Selama pandemi, kita tidak leluasa bertemu teman, keluarga, atau menghabiskan waktu di luar untuk melakukan aktivitas yang kita sukai seperti biasanya. Belum lagi bombardir berbagai informasi kabar duka, atau beban pekerjaan yang mungkin sudah membuatmu kewalahan. Akibatnya, banyak dari kita merasakan berbagai emosi negatif selama masa-masa yang tidak pasti seperti keputusasaan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan kecemasan berlebih.
Bagaimana kondisimu hari ini? Perasaan apa saja yang belakangan ini sering kamu rasakan? Mulai saat ini juga, berhentilah sejenak dari segala aktivitas yang kamu lakukan dan mulailah berbicara pada dirimu sendiri dan mengenali emosi-emosi tersebut. Mengapa hal ini penting untuk kamu ketahui? Sebab pertama, kondisi kesehatan mental seseorang akan berpengaruh terhadap kesehatan fisiknya. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kesehatan mental dan mulai memperhatikan atau peduli dengan diri kita sendiri. Kedua, banyak orang dengan kondisi mental mengalami anosognosia.
Apa itu anosognosia?
Apa itu anosognosia? Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI), anosognosia berarti suatu kondisi di mana seseorang "tidak mengetahui penyakit". Artinya, seseorang tidak menyadari kondisi kesehatan mental yang ia alami atau bahwa ia tidak dapat melihat kondisi mereka secara akurat.
Lalu, apa risikonya bila seseorang degan penyakit mental serius mengalami anosognosia? Dikutip dari WebMD, ketika seseorang dengan penyakit mental yang serius bersikeras bahwa mereka tidak sakit (atau tidak sakit seperti yang dikatakan orang lain), situasi berbahaya dapat terjadi. Seseorang dengan anosognosia tidak mungkin meminum obatnya. Ketika orang ini berhenti minum obat, gejalanya biasanya akan kembali atau memburuk. Tergantung pada kondisinya, mereka mungkin mulai mendengar suara-suara, atau bertindak sembrono.
Maka, bila selama ini, kamu sering kali merasa bersalah karena memprioritaskan kesehatan mental dan mengutamakan diri sendiri. Sekarang, lebih dari sebelumnya, penting mencintai diri sendiri untuk kesehatan mental dan fisik di masa pandemi. Berikut adalah beberapa tip yang dapat kamu lakukan untuk menerapkan self-care pada diri sendiri:
Lakukan hal-hal ini untuk menjaga kesehatan fisik
1. Konsumsi makan sehat, diet seimbang dan minum banyak air
Dengan makan lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan lebih sedikit makanan olahan dan gorengan, kamu dapat menjaga kondisi tubuh tetap prima. Oh ya, kurangi juga konsumsi gula, yang dapat menekan sistem kekebalanmu, baik dalam sereal, soda, atau es krim. Cobalah jeruk segar, stroberi, atau ubi jalar sebagai gantinya
.
2. Jaga kualitas tidur
Dalam hal menjaga kesehatan, kualitas tidur yang baik selalu bisa jadi andalan. Soalnya, tidur yang cukup dan berkualitas membuat sistem kekebalanmu bekerja sebaik mungkin untuk melawan infeksi, seperti yang disebabkan oleh virus corona. Menjaga kualitas tidur juga bisa membantu kamu mengendalikan stres.
3. Tetap berolahraga dan coba latihan pernapasan
Faktanya, olahraga melepaskan endorfin, yang membantu meningkatkan suasana hati. Jadi, aktivitas satu ini bisa kasih manfaat ganda untuk kesehatan fisik dan mental kamu.
4. Sesekali habiskan waktu di luar
Kamu bisa mencoba berjalan-jalan di taman dengan tetap mengikuti pedoman protokol kesehatan. Tidak ada salahnnya lho untuk mengambil cuti di weekdays dan menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan. Setelahnya, kamu bisa kembali dengan lebih berenergi, positif, kembali termotivasi, dan tidak terlalu stres.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Samping Kesehatan Fisik saat Pandemi COVID-19
Lakukan hal-hal ini untuk menjaga kesehatan mental
1. Pertahankan rutinitas di rumah
Di tengah kondisi yang tidak pasti, kalau kamu menjaga rutinitas harian, maka kamu akan bisa tetap merasakan perasaan tenang dan aman.
2. Fokus pada hal-hal yang dapat kamu kendalikan
Ketakutan dan kecemasan adalah respons alami saat kita berhadapan dengan hal-hal yang tidak kita ketahui dan kendalikan. Jadi, cobalah fokus dengan hal-hal yang dapat kamu kendalikan. Misalnya, kamu cemas dan panik bila menghadapi orang yang tidak menggunakan masker atau orang yang tidak menutup mulutnya saat batuk atau bersin. Tapi kamu bisa menjauhi mereka dan menjaga jarak aman sebagai cara untuk mengendalikan dan melindungi dirimu.
3. Gunakan teknologi untuk menjaga hubungan sosial
Kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk menjaga hubungan sosial dengan orang yang kamu cintai. Kondisi pandemi telah membuat komunikasi dan sosialisasi terbatas, maka cari cara untuk menggunakan teknologi sebagai salah satu agenda untuk terhubung dengan orang-orang yang kamu cintai. Sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal American Psychological Association, juga mengatakan bahwa tingginnya kualitas interaksi sosial akan membantu kesejahteraan mental dan fisik, dan bahkan umur yang lebih panjang.
Baca juga: 5 Manfaat Menulis Jurnal untuk Kesehatan Mentalmu
4. Mendengarkan musik atau membaca buku
Kamu tidak perlu merasa bersalah kalau kamu menghabiskan waktu lama duduk di sofa bersantai sambil mendengarkan lagu. Ini salah satu cara untuk membuat kamu rileks. Sesekali coba juga untuk membaca buku atau mendengarkan buku audio. Kamu bisa berimajinasi lebih luas dengan buku audio.
5. Rehat sejenak dari media sosial
Media sosial bisa jadi seperti dua mata pisau. Satu sisi bisa membantu menghubungkan orang dengan teman dekat, anggota keluarga jauh, kenalan lama, dan banyak lagi. Tapi di sisi lain, bisa memaksa diri kamu untuk melihat berbagai informasi negatif. Jadi, cobalah untuk mengambil rehat sejenak dari media sosial atau kamu bisa membatasi durasi kamu bermain media sosial.
Ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental dan mengurangi kemungkinan kamu terkena dampak buruk dari COVID-19. Berbaik-hatilah pada diri sendiri dan ketahuilah bahwa kita semua akan melewati ini bersama.
Selain menjaga kesehatan fisik dan mental, jangan lupa lindungi dirimu dari risiko finansial yang bisa datang kapan saja dengan memilikiasuransi kesehatan yang dengan mudah dapat kamu beli secaraonline. All the best!