Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang orang Indonesia. WHO menyebutkan jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia tahun 2000 mencapai 8,4 juta orang, terbanyak keempat di dunia, diperkirakan meningkat menjadi 21,3 juta orang pada tahun 2030.
Namun banyak yang salah kaprah, bahwa penderita diabetes harus stop makan atau minum yang manis-manis agar kadar gula darah terkontrol. Padahal, penderita diabetes masih bisa lho merasakan manisnya dunia tanpa khawatir gula darah naik. Caranya dengan menggunakan bahan pengganti gula yang mampu memberikan rasa manis tanpa menaikkan kadar gula dalam darah.
Dikutip dari Diabetes.org.uk, berikut beberapa bahan alami yang terbukti aman bagi penderita diabetes.
Aspartam
Aspartam adalah pemanis buatan yang biasanya digunakan dalam makanan atau minuman dingin. Di pasar, aspartam antara lain dijual dengan merek Equal. Meski demikian, penggunaan aspartam tidak boleh berlebihan karena ada laporan terkait efek samping aspartam seperti reaksi alergi, gangguan pernafasan dan sakit kepala.
Erythritol
Erythritol termasuk golongan gula alkohol. Tidak mengandung alkohol lho, melainkan rantai kimianya mengandung tambahan rantai alkohol –OH. Bahan ini aman bagi penderita diabetes karena sangat rendah kalori, hanya mengandung 6% dari kalori gula pasir.
Xylitol
Xylitol juga termasuk gula alkohol. Namun kadar kalori Xylitol lebih tinggi dibandingkan Erythritol. Kandungan kalori Xylitol sebesar 40% dari kalori gula pasir. Namun, xylitol tidak meningkatkan kadar gula dalam darah karena tak mengandung fruktosa.
Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan untuk makanan dan minuman dingin maupun panas. Food and Drug Association (FDA) sudah memastikan keamanan sakarin bagi kesehatan, termasuk untuk penyandang diabetes dan tidak menyebabkan kanker. Namun konsumsi sakarin pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil harus dibatasi.
Stevia
Stevia adalah pemanis alami tak berkalori, hasil ekstrak daun stevia. Selain sebagai pengganti gula, stevia juga dapat secara langsung menurunkan kadar gula dan tekanan darah. Pemanis ini pun aman untuk dikonsumsi jangka panjang tanpa efek samping
Setelah tahu pemanis yang aman bagi penderita diabetes, Anda juga wajib paham bahan pengganti gula yang memicu peningkatan kadar gula dalam darah. Apa saja?
Madu
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia Prof. Dr. dr Ketut Suastika Sp.PD-KEMD menyebut madu sama bahayanya dengan gula. Karena madu mengandung kalori yang tinggi. Dalam satu sendok makan, madu memberikan 50 kilo kalori.
Pemanis ekstrak buah
Suastika juga melarang penderita diabetes menggunakan pemanis dari buah-buahan. Semakin manis buah, semakin tinggi kalorinya.
Gula kelapa/gula aren
American Diabetes Association tidak merekomendasikan gula kelapa/gula aren sebagai pengganti gula tebu. Karena indeks glikemik (GI) gula kelapa di kisaran 54, lebih tinggi dari madu dan gula tebu yang hanya sekitar 50. Kadar GI tinggi memacu gula darah.
Gula jagung
Penelitian di University Oxford dan University Southern California menyimpulkan negara-negara yang menggunakan gula/sirup jagung untuk biskuit, es krim dan minuman berenergi memiliki jumlah penderita diabetes 20% lebih besar dibandingkan negara lain.
Maka dari itu, menjalani pola hidup sehat dengan berolahraga dan memenuhi kebutuhan asupan makanan yang proporsional yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi penting.
Karena walau bagaimana pun, mencegah akan jauh lebih baik dari pada mengobati. Jangan lupa juga untuk selalu mengantisipasi risiko dari ancaman penyakit yang tidak bisa diduga dengan perlindungan asuransi kesehatan.