Monkeypox adalah

Monkeypox – Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya 

4 September 2024 | Allianz Indonesia
Meski hampir sama seperti cacar air, namun monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang harus lebih diwaspadai. Mengapa? Ini alasannya!

Monkeypox atau di Indonesia dikenal juga dengan nama cacar monyet adalah penyakit yang saat ini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan dunia oleh WHO. Penyakit ini disebabkan oleh virus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae yang berasal dari wabah, yang diawali dari monyet. 

Lantas, apakah penyebab penyakit ini hanya dari monyet? Apa saja gejalanya dan apakah berisiko kematian? Bagaimana penyebaran penyakit ini di Indonesia? Baca semua di sini!

Dilansir dari Kompas.com, kasus monkeypox sebenarnya sudah muncul di Indonesia sejak 20 Agustus 2022. Hingga 17 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan ada 88 kasus konfirmasi cacar monyet yang tersebar di berbagai wilayah. Selain itu, ada 15 kasus suspek baru di Indonesia setelah WHO meningkatkan status monkeypox sebagai darurat kesehatan. Namun, tidak perlu panik berlebihan karena 87 kasus diantaranya sudah terkonfirmasi sembuh dan 10 kasus suspek baru telah dinyatakan negatif.
Menurut Halodoc, Gejala monkeypox akan muncul setelah 5 – 21 hari terpapar virus dan dalam dua periode. Untuk lebih jelasnya, sebagai berikut

Gejala awal yang perlu diwaspadai: 

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri punggung
  • Kelelahan
  • Menggigil
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Setelah 1 – 3 hari gejala awal, penderita biasanya akan mengalami ruam yang muncul di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area genital, hingga pada area mata.

Setelah ruam muncul, maka akan berkembang menjadi lesi dengan beberapa tahapan, yaitu:

  • Makula atau warna lesi yang mulai berubah, tetapi bentuknya masih datar.
  • Papula atau lesi yang sudah sedikit terangkat.
  • Vesikel atau lesi yang semakin berkembang dan membentuk benjolan dengan cairan bening di dalamnya.
  • Pustula atau perubahan warna cairan di dalam lesi menjadi kekuningan.
  • Lesi akan menjadi kering dan mengelupas.

Semua tahapan ini akan terjadi selama 2 – 4 minggu, yang akan membaik dan menghilang dengan sendirinya.

Meski tidak selalu terjadi, tetapi cacar monyet juga bisa memberikan komplikasi yang meliputi:

  • Bekas luka yang parah pada wajah, lengan dan kaki.
  • Kebutaan.
  • Infeksi lainnya.
  • Kematian, meski jarang terjadi.
Mayoclinic menjelaskan, virus ini bisa menyebar dalam dua cara, yaitu orang ke orang dan hewan ke manusia, dengan cara-cara seperti ini.
  • Kontak langsung dengan ruam, keropeng, atau cairan tubuh penderita cacar monyet.
  • Kontak dekat yang lama (lebih dari empat jam) dengan percikan pernapasan dari orang yang terinfeksi, termasuk kontak seksual.
  • Bersentuhan dengan pakaian, seprai, selimut, atau bahan lain yang terkena ruam atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.
  • Orang hamil yang terinfeksi dapat menyebarkan virus cacar air ke janin.
  • Gigitan atau cakaran hewan.
  • Hewan mangsa atau hasil buruan yang dimasak untuk dimakan.
  • Produk dari hewan yang telah terinfeksi, seperti kulit atau bulu.
  • Kontak langsung dengan cairan tubuh atau ruam hewan yang terkena cacar monyet.

Cara-cara untuk membantu mencegah penyebaran cacar monyet yang dianjurkan Cleveland Clinic antara lain:

  • Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, terutama yang sakit atau mati. 
  • Hindari kontak dengan pakaian, seprei, dan bahan lain yang terkontaminasi virus.
  • Masak semua makanan yang mengandung daging atau bagian tubuh hewan sampai matang.
  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Hindari melakukan kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.
  • Pakai masker yang menutupi mulut dan hidung saat berada di sekitar orang lain.
  • Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi.

Kamu harus segera ke dokter jika:

  • Merasa sakit dengan demam, nyeri, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Memiliki ruam atau luka baru.
  • Melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Lalu, pastikan kamu segera pergi ke UGD saat merasakan kondisi ini:

  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri dada yang baru atau memburuk.
  • Leher kaku.
  • Kebingungan atau kesulitan berpikir jernih.
  • Kesulitan berbicara atau bergerak.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Kejang.
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023