Pay Later

Buy Now, Pay Later? Jangan Sampai Salah, Ini Penjelasannya

11 Desember 2024 | Allianz Indonesia
Selain menggunakan uang tunai, debit, atau lewat QRIS, sekarang kamu juga bisa membayar dengan cara Buy Now, Pay Later. Apa artinya pembayaran ini? Sesuai namanya, apa yang kamu beli sekarang, bisa dibayar nanti. Ini penjelasan lengkapnya.

Saat membayar dengan cara Buy Now, Pay Later (BNPL), artinya kamu bisa melakukan pembelian dengan cepat, mudah, bahkan kamu juga bisa melakukan pembayaran melalui skema cicilan.

Namun BNPL sebenarnya adalah salah satu bentuk pinjaman, sehingga kamu perlu berpikir matang sebelum menggunakannya. Khususnya jika kamu menghabiskan uang lebih dari yang kamu mampu untuk membayar sesuai tanggal jatuh tempo.

Baca dulu artikel ini sampai selesai sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan BNPL.

Menurut Investopedia, Buy Now, Pay Later artinya adalah jenis pembiayaan jangka pendek yang memungkinkan kamu melakukan pembelian dan membayarnya dari waktu ke waktu. Sistem pembayaran ini juga dikenal sebagai pinjaman cicilan point-of-sale (POS) yang tidak membebankan bunga.

Program ini memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Namun, umumnya menawarkan pinjaman jangka pendek dengan pembayaran tetap, tanpa bunga, dan tanpa biaya tambahan.

Ini berarti kamu sudah mengetahui jumlah pembayaran di muka dan setiap cicilan pembayaran jumlahnya akan sama.

Perbedaan utama antara BNPL dan kartu kredit adalah sistem beban bunga atas saldo yang dibawa ke siklus penagihan berikutnya yang dimiliki kartu kredit, tidak ada dalam BPPL.

Saat ini, BNPL menjadi salah satu opsi pembayaran yang lebih banyak dipilih daripada di awal 2000-an. Apalagi di saat inflasi tinggi dan suku bunga naik, BNPL mungkin merupakan pilihan yang dianggap membantu.

Mengutip dari Katadata, metode pembayaran BNPL saat ini mulai menjadi pilihan generasi Gen Z dan juga milenial. Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) dan Zigi, sebanyak 49% milenial menggunakan BNPL untuk membeli smartphone, 46,4% untuk fashion, 42,6% untuk pulsa, dan 44% untuk elektronik. Sementara pada Gen Z, BPNL 61% digunakan untuk membeli kebutuhan fashion serta 56,6% untuk gabungan pembelian pulsa, gadget, dan elektronik.

Meskipun BNPL dapat membantu melakukan pembelian dengan pembayaran berikutnya di waktu yang telah ditentukan, tetapi jika tidak berhati-hati maka bukan tidak mungkin kamu akan memiliki lebih banyak utang daripada kemampuan finansialmu.

Pastikan kamu dapat membayar cicilan bulanan setelah menyetujui pinjaman BNPL. Jika cicilan tidak dibayar tepat waktu, kamu bisa dianggap menunggak pinjaman yang membuat riwayat kredit, laporan, dan skor di bank dapat berdampak negatif. Belum lagi biaya keterlambatan yang harus dibayar, yang bunganya bisa jauh lebih besar dari cicilan biasa.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perjanjian Buy Now, Pay Later artinya kamu diperbolehkan membayar barang-barang yang dibeli dari waktu ke waktu tanpa biaya bunga.

Kamu juga bisa mendapatkan persetujuan untuk jenis pembiayaan ini bahkan jika telah dikeluarkan dari opsi pinjaman lain karena skor kredit yang rendah atau kurangnya riwayat kredit.

Pinjaman BNPL juga tidak menambah utang kartu kredit, tetapi tetap menambah utang pinjaman pribadi. Meskipun skor kredit kamu tidak akan terpengaruh, kecuali gagal membayar.

Meski memiliki keuntungan, tentu saja ada kerugian menggunakan BNPL. Salah satunya adalah kamu tidak akan terbantu untuk membangun kredit yang baik meski sudah melunasi pinjaman BNPL. Ini membuat kamu kehilangan fasilitas apa pun yang ditawarkan kartu kredit, seperti cashback atau poin hadiah. Selain itu, jika ingin mengembalikan barang yang dibeli melalui BNPL, prosesnya bisa sangat rumit.

Kamu mungkin harus terus melakukan pembayaran untuk sementara waktu hingga penjual menyetujui pengembalian. Jika tidak, maka pembayaran bisa ditandai terlambat atau hilang yang mengakibatkan biaya tambahan dan kemungkinan penurunan skor kredit.

Meski pembayaran secara BNPL menawarkan opsi menggiurkan, seperti diskon atau pengiriman gratis, tetapi berikan diri kamu cukup waktu untuk memikirkan bagaimana akan membayarnya. Setelah itu, putuskan apakah BNPL cocok untuk kamu atau tidak.
Penting untuk memahami apa yang kamu daftarkan dengan memeriksa syarat dan ketentuan. Apalagi sebagian besar penyedia BNPL memiliki pendekatan yang berbeda untuk pembayaran tagihan dan biaya keterlambatan.

Karena sebagian besar produk BNPL tidak diatur, banyak penyedia biasanya hanya melakukan pemeriksaan keterjangkauan minimal dan mengandalkan pemeriksaan kredit “lunak” sebelum menyetujui. Akibatnya, mereka tidak akan tahu apakah kamu mampu membayar utang atau tidak.

Meski kamu menganggap ini menguntungkan, tetapi jika terus dilakukan dan kamu tidak sanggup bayar, maka kamu akan dikejar-kejar oleh banyak penagih utang.

Sudah banyak kasus di Indonesia tentang penunggak utang BNPL yang tak mampu bayar dan mendapatkan intimidasi dari penagih utang. Meski tidak dibenarkan oleh hukum, tetapi masih banyak pihak yang melakukannya.

Untuk itu, apabila kamu tidak dalam kondisi mendesak atau urgent, sebaiknya disarankan untuk tidak menggunakan metode BNPL. Namun, jika mengharuskan kamu untuk menggunakan metode BNPL, pastikan kamu membayarnya sebelum atau paling lambat sesuai tanggal jatuh tempo, ya.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Feb 04, 2025

Feb 06, 2025