Salah satu aspek yang paling menantang, tetapi juga paling penting dalam membuat anggaran adalah mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
Berikut adalah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, contoh-contohnya, serta cara menghitungnya. Baca sampai selesai, ya.
Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
Kebutuhan adalah item-item dalam anggaran keuangan yang diperlukan untuk kesehatan dan kesejahteraan, baik fisik, emosional, mental, atau finansial. Jika kamu berhenti membelanjakan uang untuk barang-barang ini, maka akan ada konsekuensi negatif pada dirimu.
Sebaliknya, keinginan adalah barang-barang yang dapat meningkatkan kualitas hidup, tetapi tidak sepenuhnya diperlukan, seperti gadget, pakaian modis, dan lainnya. Membatasi pengeluaran untuk barang-barang yang akan memenuhi keinginan kamu, mungkin akan terasa tidak nyaman, tetapi ini adalah salah satu aspek penting agar dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.
Meski sudah jelas, tetapi ada beberapa area abu-abu saat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya saja makanan. Kita semua setuju bahwa makanan adalah kebutuhan. Namun, ada perbedaan antara menghabiskan uang Rp350 ribu untuk membeli bahan makanan selama seminggu dengan Rp450 ribu hanya untuk makan satu kali di restotan all you can eat. Dalam kasus ini, membeli bahan makanan adalah kebutuhan, tetapi makan di restoran all you can eat adalah keinginan.
Contoh Kebutuhan
Kebutuhan finansial adalah pengeluaran penting yang diperlukan untuk memenuhi standar hidup dasar. Contohnya adalah:
- Kewajiban utang, seperti kartu kredit atau cicilan lainnya
- Biaya kesehatan
- Tempat tinggal
- Bahan makanan
- Transportasi
- Utilitas, seperti air, listrik, telepon, dll
- Kebutuhan anak
- Pakaian
- Perlindungan
Contoh Keinginan
Meskipun dapat meningkatkan kualitas hidup, tetapi keinginan harus dikelola dalam batasan anggaran. Contoh keinginan adalah sebagai berikut:
- Makan di luar
- Hiburan
- Kegiatan rekreasi
- Pembelian yang tidak penting, seperti gadget di luar yang dibutuhkan untuk pekerjaan dan komunikasi dasar atau pakaian bermerek
- Layanan streaming dan langganan
- Traveling
- Keanggotaan gym
Tips Membuat Anggaran Keuangan Pribadi
1. Buat Daftar Semua Pengeluaran
2. Klasifikasikan Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
3. Periksa Kembali Daftar Kebutuhan
4. Lihat Keinginan yang dapat Dihilangkan atau Dikurangi
Cara Membuatnya
Selama kamu memiliki uang yang cukup untuk membelanjakan semua kebutuhan, tidak ada cara yang benar atau salah untuk membuat anggaran berdasarkan perbedaan kebutuhan dan keinginan.
Namun salah satu metode yang populer untuk mengelola anggaran keuangan adalah 50/30/20. Metode ini memungkinkan kamu untuk mengalokasikan pengeluaran berdasarkan besaran presentase masing-masing pos, yaitu:
- 50% untuk kebutuhan
- 30% untuk keinginan
- 20% untuk tabungan dan utang
Berikut adalah contoh anggaran untuk pendapatan tetap sebesar Rp6 juta berdasarkan aturan 50/30/20.
1. Kebutuhan (50%)
Total: Rp3 juta
- Kontrak rumah atau sewa kos:: Rp1,5 juta
- Utilitas (listrik, air, gas): Rp300 ribu
- Bahan makanan: Rp600 ribu
- Transportasi (angkutan umum, bensin, perawatan): Rp450 ribu
- Asuransi kesehatan atau BPJS: Rp150 ribu
2. Keinginan (30%)
Total: Rp1,8 juta
- Makan di luar: Rp400 ribu
- Hiburan (film, konser, layanan streaming): Rp200 ribu
- Belanja (pakaian, gadget): Rp600 ribu
- Traveling: Rp400 ribu
3. Tabungan atau Pelunasan Utang (20%)
Total: Rp1,2 juta
- Dana darurat: Rp400 ribu
- Tabungan pensiun: Rp400 ribu
- Pembayaran utang (kartu kredit, pinjaman): Rp400 ribu
Total Pengeluaran: Rp6 juta
Mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah hal yang mendasar dalam manajemen keuangan. Saat kamu sudah memiliki pemahaman yang jelas tentang keduanya, kamu akan selangkah lebih dekat menuju kemerdekaan finansial.