai andil besar dalam kehamilan. Ini dapat memengaruhi peluang hamil, risiko komplikasi, perkembangan janin, dan bahkan kesehatan anak ketika lahir dan besar nanti.
Maka dari itu, kamu dan pasangan perlu memahami riwayat kesehatan satu sama lain selama persiapan menuju kehamilan. Jadwalkan untuk bertemu dokter dan diskusikan hal-hal di bawah ini.
- Riwayat penyakit atau kondisi medis yang menurun dalam keluarga.
- Riwayat obat-obatan yang pernah atau sedang dikonsumsi secara rutin.
- Mengobati atau mengontrol gangguan kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit autoimun.
- Jika ini adalah kehamilan keduamu dan kamu pernah mengalami masalah pada kehamilan sebelumnya, upayakan untuk mencari tahu penyebabnya.
3. Pilih Asuransi Kehamilan yang Tepat
Satu hal yang tak boleh terlewatkan dalam persiapan kehamilan yakni memilih asuransi kehamilan yang sesuai kebutuhan. Karena asuransi kehamilan biasanya memiliki masa tunggu selama sembilan bulan, kamu sudah harus merencanakannya dari jauh hari.
Manfaat utama yang diberikan produk asuransi kehamilan adalah pertanggungan biaya perawatan sebelum, selama, hingga setelah melahirkan. Selain itu, produk asuransi ini juga memberikan pertanggungan untuk keguguran dan persalinan dengan bedah akibat komplikasi.
4. Mencapai Berat Badan yang Ideal
Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko komplikasi berupa obesitas saat hamil, diabetes gestasional, dan preeklamsia. Begitu pun sebaliknya, berat badan yang terlalu rendah bisa mengurangi kesuburan dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Oleh sebab itu, dokter biasanya menyarankan calon ibu untuk mencapai rentang berat badan ideal selama mempersiapkan kehamilan. Dengan demikian, pertambahan berat badan selama kehamilan akan lebih terkontrol dan aman.
5. Ikuti Vaksinasi yang Diperlukan
Saat menyusun perencanaan kehamilan, coba ingat-ingat kembali apakah kamu sudah mengikuti seluruh vaksinasi wajib. Vaksinasi sangat penting untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat menyerang ibu dan/atau janin selama kehamilan.
Ada beragam jenis vaksin dengan fungsi tersendiri bagi ibu hamil. Berikut beberapa di antaranya.
- Vaksin MMR untuk mengurangi risiko penyakit campak, gondongan, dan rubela, serta keguguran dan kelahiran prematur.
- Vaksin cacar/varisela untuk mencegah penyakit cacar air serta bayi cacar lahir dan lumpuh.
- Vaksin influenza untuk mencegah penyakit flu.
- Vaksin human papillomavirus (HPV) untuk mencegah berbagai penyakit terkait HPV dan penularan HPV dari ibu ke janin.
- Vaksin pneumokokus untuk melindungi ibu dan janin dari pneumonia, meningitis, dan infeksi bakteri dalam darah.
- Vaksin hepatitis A dan B. Infeksi hepatitis A saat hamil meningkatkan risiko bayi lahir prematur, sedangkan infeksi hepatitis B pada ibu dapat menular pada bayi saat lahir.
- Vaksin tetanus untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi yang baru lahir.
6. Perbanyak Makan Makanan Bergizi
Banyak orang tidak menyadari pentingnya makanan bergizi seimbang saat persiapan kehamilan. Akibatnya, tubuh mereka tidak memiliki persediaan gizi yang cukup begitu kehamilan terjadi. Padahal, janin membutuhkannya untuk tumbuh dan berkembang.
Inilah mengapa kamu sudah harus mulai makan makanan bergizi saat merencanakan kehamilan. Perbanyak sumber protein, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Pastikan isi piringmu berwarna-warni supaya kamu mendapatkan asupan gizi yang beragam.
7. Minum Suplemen Folat
Folat alias vitamin B9 merupakan salah satu zat gizi terpenting yang harus didapatkan ibu hamil. Memenuhi kebutuhan folat setidaknya satu bulan sebelum dan ketika hamil dapat mencegah kecacatan pada otak dan tulang belakang janin.
Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) folat setiap hari. Selain dari sumber alami seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan daging, kamu juga bisa memperoleh folat dari suplemen yang direkomendasikan dokter.
Persiapan kehamilan mencakup begitu banyak aspek, dari kondisi kesehatan hingga perencanaan keuangan yang matang. Meskipun waktu dan perhatianmu akan banyak tersita, semua ini penting demi masa kehamilan dan persalinan yang nyaman.
Begitu memasuki kehamilan, teruslah menjalani gaya hidup sehat yang sebelumnya telah kamu lakukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seputar kehamilan.
Sources:
Planning for Pregnancy. (2021). Retrieved 23 July 2022, from
https://www.cdc.gov/preconception/planning.html
Getting ready for pregnancy: Preconception health. (2022). Retrieved 23 July 2022, from
https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/planning-baby/getting-ready-pregnancy-preconception-health
15 Things All Couples Should Do Before Getting Pregnant. (2022). Retrieved 23 July 2022, from
https://www.parents.com/getting-pregnant/pre-pregnancy-health/general/before-getting-pregnant/
Your Prepregnancy Checklist. (2022). Retrieved 23 July 2022, from
https://www.webmd.com/baby/ss/slideshow-prepregnancy-checklist
default - Stanford Children's Health. (2022). Retrieved 23 July 2022, from
https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=nutrition-before-pregnancy-90-P02479