12 Oktober 2023 | Allianz Indonesia
Sama-sama bikin sakit perut, ternyata asam lambung dan penyakit ginjal punya gejala yang berbeda. Yuk, simak selengkapnya di sini!
Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan dengan berita viral seorang warganet yang menceritakan kisahnya mengalami gagal ginjal stadium akhir, yang awalnya dikira sebagai gejala asam lambung.
Sama-sama menimbulkan nyeri di area perut, tidak sedikit yang belum bisa membedakan gejala gagal ginjal dengan asam lambung.
Gagal ginjal adalah istilah untuk menggambarkan gangguan pada ginjal yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal untuk menyaring dan membersihkan racun, atau sisa-sisa limbah dari darah.
Sedangkan Gastroesophageal reflux (GERD) atau dikenal juga dengan asam lambung adalah kondisi saat asam pencernaan dan enzim di perut mengalir kembali ke kerongkongan menuju mulut. GERD terjadi karena otot di pangkalan kerongkongan melemah dan tidak dapat menutup dengan benar.
Perbedaan Gejala Sakit Lambung dan Sakit Ginjal
Sama-sama membuat penderitanya merasakan sakit di area perut, kamu mungkin berpikir akan sulit membedakan antara asam lambung dan gagal ginjal. Selain rasa mual, muntah, gangguan menelan, nyeri dada, hingga sesak napas, ada beragam perbandingan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit asam lambung dan gagal ginjal, lho. Perhatikan perbandingannya berikut!
Swipe to view more
Gejala Penyakit Lambung | Gejala Gagal Ginjal | |
|
|
Di sisi lain, pola makan dan pola hidup juga berperan penting dalam perkembangan dua penyakit ini. GERD dapat dipicu oleh kebiasaan makan yang kurang baik. Misalnya mengonsumsi makanan dengan terburu-buru, terlalu banyak, atau langsung tidur setelah makan.
Mengonsumsi makanan dengan rasa yang kuat seperti asam, pedas, dan berminyak, serta minuman beralkohol dan mengandung kafein pun dapat memicu terjadinya asam lambung.
Sementara pada gagal ginjal, salah satu penyebabnya adalah kebiasaan menahan buang air kecil, dan beberapa jenis makanan yang dikonsumsi secara berlebihan, seperti makanan tinggi garam atau tinggi gula, minuman beralkohol, serta buah berkalium tinggi.
Selain itu, kebiasaan jarang minum air putih, usia, dan daya tahan tubuh juga menjadi faktor yang dapat menambah risiko terkena gagal ginjal.
Jika fungsi ginjal terganggu, beragam komplikasi dapat terjadi seperti anemia, gangguan elektrolit, hingga penumpukan racun.
Risiko seseorang terkena gagal ginjal makin besar jika ada riwayat penyakit ginjal dalam keluarga, mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal yang berulang, dan menderita obesitas.
Walau terdapat gejala yang mirip, penting untuk tidak melakukan self-diagnose dan segera berkonsultasi ke dokter atau dokter spesialis. Bahkan, kita juga dianjurkan untuk mencari second opinion dari dokter lain untuk memastikan diagnosis.
Yang tidak kalah penting lagi adalah mengajak dan mengingatkan orang-orang terdekat kita untuk menjaga pola makan dan pola hidup, sebagai upaya pencegahan dari berbagai penyakit.
Tidak lupa, lindungi juga orang-orang tersayang kamu dengan beragam produk Asuransi Kesehatan Allianz yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu.