Meskipun dewasa ini muncul berbagai media untuk berinvestasi, namun properti masih menjadi salah satu primadona investasi yang diminati banyak orang. Beberapa jenis properti yang bisa dijadikan investasi misalnya tanah, bangunan, rumah, rumah toko, kantor, kos-kosan, dan apartemen. Selain diminati karena menawarkan imbal hasil dari harga yang selalu meningkat, properti juga disukai karena bisa mendatangkan penghasilan pasif dari biaya kontrak dan sewa. Tak heran, investasi properti banyak dipilih sebagai sumber penghasilan pasif saat pensiun
Baca juga: Inilah Langkah Mudah Mengurus Klaim Asuransi Properti
Cermati hal ini sebelum berinvestasi properti
Apakah kamu tertarik berinvestasi di bidang properti? Jika ya, ada baiknya kamu mengetahui dan memahami hal-hal penting berikut sebelum memutuskan membeli properti agar tidak salah langkah.
1. Menentukan budget
Hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah budget untuk membeli properti. Properti merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan. Dalam piramida perencanaan keuangan, maka investasi berada di urutan ketiga yang perlu dipenuhi setelah piramida urutan pertama dan kedua sudah terpenuhi, yaitu manajemen arus kas dan pengelolaan risiko. Artinya, sebelum berinvestasi, kamu perlu mengamankan dana tunai untuk kebutuhan jangka pendek seperti dana darurat dan sumber dana untuk membayar pengeluaran tetap. Dana darurat yang ideal ialah tiga kali pengeluaran bulanan jika kamu lajang, atau enam kali pengeluaran bulanan jika kamu telah menikah. Setelah manajemen arus kas sudah aman, kamu dapat selanjutnya mengelola risiko dengan memiliki asuransi.
Setelah kedua pondasi tersebut terpenuhi, kamu dapat menyisihkan dana lebih untuk investasi. Jika kamu berencana membeli properti dengan kredit, berarti dalam tahap ini kamu perlu memikirkan besar down payment, tenor pinjaman, serta cicilan yang perlu kamu bayar setiap bulan. Upayakan agar cicilan ini tidak melebihi 35% dari penghasilan bulanan. Rasio ini penting untuk menjaga agar arus kas tetap sehat dan bisa memenuhi kebutuhanmu yang lain.
2. Pastikan pengembang memiliki track record yang baik
Jika kamu berniat membeli properti dari pengembang, maka sebelum membeli lakukanlah background checking terkait pengembang tersebut. Beberapa hal yang perlu dicek ialah apakah pengembang tersebut pernah mangkrak dalam mengembangkan suatu properti, apakah pengembang tersebut pernah telat dari jadwal serah terima properti kepada konsumen, serta bagaimana pengembang mengelola properti setelah serah terima pada konsumen. Pengembang yang tetap merawat lingkungan perumahan setelah serah terima akan membuat lingkungan tertata rapi, sehingga meningkatkan kenyamanan penghuni dan nilai jual.
Baca Juga: #YUKPAHAMI Pentingnya Meninjau Polis Asuransi secara Berkala
3. Memperhitungkan lokasi dan akses properti
Lokasi properti yang strategis sangat berkaitan erat dengan potensi kenaikan harga properti tersebut di kemudian hari. Coba perhatikan, berapa lama waktu yang diperlukan dari properti yang hendak kamu beli untuk mengakses tol, stasiun kereta rel listrik (KRL), halte transjakarta, stasiun mass rapid transit (MRT), pasar, tempat ibadah, sekolah, bank, dan fasilitas umum lainnya. Lokasi ini akan memberikanmu gambaran mengenai jarak tempuh dari rumah ke kantor dan fasilitas umum, serta biaya transportasi yang diperlukan.
Semakin jauh lokasi properti dari akses dan fasilitas umum, maka biaya yang akan kamu keluarkan untuk memakai properti tersebut akan semakin mahal. Di samping itu, potensi kenaikan harga juga akan lebih lambat dibandingkan dengan properti yang memiliki lokasi strategis.
4. Menakar potensi pendapatan dari sewa
Kamu juga bisa menggali informasi mengenai kebutuhan properti sewa di kawasan tersebut. Umumnya, permintaan properti sewa seperti rumah kontrakan, kos-kosan, dan apartemen sewa akan berkembang jika properti tersebut berada di lokasi yang dekat dengan kampus, perkantoran, mal, dan kawasan industri. Perhatikan pula apakah lingkungan sekitar memungkinkan kamu jika akan menyewakan properti.
5. Perhatikan lingkungan sekitar dan sarana pendukung
Perhatikan pula sarana dan prasarana apa saja yang disediakan oleh pengembang. Sarana dan prasarana ini misalnya infrastruktur air, club house, pasar, pengelolaan sampah, dan sebagainya. Kamu juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar, seperti apakah lokasi tersebut rawan kejahatan atau tidak, apakah kamu dapat beribadah dengan nyaman di sana, dan apakah lokasi tersebut rawan banjir atau tidak.
6. Menakar potensi keuntungan investasi
Kamu juga dapat meneropong potensi keuntungan investasi di masa mendatang dengan mengecek pembangunan yang akan dilakukan di sekitar properti. Misalnya, apakah lokasi sekitar properti tersebut akan dibangun pintu tol, stasiun KRL, mal, kawasan industri, dan sebagainya. Potensi keuntungan investasi juga bisa terjadi jika pengembang berencana mengembangkan kawasan tersebut dalam jangka panjang.
7. Perhatikan biaya memelihara properti
Perhatikan pula biaya pemeliharaan dan biaya terkait properti lainnya yang perlu kamu penuhi. Idealnya, suatu properti yang berbentuk bangunan perlu direnovasi setiap lima tahun hingga 10 tahun sekali agar awet dan tampak rapi. Lalu, ada biaya lain yang perlu kamu perhitungkan seperti biaya keamanan, biaya kebersihan, biaya terkait pembelian di awal seperti akta jual beli (AJB) dan biaya notaris, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Sewa jika kamu akan menyewakannya, dan sebagainya.
Baca juga: Baru Naik Gaji? Lakukan 6 Langkah untuk Mencapai Financial Freedom
Properti adalah aset investasi yang bernilai besar sehingga perlu dilindungi dari berbagai risiko kerugian seperti kebakaran dan kebanjiran. Itu sebabnya, ketika membeli properti, pastikan bahwa kamu melindungi propertimu dengan asuransi. Salah satu asuransi properti yang bisa kamu pertimbangkan ialah Allianz RumahKu Plus, asuransi yang memberikan perlindungan maksimal bagi hunian keluarga yang komprehensif dari Allianz Indonesia.
Allianz RumahKu Plus memberikan dua macam perlindungan yaitu Houseowner, yakni perlindungan untuk bangunan properti, dan Householder, yaitu perlindungan untuk isi, termasuk peralatan elektronik dan furniture properti. Beberapa jaminan perlindungan yang ditawarkan Allianz RumahKu Plus antara lain akomodasi sementara, tanggung gugat hukum, kerusakan harta benda, ganti rugi atas kematian tertanggung, kebakaran, serta terorisme dan sabotase.
Dengan informasi di atas, semoga kamu lebih memahami hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memulai investasi properti. Khususnya dengan memastikan bahwa propertimu dilindungi dari segala risiko yang dapat terjadi. Selama berinvestasi!