Salah satu jenis investasi yang disebut “paling mudah” dan banyak dilirik orang adalah emas. Salah satu alasannya adalah karena lebih aman bagi orang yang ingin memulai investasi dengan risiko rendah.
Selain itu, pergerakan harga emas cenderung meningkat berdasarkan data historis. Pada umumnya, harga emas selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Meskipun, memang ada kalanya harga emas mengalami stagnasi.
Namun, sebelum memutuskan untuk memilih emas sebagai salah satu instrumen investasi, berikut adalah penjelasan detail mengenai kelebihan dan kekurangan, serta tips melakukan investasi emas.
Mengapa Pilih Investasi Emas?
Hingga 2024 ini, emas masih memiliki kinerja baik di tengah inflasi dan suku bunga yang tinggi. Banyak investor yang cenderung membeli emas (dan logam lainnya) ketika mereka mengkhawatirkan aset lain atau keadaan ekonomi yang lebih luas.
Apalagi resesi dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kekhawatiran tersebut. Sementara emas telah lama dikenal sebagai instrumen investasi yang stabil dan menguntungkan.
Untuk memudahkan dalam berinvesitasi emas, saat ini sudah ada skema cicilan yang memungkinkan investor untuk membeli emas secara langsung karena harganya yang tinggi.
Kelebihan dan Kekurangannya
1. Kelebihan
● Stabilitas Harga dalam Jangka Panjang
● Tahan Inflasi
Inflasi bisa membuat harga barang dan jasa naik. Meskipun ini juga berdampak pada emas, tetapi semakin tinggi tingkat inflasi, biasanya harga emas akan semakin mahal.
Itulah yang membuat banyak orang lebih memilih investasi atau menyimpan aset dalam bentuk emas karena jika terjadi inflasi, nilainya semakin meningkat. Sementara uang justru akan kehilangan nilainya.
● Mudah Dijadikan Uang
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), emas bisa dijual atau digadai melalui perusahaan gadai atau toko emas sehingga relatif lebih mudah diuangkan.
Kemudahan ini tak didapatkan dalam produk investasi pasar modal lain yang hanya dapat dijual pada jam kerja bursa dan membutuhkan waktu untuk proses likuidasi dana.
2. Kekurangan
● Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif
● Kurang Cocok untuk Investasi Jangka Pendek
● Nilai Spread Lebih Tinggi
Spread adalah selisih dari harga jual (buyback) dan harga beli. Jika dibandingkan dengan produk pasar modal lain, fluktuasi harga emas sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, seperti tingkat inflasi dan kurs rupiah.
Jadi, agar mendapatkan keuntungan investasi yang optimal, pastikan menjual emas di saat harga sedang tinggi dengan nilai spread yang kecil.
Jenis-Jenis Investasi Emas
1. Emas Fisik
Disebut juga “emas batangan”, inilah yang dibayangkan kebanyakan orang saat berpikir tentang investasi emas. Selain batangan, koin emas, bongkahan emas murni, dan perhiasan juga bisa dijadikan investasi.
Namun, catatan untuk perhiasan emas, tidak ada jaminan kamu bisa menjual perhiasan dengan harga yang lebih tinggi dari harga saat membelinya. Ini karena ada markup cukup besar pada perhiasan sehingga nilai jualnya tidak sebanding dengan harga beli.
2. Tabungan Emas
3. Dana Emas
Jika berinvestasi di reksadana emas, baik reksadana maupun exchange-traded fund (ETF), berarti kamu memiliki saham di berbagai aset terkait emas, misalnya beberapa perusahaan yang menambang atau memproses emas.
Namun, yang membedakannya adalah kamu tidak memiliki emas fisik atau saham individual. Meski begitu, reksadana emas dan/atau ETF memiliki likuiditas lebih tinggi dibandingkan emas fisik serta menawarkan tingkat diversifikasi yang tidak dimiliki oleh saham tunggal.
4. Kontrak Berjangka Emas
Tips Untuk Memulai Investasi Emas
1. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan terlebih dahulu apa tujuan kamu dalam berinvestasi. Misalnya, untuk biaya pernikahan, pendidikan anak, atau tabungan hari tua.
Jika sudah menemukan tujuan berinvestasi, setelah itu tentukan jangka waktunya. Sesuaikan jangka waktu investasi dengan waktu kamu ingin mencapai tujuan tersebut.
2. Perhatikan Harga Emas
3. Bijak Pilih Tempat Investasi Emas
4. Mulailah dari Nominal Kecil
Bagi sebagian orang, harga emas cukup tinggi dan sulit dijangkau. Inilah yang membuat mereka maju-mundur untuk berinvestasi emas karena harus mengumpulkan sejumlah uang untuk memulainya. Namun, sekarang sudah banyak layanan yang memungkinkan untuk berinvestasi emas dari modal yang kecil atau bahkan dicicil.
Selain menyiapkan investasi, kamu juga perlu menyiapkan bekal finansial untuk keluarga tercinta dalam bentuk warisan. Hal tersebut untuk melindungi investasi yang telah kamu kumpulkan dan mengantisipasi risiko kematian mendadak. Sebagai contoh, jika kamu ingin menyiapkan warisan sebesar satu miliar rupiah melalui tabungan, kamu mungkin memerlukan waktu yang sangat lama. Namun, dengan asuransi jiwa, dana tersebut dapat diwariskan kepada keluarga secara penuh saat kamu meninggal.
Allianz LegacyPro merupakan produk asuransi jiwa tradisional ang memberikan manfaat meninggal dunia hingga Tertanggung berusia 100 tahun, manfaat pembebasan premi asuransi dasar, dan manfaat booster Uang Pertanggungan pada saat Tertanggung mencapai usia 75 tahun.