Harga emas naik sering kali membuat kamu bertanya, apakah sebaiknya menjual atau mempertahankannya. Sebagai instrumen investasi yang populer, emas dikenal memiliki nilai yang stabil dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Namun, keputusan untuk menjual atau mempertahankan emas pastinya memerlukan pertimbangan matang.
Seperti kondisi yang terjadi saat ini, dilansir dari Bloomberg Technoz, harga emas batangan cetakan PT Aneka Tambang (Persero) di Pegadaian per 13 Februari 2025 untuk ukuran 0,5 gram adalah Rp915,000. Sedangkan, untuk ukuran 1 gram adalah Rp1.727.000. Padahal berdasarkan data dari Tempo, jika dilihat pada 13 Januari 2025, harga emas 0,5 gram baru mencapai Rp834.000, dan 1 gram hanya Rp1.568.000
Umumnya, emas sering dianggap sebagai aset safe haven, yang berarti nilainya cenderung stabil atau meningkat saat kondisi ekonomi tidak menentu. Harga emas yang mengalami kenaikan bisa menjadi indikator ketidakstabilan ekonomi, di mana investor beralih ke emas untuk melindungi aset mereka.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Emas
1. Kondisi Ekonomi
Saat ekonomi mengalami ketidakpastian contohnya kondisi ekonomi global, seperti krisis keuangan, resesi, atau konflik geopolitik, harga emas cenderung naik.
Investor biasanya beralih ke emas sebagai aset yang aman untuk melindungi kekayaan mereka dari risiko yang lebih besar di pasar keuangan. Permintaan yang meningkat inilah yang membuat harga emas melonjak saat terjadi ketidakstabilan ekonomi.
2. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi sering kali berbanding lurus dengan kenaikan harga emas. Ketika daya beli uang melemah akibat inflasi, banyak orang mencari aset yang bisa mempertahankan nilainya, dan emas menjadi pilihan utama.
Sebagai lindung nilai terhadap inflasi, emas tetap berharga meskipun nilai mata uang mengalami depresiasi.
3. Kebijakan Moneter
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral, terutama terkait suku bunga, juga memengaruhi harga emas. Saat suku bunga rendah, emas menjadi lebih menarik karena lebih memberikan kepastian, dibandingkan deposito atau obligasi yang pergerakannya terpengaruh suku bunga.
Sebaliknya, jika suku bunga naik, investor mungkin lebih memilih instrumen keuangan lain yang menawarkan bunga lebih tinggi, sehingga harga emas bisa turun.
Keuntungan Mempertahankan Emas
1. Likuiditas Tinggi
Emas merupakan salah satu aset yang memiliki likuiditas tinggi, yang berarti kamu bisa dengan mudah menjualnya kapan saja saat membutuhkan dana.
Tidak seperti properti atau investasi lain yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dicairkan, emas dapat dijual dengan cepat di toko emas, bank, atau platform investasi online dengan harga yang kompetitif.
2. Bebas dari Risiko Kredit
Tidak seperti saham atau obligasi yang bergantung pada kinerja perusahaan atau negara penerbitnya, emas tidak terpengaruh oleh risiko kredit atau risiko pihak lawan.
Ini menjadikannya sebagai aset yang aman, terutama saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Kamu tidak perlu khawatir akan kebangkrutan perusahaan atau gagal bayar seperti yang bisa terjadi pada instrumen investasi lainnya.
3. Nilai yang Stabil dan Cenderung Naik
Dalam jangka panjang, emas mampu mempertahankan nilainya dan bahkan mengalami apresiasi. Terutama saat terjadi inflasi atau krisis ekonomi, harga emas naik karena investor yang mengalihkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman.
Oleh karena itu, mempertahankan emas dalam portofolio bisa menjadi langkah cerdas untuk melindungi kekayaanmu dari penurunan nilai mata uang.
Risiko Investasi Emas
1. Risiko Keamanan
2. Kurang Cocok untuk Investasi Jangka Pendek
Jika kamu berinvestasi untuk tujuan jangka panjang, emas adalah aset yang tepat. Namun, sebaliknya jika kamu bertujuan untuk jangka pendek, maka emas bukanlah jawabannya.
Hal tersebut karena emas memiliki harga yang fluktuatif, selisih jual-beli yang besar, tidak menghasilkan pendapatan pasif, serta dipengaruhi inflasi dan suku bunga yang dapat menghambat kenaikan nilainya dalam waktu singkat.
Pertimbangan untuk Menjual Emas
Harga emas naik pun menjadi pertimbangan beberapa orang untuk menjual aset yang dimiliki. Pasalnya, kenaikan harga emas juga biasanya turut memicu kenaikan harga jual kembali.
Jika kamu memiliki kebutuhan finansial mendesak atau menemukan peluang investasi lain dengan potensi pengembalian yang lebih tinggi, menjual emas dapat menjadi opsi yang tepat. Namun, pastikan untuk selalu mempertimbangkan kondisi pasar saat ini dan potensi pergerakan harga emas di masa depan sebelum mengambil keputusan.
Tips Membeli Emas di saat Harga Naik
1. Tentukan Tujuan Investasi
Sebelum membeli emas, kamu harus menentukan tujuan investasi, apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang.
Jika tujuanmu adalah investasi jangka panjang, kenaikan harga saat ini mungkin tidak terlalu berpengaruh karena nilai emas cenderung meningkat dalam jangka waktu yang lebih lama.
Namun, jika kamu berencana menjual dalam waktu dekat, pertimbangkan apakah kenaikan harga saat ini cukup menguntungkan.
2. Beli dari Sumber Tepercaya
Keaslian emas sangat penting untuk memastikan nilai investasimu tetap terjaga. Pastikan kamu membeli emas dari sumber yang terpercaya, seperti butik emas resmi, bank, atau perusahaan investasi emas yang memiliki sertifikasi.
Membeli dari tempat yang kurang kredibel memiliki risiko, baik dari segi kualitas maupun keaslian emas yang kamu beli.