11 Agustus 2023 | Allianz Indonesia
Kualitas udara Jakarta dan Tangerang Selatan kian memburuk, inilah dampak polusi udara pada anak dan cara mencegahnya agar tak gampang sakit.
Dilansir dari Tribunnews, berdasarkan data IQAir, tepat pada tanggal 10 Agustus 2023, DKI Jakarta menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kondisi udara di Jakarta disebut masuk dalam kategori "tidak sehat" dengan partikel konsentrasi polutan yang sangat kecil, kurang dari 2,5 mikrometer, namun efeknya bagi kesehatan sangat besar.
Tak mau kalah, Dilansir dari Kumparan, Tangerang Selatan juga menjadi kota paling berpolusi di Indonesia sepanjang bulan Juli 2023.
Sebagai perbandingan, polusi udara di kota ini bahkan setara dengan menghirup 112 batang rokok dalam sebulan.
Tentu saja, hal ini menjadi perhatian serius bagi kita semua, karena ternyata kondisi udara yang tidak sehat ini berdampak langsung pada kesehatan anak-anak.
Banyak orang tua mengeluh bahwa anak-anak sering mengalami batuk, pilek, dan berbagai keluhan kesehatan lainnya akibat polusi udara.
Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Anak
Dilansir dari European Environment Agency dan UNICEF, terdapat dampak dari polusi udara terhadap kesehatan manusia terutama anak-anak yang dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
- Dampak jangka pendek: paparan polusi udara dapat menyebabkan anak-anak mengalami iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Selain itu, polusi udara juga dapat memicu asma dan alergi.
- Dampak jangka panjang: lebih jauh, polusi udara juga ternyata dapat menyebabkan gangguan perkembangan paru-paru pada anak-anak, meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari, dan bahkan dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.
Cegah Dampak Buruk Polusi Udara pada Kesehatan Anak
Sebagaimana dilaporkan dari CNN, Dokter Spesialis Anak Mulya Rahma Karyanti dan Alodokter menyampaikan beberapa tips untuk mencegah dampak buruk polusi udara, di antaranya:
1. Memakai masker
Saat keluar rumah, pastikan anak-anak mengenakan masker, terutama untuk anak usia lima tahun ke atas. Untuk anak di bawah 2 tahun, sebaiknya hindari bepergian ke tempat yang ramai atau berpolusi tinggi.
2. Melakukan imunisasi lengkap
Dengan meningkatnya polusi udara, beberapa penyakit seperti difteri, pertusis (batuk rejan), dan campak menjadi lebih mudah menyebar. Pastikan anak-anakmu mendapatkan imunisasi lengkap.
3. Gunakan penyaring udara (air purifier)
Gunakan alat pembersih udara seperti air purifier yang dapat menyaring polusi di dalam mobil dan ruangan yang menjadi spot favorit anak, misalnya kamar tidur, ruang belajar, atau ruang keluarga.
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi anak
Kamu harus memastikan anak-anakmu mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral. Nutrisi yang baik akan memperkuat sistem imun anak.
5. Memperhatikan pemicu alergi pada anak
Jika anakmu memiliki alergi terhadap udara atau debu, maka mereka akan lebih rentan terhadap polusi udara. Pastikan kamu tahu gejala alergi pada anak-anakmu dan lakukan pencegahan yang tepat.
6. Meletakkan tanaman penyerap polusi di area rumah
Salah satu cara mencegah polusi yang alami, dan cukup praktis adalah meletakkan tanaman di area atau dalam rumah yang dapat menyerap polusi udara dalam ruangan. Misalnya lili prais, pohon Dracaena, dan bunga krisan.
Jadi, meskipun kondisi udara di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia sedang tidak baik-baik saja, dengan tindakan pencegahan yang tepat, kamu bisa melindungi kesehatan anak-anak dari dampak buruk polusi udara. Tetap waspada dan jaga kesehatan ya!
Tentang Allianz Indonesia
