Batu Empedu

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Batu Empedu

22 November 2024 | Allianz Indonesia
Sesuai dengan namanya, batu empedu adalah potongan empedu yang mengeras yang terbentuk di dalam kantung empedu atau saluran empedu. Penyebab kondisi ini adalah adanya kelebihan salah satu bahan utama dalam empedu. Ini penjelasan lengkapnya.

Batu empedu atau cholelithiasis merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada perempuan. Ini bisa menimbulkan masalah jika tersangkut di saluran empedu dan menghalangi alirannya. Jadi, sebaiknya ketahui apa saja yang bisa menjadi penyebabnya.

Batu empedu dapat berukuran mulai dari sebutir pasir hingga bola golf, yang jumlahnya juga bisa terdiri dari ratusan batu kecil atau satu batu besar atau campuran.

Kamu mungkin tidak mengetahui memiliki batu empedu sampai satu atau lebih dapat menyumbat saluran empedu, sehingga menimbulkan rasa sakit. Cari tahu selengkapnya di artikel ini.

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa kantung empedu adalah organ yang menampung dan menyimpan empedu untuk digunakan nanti. Saat organ hati membuat empedu, saluran empedu membawanya ke berbagai organ dalam saluran empedu. Saat potongan empedu mengeras dan terkonsentrasi di dalam kantong empedu atau saluran empedu, maka terbentuklah batu empedu.

Batu empedu tidak selalu menimbulkan masalah sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya.

Namun, batu empedu dapat menjadi berbahaya jika mulai berjalan melalui saluran empedu dan tersangkut di suatu tempat, hingga dapat menyebabkan rasa sakit dan komplikasi serius.

Apalagi batu yang sebelumnya hanya sebesar butiran pasir bisa tumbuh cukup besar untuk menghentikan aliran empedu, terutama jika masuk ke dalam ruang yang sempit, seperti saluran empedu atau leher kantung empedu.

Ada dua jenis utama batu empedu adalah:

  • Batu kolesterol. Biasanya berwarna kuning kehijauan karena sebagian besar terbuat dari kolesterol yang tidak terlarut. Namun, batu ini juga dapat mengandung bahan lain, seperti bilirubin atau garam empedu.
  • Batu pigmen. Ini adalah batu berwarna coklat atau hitam yang sebagian besar terbuat dari bilirubin. Penderitanya biasanya memiliki penyakit hati atau kelainan darah seperti anemia sel sabit atau leukemia.

Dilansir dari WebMD, disebutkan bahwa dokter tidak tahu pasti apa yang jadi penyebab batu empedu. Namun, berikut beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya.

  • Terlalu banyak kolesterol dalam empedu. Tubuh membutuhkan empedu untuk pencernaan, biasanya untuk melarutkan kolesterol. Namun, jika tidak dapat melakukannya, kolesterol ekstra dapat menumpuk dan membentuk batu.
  • Terlalu banyak bilirubin dalam empedu. Kondisi seperti penyakit hati, infeksi, dan kelainan darah dapat menyebabkan hati menghasilkan terlalu banyak bilirubin.
  • Kantung empedu tidak kosong seluruhnya. Hal ini dapat membuat empedu sangat pekat.

Biasanya gejala batu empedu hanya dirasakan jika satu atau lebih batu empedu tersangkut dan menghalangi aliran empedu dari kantong empedu ke usus kecil.

Kondisi ini disebut serangan kandung empedu atau kolik bilier. Beberapa gejalanya meliputi:

  • Nyeri di sisi kanan atas perut tepat di bawah tulang rusuk
  • Nyeri di dada bagian bawah, punggung, atau bahu kanan
  • Sakit perut
  • Mual atau muntah
  • Gangguan pencernaan, seperti mulas dan gas dalam perut

Batu empedu juga bisa memberikan gejala berat, seperti:

  • Nyeri perut berlangsung lebih dari 2 jam atau semakin parah
  • Mengalami demam disertai menggigil
  • Kulit atau mata terlihat kuning

Jika kamu tidak mendapatkan perawatan dengan cepat dan tepat, maka ini dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi dan peradangan.

Kantung empedu dapat mengalami kejang saat batu empedu menyumbat saluran empedu. Rasanya mungkin nyeri menusuk yang tajam pada area perut, sehingga membuat kamu sulit untuk bernapas. Beberapa orang mengira ini merupakan serangan jantung.

Namun, rasa nyeri akibat batu empedu bisa kamu alami sesaat setelah makan, bisa membuat kamu bangun dari tidur, berlangsung selama 15 menit – beberapa jam, hingga muncul selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. 

Menurut Mayo Clinic, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko batu empedu antara lain:

  • Berjenis kelamin perempuan
  • Berusia 40 tahun atau lebih
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Tidak banyak bergerak
  • Sedang hamil
  • Mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, serta rendah serat
  • Memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu
  • Menderita diabetes, penyakit hati, penyakit usus seperti crohn, atau kelainan darah tertentu seperti anemia sel sabit atau leukemia
  • Kehilangan berat badan dengan sangat cepat
  • Mengonsumsi obat untuk menurunkan kolesterol atau yang mengandung estrogen, seperti kontrasepsi oral atau obat terapi hormon

Apabila kamu mengalami gejala-gejala berat, jangan ragu untuk segera konsultasikan diri ke dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ada beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan komplikasi kandung empedu atau mengobati serangan kandung empedu, yaitu sebagai berikut.

Batu empedu yang menyumbat dan menimbulkan gejala harus diangkat. Tak perlu khawatir karena tubuh dapat berfungsi dengan baik tanpa kantung empedu karena hati dapat menghasilkan empedu. Prosedurnya adalah:

  • Kolesistektomi laparoskopi, merupakan pembedahan paling umum melalui sayatan kecil. Kamu biasanya bisa langsung pulang setelah prosedur.
  • Kolesistektomi terbuka, caranya dokter akan membuat sayatan yang lebih besar di perut untuk mengangkat kantung empedu. Kamu diharuskan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari setelahnya.

Kamu mungkin tidak dapat menjalani pengangkatan kantung empedu jika memiliki kondisi medis yang membuat pembedahan tidak aman. Ini membuat kamu mungkin memerlukan perawatan rutin atau seumur hidup untuk mengangkat atau memecah batu empedu.

Pilihan perawatan nonbedah untuk batu empedu meliputi:

●     Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ECRP)

●     Obat chenodiol dan ursodiol untuk melarutkan batu empedu kolesterol kecil yang mungkin perlu diminum selama bertahun-tahun untuk memecah batu.

●     Litotripsi gelombang kejut, bersamaan dengan terapi obat.

Genetik berperan dalam menentukan siapa yang akan terkena batu empedu dan ini tidak dapat dicegah. Namun, beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan mengalami risiko ini, seperti:

  • Mengonsumsi makanan bergizi dengan banyak serat dan lemak tak jenuh.
  • Batasi atau hindari makanan olahan, makanan dan minuman manis, serta lemak jenuh dan lemak trans.
  • Rutin olahraga minimal lima kali dalam seminggu selama 30 menit.
  • Jika kelebihan berat badan atau obesitas, hindari diet yang membuat berat badan turun dalam waktu singkat.
  • Jika kamu perempuan yang berisiko tinggi terkena batu empedu, bicarakan dengan dokter mengenai penggunaan kontrasepsi hormonal.

Karena perawatan batu empedu harus dilakukan di rumah sakit, maka jangan ragu untuk berobat jika sudah merasakan gejala-gejalanya.

Untuk mencegah beban finansial jika risiko kesehatan ini kamu alami, pastikan untuk memiliki asuransi kesehatan. Salah satu asuransi yang dapat kamu pertimbangkan untuk dimiliki adalah Allianz Flexi Medical. Dengan asuransi ini, kamu akan mendapatkan penggantian biaya-biaya yang sesuai dengan Tabel Manfaat berdasarkan Plan yang dipilih.

Manfaat asuransi yang diberikan oleh produk asuransi ini adalah manfaat penyakit kritis, manfaat perawatan darurat, manfaat perawatan rawat inap atau pembedahan, manfaat meninggal dunia, hingga manfaat tambahan seperti peralatan medis yang tahan lama dan anggota tubuh artifisial.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023