Pandemi COVID-19 belum juga berakhir hingga saat ini. Bahkan, angka kasus positif dan aktif pun kian bertambah. Di seluruh belahan dunia, para tenaga medis tetap berusaha untuk menemukan pengobatan yang efektif untuk mengobati penderita COVID-19.
Rasanya, usaha para tenaga medis ini menemukan sedikit titik cerah. Berbagai pendekatan medis yang diinisiatif banyak pihak untuk membantu penanganan pasien positif COVID-19, menemukan harapan melalui terapi plasma konvalesen. Terapi plasma konvalesen ini telah dipraktekkan di sejumlah negara dengan tingkat keberhasilan berbeda.
Seperti informasi yang diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, pada siaran pers (8/01/2021) lalu, beliau menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan Libster dkk terkait terapi plasma konvalesen terhadap sejumlah pasien Covid-19 berusia di atas 65 tahun di Argentina menunjukkan hasil yang baik.
Penelitian ini menyatakan pasien yang diberikan plasma konvalesen dengan titer antibodi Sars Cov-2 yang tinggi dalam kurun waktu 72 jam setelah munculnya gejala ringan, menunjukkan adanya penurunan risiko untuk mengalami gangguan pernapasan berat atau severe respiratory disease yang merupakan salah satu penyebab kematian tersering COVID-19.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Wiku mengungkapkan bahwa saat ini terapi tersebut sudah bisa diakses masyarakat melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Lalu, sejauh ini informasi apa saja yang sudah kamu ketahui mengenai terapi plasma konvalesen ini? Untuk mengetahui berbagai informasinya, yuk cari tahu lebih dalam mengenai terapi plasma konvalesen ini!
Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac, Vaksin COVID-19 Pertama yang Digunakan di Indonesia
Apakah terapi plasma konvalesen ini?
Mengutip informasi yang telah disiarkan oleh Universitas Gadjah Mada melalui tulisan “Discovering Convalescent Therapy as an Alternative to Covid-19 Treatment”, terapi plasma darah atau terapi konvalesen (convalescent) saat ini menjadi salah satu terapi alternatif dalam mengobati pasien positif COVID-19 di sejumlah negara.
Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru (Internis Pulmonologist) FKKMK UGM, dr. Sumardi, Sp.PD,KP., FINASIM., mengatakan terapi plasma konvalesen telah lama digunakan sebagai metode pengobatan penyakit akibat infeksi. Misalnya saat pandemi flu Spanyol pada tahun 1900-an. Selain itu, juga pengobatan difteri, flu burung, flu babi, ebola, SARS, dan MERS.
Dalam pengobatan pasien COVID-19, terapi ini dilakukan dengan menggunakan plasma darah pasien positif COVID-19 yang sudah sembuh. Plasma darah yang terdapat antibodi tersebut ditransfusikan ke pasien COVID-19 yang masih sakit.
Apa manfaat terapi plasma konvalesen?
Dari penjelasan Direktur Lembaga Molekuler, Eijkman Prof. Amin Soebandrio, menjelaskan bahwa pada dasarnya tubuh manusia akan terbentuk antibodi ketika terinfeksi jamur, bakteri, atau virus. Terapi plasma merupakan pendekatan dengan mekanisme itu. Jadi, plasma dari pasien COVID-19 yang sudah sembuh dapat membantu mengatasi infeksi yang dialami pasien COVID-19 yang masih sakit.
Plasma ini bisa mengeliminasi atau mengimobilisasi virus, sehingga diharapkan lingkaran infeksi itu akan terputus dan pasien bisa terhindar dari serangan virus itu kemudian bisa memperbaiki jaringannya yang sudah rusak, kemudian secara bergiliran akan memperbaiki sistem imunnya, dan begitu seterusnya.
Sebagai informasi tambahan yang kamu juga harus tahu, dr. Sumardi menambahkan bahwa terapi plasma konvaselen inni tidak diberikan kepada semua pasien positif COVID-19. Terapi ini hanya diberikan untuk pasien dengan gejala berat atau kondisi kritis untuk membantu mempercepat penyembuhan, bukan untuk pencegahan.
Lalu, apa saja syarat untuk menjadi pendonor?
Demi membantu pasien lain yang masih berjuang melawan COVID-19, bagi kamu atau orang di sekitarmu yang merupakan penyitas COVID-19, kamu bisa membantu sebagai pendonor. Syarat yang diinformasikan oleh Palang Merah Indonesia untuk menjadi pendonor plasma konvalesen di antaranya:
- Sudah sembuh dari COVID-19.
- Sehat.
- Bebas gejala selama 14 hari setelah sembuh.
- Memperlihatkan hasil RT PCR negative satu kali.
- Berat badan minimal 55 kilogram.
- Berusia 18-60 tahun.
- Disarankan laki-laki.
Baca juga: 7 Jenis Vaksin Covid-19, Perbedaan Metode dan Efektivitasnya yang Penting Kamu Tahu
Bagaimana proses yang harus dilakukan untuk melakukan donor?
Para penyintas yang telah memenuhi kriteria dapat menghubungi Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia. Petugas akan mengatur waktu untuk pemeriksaan dan pengambilan sampel darah. Jika memenuhi syarat, pengambilan donor plasma konvalesen akan dilakukan menggunakan metode apheresis. Untuk keterangan lebih lanjut kamu bisa menghubungi langsung kontak Palang Merah Indonesia berikut ini:
UDD Pusat PMI
Jalan Joe No. 7 Lenteng Agung
Jakarta Selatan - 12610
(021) 7815464 - 68
DR. dr. Saptuti C M.Biomed (0811-1872-362)
dr. Lilis Wijaya, MARS (0821-2345-9337)
dr. Nova Surya Hippy (0852-1919-1906)
dr. Rahadiann Savitri (0852-1661-9122)
UDD PMI DKI Jakarta
Jalan Kramat Raya No. 47
Jakarta - 10450
(021) 3906666
Dr. dr. Ni Keen Ritchie, M.Biomed (0811-1872-362)
dr. Diana Puspitasari (0821-2345-9337)
Oh ya, kamu juga pasti ingin tahu bagaimana alur pengambilan plasma konvalesen, kan? Melalui akun jejaring sosial Instagram @utdpusatpmi, UDD PMI, alur yang harus kamu jalani adalah yang pertama, calon donor mendaftar melalui narahubung PMI. Kemudian calon donor akan diminta menghadiri proses skrining meliputi pemeriksaan swab ulang dan pengambilan darah. Kedua, calon donor akan diinformasikan hasil skrining.
Bila hasil skrining memenuhi kriteria, calon donor akan dihubungi untuk menentukan waktu donor. Ketiga, calon akan diukur kembali tekanan darah, TB/BB, dan Hb-nya. Proses donor plasmaferesis akan berlangsung selama 1-2 jam. Bila kamu ingin melakukannya lagi, donor dapat dilakukan kembali setelah 14 hari.
Mari bersama pemerintah membantu penanganan penyembuhan pasien COVID-19. Semoga terapi plasma konvalesen ini dapat membantu orang-orang yang sedang berjuang melawan COVID-19. Bila kamu seorang penyintas, jangan ragu untuk membantu mendonorkan darah ya. Stay safe and healthy!