OCD adalah

OCD Sebagai Masalah Kesehatan Mental, Faktor dan Pengobatannya

16 September 2024 | Allianz Indonesia
Apa itu OCD? Apakah ini adalah termasuk masalah kesehatan mental? Cari tahu jawabannya di sini, termasuk mulai dari gejala, penyebab, dan cara penyembuhannya!

Gangguan obsesif kompulsiff atau Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsiff.

Jadi,Kondisi ini merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat adanya masalah dalam kesehatan mental seseorang.

OCD bisa menyerang siapa saja dan sekitar 50% penderitanya mulai mengalami gejala pada masa kanak-kanak, mulai dari usia sejak 6 tahun  dan biasanya akan lebih parah saat mulai menginjak usia 19 tahun. remaja. Jarang sekali seseorang mengalami OCD setelah usia 40 tahun.

Meski usia rata-rata timbul gejala adalah 19 tahun, tetapi penderita dapat mulai mengalaminya sejak usia 6 tahun.

Dilansir dari Cleveland Clinic, OCD biasanya mencakup gangguan obsesi dan kompulsi. Namun, ada juga penderita yang hanya memiliki satu gejala, entah gangguan obsesi atau kompulsi. Namun, penderita bisa saja hanya memiliki gejala obsesi atau gejala kompulsi saja. Berikut adalah perbedaan gejalanya.

Obsesi OCDGejala obsesi pada OCD adalah pikiran yang bertahan lama dan tidak diinginkan yang terus menerus muncul kembali. Bisa juga berbentuk dorongan atau bayangan yang mengganggu dan menyebabkan tekanan atau kecemasan. Contohnya sebagai berikut:

  • Takut terkontaminasi karena menyentuh benda yang pernah disentuh orang lain.
  • Keraguan telah mengunci pintu atau mematikan kompor.
  • Stres hebat ketika benda-benda tidak tertata rapi atau menghadap ke arah tertentu sesuai yang diinginkan.
  • Memiliki pikiran untuk meneriakkan kata-kata kotor atau melakukan tindakan tidak benar di depan umum.
  • Takut menyebabkan cedera pada diri sendiri atau orang lain karena kurang berhati-hati.
  • Memiliki pikiran atau gambaran yang tidak menyenangkan berkaitan dengan seks.

Sedangkan gejala kompulsi pada Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang membuat penderita merasa terdorong untuk melakukannya. Perilaku berulang ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan yang berkaitan dengan obsesi yang dirasakan atau mencegah sesuatu yang buruk terjadi.

  • Namun, melakukan kompulsi tidak memberikan kesenangan dan mungkin hanya memberikan bantuan yang terbatas dari kecemasan. Berikut beberapa contohnya.
  • Mencuci tangan sampai kulit menjadi kasar.
  • Memeriksa berulang kali-ulang untuk memastikannya pintu sudah terkunci atau kompor sudah mati.
  • Mengumpulkan atau menimbun barang-barang yang tidak bernilai secara pribadi atau finansial.
  • Mengulang-ulang doa, kata, atau frasa dalam hati.
  • Mengatur barang-barang sehingga semuanya menghadap searah secara berulang kali.
Meski para peneliti tidak tahu apa yang sebenarnya menyebabkan OCD, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berkontribusi terhadap perkembangannya.
Studi menunjukkan bahwa orang di lingkaran pertama, seperti orang tua atau saudara kandung yang menderita OCD akan membawa faktor cukup besar atau memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala OCD. yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan OCD, seperti orang tua atau saudara kandung, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut.
Beberapa orang dengan OCD memiliki area dengan aktivitas yang sangat tinggi di otaknya atau justru memiliki zat kimia yang disebut serotonin dalam tingkat rendah.
Beberapa orang dengan OCD memiliki area dengan aktivitas yang sangat tinggi di otaknya atau justru memiliki zat kimia yang disebut serotonin dalam tingkat rendah.
Orang yang rapi, teliti, dan metodis dengan standar tinggi lebihyang tinggi, mungkin lebih berisiko mengembangkan gejalagkan OCD. Begitu juga dengan orang yang sering cemas atau memiliki rasa tanggung jawab yang sangat kuat untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Ada beberapa perawatan efektif untuk OCD yang dapat dilakukan. Perawatan yang paling umum melibatkan psikoterapi (terapi bicara) dan obat-obatan.

Ini adalah istilah untuk berbagai teknik pengobatan yang bertujuan membantu mengidentifikasi dan mengubah emosi, pikiran, dan perilaku yang tidak sehat. Psikoterapi dilakukan dengan seorang profesional dalam bidang kesehatan mental, seperti psikolog.

Ada beberapa jenis psikoterapi yang paling umum dan efektif untuk mengobati OCD:

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
  • Exposure and Response Prevention (ERP)
  • Acceptance and Commitment Therapy (ACT)

Obat-obatan seperti serotonin reuptake inhibitor (SRIs), selective SRIs (SSRIs), dan antidepresan trisiklik disebut dapat membantu mengobati OCD. Di Indonesia, beberapa jenis obat yang biasa diberikan pada penderita OCD adalah:

  • Fluoxetine
  • Fluvoxamine
  • Sertraline

Namun, sebelum mengonsumsi obat-obat tersebut, pastikan telah melalui tahap konsultasi dengan ahli kesehatan mental. Biasanya, dokter menganjurkan penggunaan obat antidepresan dalam janga waktu satu tahun untuk melihat perkembangan kerja obat. Umumnya diperlukan waktu antara 8 – 12 minggu agar obat-obatan ini mulai bekerja. Dokter bahkan menganjurkan penggunaan obat antidepresan dalam jangka waktu satu tahun.

Melihat pentingnya kesehatan mental yang berkaitan dengan kejiwaan, psikis, dan emosional seseorang, Allianz Indonesia menjawab kebutuhan tersebut melalui produk Allianz Flexi Medical Plan dan AlliSya Flexi Medical Plan (AFM Plan). Merupakan produk asuransi jiwa unit link yang memberikan manfaat tambahan (rider) dari Allianz Life dan Allianz Life Syariah yang melengkapi produk asuransi kesehatan trasidional Allianz Flexi Medical dan AlliSya Flexi Medical.

Melalui AFM Plan ini, terdapat layanan konsultasi dokter online terkait kesehatan mental, yang merupakan kerja sama Allianz dengan Halodoc. Maka, nasabah yang memiliki produk ini akan mendapatkan nilai tambah dari perlindungan kesehatan yang dimiliki, untuk mendapatkan saran dari psikolog klinis dan psikiater seputar kesehatan mental.

Karena OCD adalah penyakit kesehatan mental yang bisa sangat mengganggu kualitas hidup, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter profesional agar segera bisa diatasi.

Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang diderita.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023