Perencanaan Keuangan dalam Berinvestasi di Tengah Fluktuasi Pasar Modal 

21 April 2025 | Allianz Indonesia

Fluktuasi di pasar modal memang bisa memberikan tantangan, namun bagi investor jangka panjang, termasuk pemegang polis asuransi unit-link atau Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI), ini juga bisa menjadi momen yang tepat untuk melakukan review terhadap portofolio dan menyesuaikan strategi investasi sesuai profil risiko. Namun, pastikan untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang yaitu perlindungan yang telah dipersiapkan. Sebelum lebih jauh, pahami dulu apa itu PAYDI.

Menurut Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK), PAYDI atau Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi atau juga yang disebut dengan unit-link pada dasarnya adalah produk asuransi dengan solusi keuangan jangka panjang yang memberikan perlindungan sesuai dengan pilihan nasabah, baik jiwa maupun kesehatan disertai dengan unsur Potensi Nilai Investasi. 

Lebih lanjut, koreksi di pasar modal dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti ekonomi makro, kebijakan pemerintah, atau sentimen pasar. Untuk kondisi yang terjadi belakangan ini, dipicu oleh pengumuman kebijakan tarif dari Presiden AS pada 2 April 2025. Sepekan setelahnya, pemerintah AS memutuskan menunda penerapan tarif selama 90 hari untuk membuka ruang negosiasi dengan berbagai negara untuk mencapai kebijakan perdagangan yang dianggap paling menguntungkan untuk pihak yang terlibat. Ketidakpastian inilah yang kemudian memengaruhi sentimen pasar secara global.

Perlu diingat, koreksi pasar modal sendiri adalah kondisi ketika harga saham atau indeks pasar mengalami penurunan dari posisi tertingginya dalam waktu relatif singkat. Namun, yang perlu kamu ketahui koreksi ini bukan berarti pasar sedang krisis, melainkan bagian alami dari siklus pasar. Untuk itu, ada baiknya kamu mempertimbangkan tiga langkah berikut:

Sebagai pemegang polis PAYDI, portofolio kamu dialokasikan ke berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, hingga pasar uang, sesuai strategi yang kamu pilih saat pembukaan polis.

Koreksi pasar modal bisa menjadi momen yang tepat untuk meninjau kembali strategi tersebut dengan memerhatikan hal berikut ini: terdiversifikasi dalam berbagai aset seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang sesuai dengan pilihan strategi yang ditentukan pada saat pembukaan polis. Manfaatkan koreksi pasar untuk menilai:

  • Kinerja dana investasi, tinjau ulang apakah perkembangan dana investasi masih sejalan dengan profil risiko kamu. Kamu perlu ingat bahwa nilai dana yang tercantum di laporan mencerminkan nilai tunai dalam bentuk unit, dan baru akan teralisasikan saat kamu melakukan transaksi, seperti switching atau withdrawal.
  • Keseimbangan portfolio, periksa kembali alokasi aset kamu, apakah masih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan jangka panjang? Pastikan alokasi investasi  kamu sesuai dengan kebutuhan keuangan dan tujuan jangka panjang, karena seiring dengan berjalannya waktu alokasi aset yang ideal juga akan berubah. Kebutuhan terhadap alokasi dengan fluktuasi yang lebih rendah akan meningkat dengan penyesuaian biaya asuransi seiring dengan bertambahnya usia.

Koreksi pasar bukan sekadar ujian kesabaran bagi investor jangka panjang, ini bisa menjadi peluang untuk memperkuat strategi dengan melakukan penyesuaian terhadap portofolio, beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan:

  • Mengatur Alokasi Dana: Manfaatkan momen ini untuk melihat peluang di aset yang undervalued atau punya potensi pertumbuhan jangka panjang. Hal ini adalah kesempatan untuk melakukan diversifikasi portfolio, namun pastikan sesuai dengan profil risiko kamu.
  • Manfaatkan strategi Dollar Cost Averaging: Dengan konsisten membayar premi PAYDI atau asuransi unit-link, kamu sebenarnya telah menerapkan strategi ini. Jika memungkinkan, melakukan top-up saat koreksi pasar modal akan membantu pertumbuhan nilai yang lebih cepat ketika pasar modal kembali pulih.
  • Gunakan fitur Apportionment: Alihkan porsi premi selanjutnya ke strategi investasi yang lebih sesuai, tanpa mengubah alokasi dana yang telah terakumulasi dari pembayaran sebelumnya. Strategi ini bisa membantu menyesuaikan portfolio secara bertahap tanpa menjual posisi yang sedang tertekan.
  • Pertimbangkan Switching: jika ada dana yang tumbuh positif, kamu bisa memindahkannya ke strategi investasi lain yang lebih cocok dengan kebutuhan saat ini. Strategi ini membantu menjaga momentum, sekaligus menyeimbangkan risiko.  
  • Jangan terburu-buru saat ambil keputusan: Fluktuasi pasar memang bisa membuat cemas. Tapi penting untuk tetap tenang dan menghindari keputusan emosional seperti panic selling. Kamu bisa meninjau kondisi portfolio secara menyeluruh sebelum membuat keputusan terlebih dahulu. 

Asuransi unit-link atau PAYDI tidak hanya memberikan potensi pertumbuhan investasi, namun yang paling utama adalah memastikan kamu tetap terlindungi di tengah meningkatnya kebutuhan biaya kesehatan di masa depan. Saat pasar berfluktuasi, tetaplah fokus pada tujuan utama kamu, yaitu perlindungan jangka panjang. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan, di antaranya:

  • Review tujuan keuangan: Pastikan tujuan keuangan kamu masih relevan dengan kondisi saat ini. Jika dibutuhkan, kamu bisa menyesuaikan nilai premi agar perlindungan tetap optimal sesuai kebutuhan kamu dan keluarga.
  • Utamakan manfaat proteksi: Meskipun pasar sedang tidak stabil, manfaat perlindungan asuransi tetap berfungsi. Dengan menjaga konsistensi pembayaran premi, polis kamu akan tetap aktif dan siap memberikan perlindungan saat dibutuhkan.
  • Konsultasikan dengan tenaga pemasar: Diskusikan strategi kamu dengan tenaga pemasar untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan sesuai dengan kebutuhan kamu.

Koreksi pasar modal memang bisa memicu kekhawatiran, namun dengan perencanaan keuangan yang tepat, kamu bisa menjadikannya sebagai peluang untuk memperkuat portofolio kamu.

Sebagai pemegang polis PAYDI, manfaatkan fleksibilitas investasi ini untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang, sambil menjaga keseimbangan antara risiko dan potensi pertumbuhan.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Mar 25, 2025

Mar 27, 2025