ciri ciri tbc

Apa itu TBC? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mencegahnya

26 Agustus 2024 | Allianz Indonesia
Menurut data WHO 2023, Indonesia menempati posisi ketiga dengan kasus TBC tertinggi secara global. Apa kira-kira yang perlu diketahui tentang penyakit ini? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Edukasi yang baik bagi masyarakat tentang urgensi penanggulangan TBC, tentu bisa jadi cara jitu untuk membantu menekan angka kasus TBC yang kian meningkat.

Artikel ini akan membahas serba-serbi tentang penyakit TBC yang penting untuk diketahui, mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga cara mencegahnya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Dilansir dari Cleveland Clinic, tuberkulosis atau juga disingkat sebagai TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama ilmiah mycobacterium tuberculosis.

TBC masuk ke dalam jenis penyakit menular yang pada umumnya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyebar dan menyerang bagian tubuh lainnya, seperti otak, tulang belakang, dan ginjal. Penularan TBC sering terjadi melalui udara, di mana ketika seseorang dengan penyakit TBC aktif memercikkan lendir atau dahak melalui batuk, bersin, atau pada saat berbicara. Risiko penularan TBC akan lebih tinggi dan mudah menyebar di area yang ramai seperti kerumunan, terutama bagi mereka yang tinggal di area padat penduduk akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit.

Jika tidak ditangani secara efektif, TBC dapat menjadi momok serius yang dapat berdampak fatal bagi kesehatan. Khususnya bagi orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah seperti penyintas HIV/AIDS.

Dilansir dari laman resmi Halodoc, berikut adalah ciri-ciri TBC yang perlu untuk diwaspadai:

Diketahui bahwa ciri-ciri TBC yang kerap dirasakan adalah peningkatan suhu tubuh secara signifikan yang berlangsung selama lebih dari 3 minggu, meski telah mengonsumsi obat penurun demam. Hal ini juga dapat berupa demam yang umumnya terjadi saat sore atau malam hari. Meningkatnya suhu tubuh merupakan pertanda ketika sistem imun merespon infeksi bakteri TBC yang menjangkit tubuh.

Saat tubuh mendeteksi bakteri mycobacterium tuberculosis, sistem imun akan melepaskan zat kimia yang disebut sitokin, di mana zat ini berfungsi untuk membantu melawan infeksi.

Masih berhubungan dengan ciri-ciri TBC sebelumnya, meningkatnya suhu tubuh saat terinfeksi bakteri TBC juga akan disertai dengan pengeluaran keringat saat malam hari.

Tubuh yang terus menerus berusaha melawan infeksi akan menyebabkan demam yang dapat memicu keringat malam.

Keringat malam adalah mekanisme tubuh untuk mendinginkan diri akibat dari peningkatan suhu yang terjadi karena infeksi dan peradangan.

Orang dengan ciri-ciri TBC akan mudah merasa lelah meskipun tidak melakukan aktivitas fisik. Kondisi ini merupakan efek dari sistem imun yang terus bekerja merespon infeksi bakteri TBC.

Aktivitas imun di dalam tubuh yang terus menerus bekerja ini tentu memerlukan banyak energi, sehingga orang yang terinfeksi akan mudah kelelahan.

Orang yang terjangkit TBC akan mengalami penurunan kemampuan fungsi tubuh untuk memproduksi sel darah merah. Kondisi ini yang mengakibatkan warna kulit pengidap TBC akan lebih pucat dari sebelumnya.

TBC dapat mengganggu nafsu makan secara signifikan, yang pada akhirnya akan memengaruhi penurunan berat badan.

Infeksi bakteri TBC akan memicu respon imun dengan pelepasan senyawa kimia bernama sitokin yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Kadar sitokin yang tinggi dapat menekan nafsu makan. Reaksi tubuh seperti ini merupakan mekanisme tubuh untuk mengalihkan energi guna melawan infeksi, namun kondisi ini dapat menyebabkan asupan makanan yang berkurang.

Mencegah risiko penyakit TBC merupakan langkah bijak yang perlu dilakukan. Lantas, bagaimana cara mencegah TBC?

Vaksinasi merupakan prosedur yang paling umum dilakukan untuk mencegah penyakit TBC. Bacille Calmette-Guerin (BCG) merupakan vaksin yang direkomendasikan untuk penyakit ini.

BCG juga sekaligus menjadi salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, khususnya diberikan kepada anak-anak di negara-negara dengan tingkat kasus TBC yang tinggi.

Kamu dapat melakukan deteksi dini ke layanan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatanmu terkait pemeriksaan gejala TBC. Dengan begitu, kamu jadi lebih siap dan tanggap karena memiliki akses pengobatan yang lebih dini untuk mencegah penyebaran penyakit.

Mengingat TBC merupakan infeksi yang dapat ditularkan melalui udara, risiko penularan pada dasarnya dapat dikurangi dengan beberapa tindakan pencegahan sederhana.

Untuk itu, menjaga kebersihan adalah satu kunci menekan kasus TBC. Misalnya, menjaga tubuh tetap higienis dengan rutin mencuci tangan menggunakan dan air mengalir setelah beraktivitas, dan selalu menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, atau gunakan masker untuk perlindungan ekstra. Jangan lupa juga untuk menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan dengan memastikan adanya sistem ventilasi yang baik.

Untuk meminimalisir risiko tertular, hindari kontak langsung dengan penyintas TBC aktif. Kurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol yang mempunai dampak buruk terhadap sistem imun.

Mulai mengubah gaya hidup dengan menjaga pola makan dan mencukupi nutrisi yang baik untuk imun tubuh. Berolahragalah secara rutin untuk meningkatkan kebugaran tubuh menjadi lebih baik.

TBC merupakan penyakit kronis yang jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui ciri-ciri TBC dan cara mencegahnya sedini mungkin agar kamu dapat terlindungi dari risiko penyakit ini.
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023