Merencanakan dana pendidikan anak lewat asuransi pendidikan memiliki kelebihan, yakni sebagai wadah penyimpanan dana sekaligus proteksi jiwa yang dapat menjamin si buah hati tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi meski orangtua tutup usia.
Di pasar asuransi, asuransi pendidikan tersedia dalam dua jenis, yakni asuransi jiwa tradisional dwiguna atau endowment life insurance dan asuransi jiwa dengan fitur unit link. Kedua produk ini menawarkan dua fungsi, yakni proteksi serta nilai tunai. Perbedaannya, nilai tunai pada endowment life insurance umumnya telah disepakati di awal polis.
Sementara nilai tunai pada asuransi jiwa unit link sangat tergantung pada fluktuasi pasar modal. Agar kamu semakin paham dan tak salah pilih, ikuti beberapa tips berikut dalam memilih asuransi pendidikan anak.
Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan
Hitung kebutuhan dana pendidikan anak
Caranya ialah dengan mencari tahu biaya di sekolah atau perguruan tinggi yang kamu siapkan untuk si buah hati. Kemudian, hitung nilai dana yang dibutuhkan di masa mendatang dengan memperhitungkan inflasi.
Contoh, istri Danny baru saja melahirkan bayi. Artinya, ada waktu 18 tahun untuk Danny dan istri untuk menyiapkan biaya kuliah anak. Danny ingin anaknya masuk ke perguruan tinggi X yang membutuhkan biaya Rp. 150 juta untuk empat tahun kuliah. Dengan menggunakan rumus nilai uang masa depan (future value) dan asumsi inflasi pendidikan sebesar 10% per tahun, maka Danny memperkirakan total dana yang dibutuhkan anaknya di perguruan tinggi ialah Rp. 420 juta. Untuk menghitung kebutuhan biaya pendidikan dapat menggunakan kalkulator biaya pendidikan di sini.
Ketahui berapa dana yang perlu kamu sisihkan setiap bulan
Setelah mengetahui nilai uang di masa mendatang, saatnya menghitung jumlah uang yang perlu disisihkan setiap bulan untuk mencapai kebutuhan dana tersebut. Jika Danny ingin membentuk dana Rp420 juta dengan asumsi imbal hasil atau return sebesar 15% per tahun, maka dengan rumus anuitas awal nilai masa depan, Danny perlu menabung sekitar Rp400.000 per bulan selama 18 tahun.
Cari asuransi pendidikan anak yang tepat
Setelah ketemu jumlah dana yang harus disisihkan setiap bulan, maka Danny perlu mulai mencari asuransi pendidikan anak yang menyediakan proteksi serta nilai tunai yang bisa memenuhi kebutuhan dan pendidikan sebesar Rp. 420 juta. Kemudian, Danny perlu mencari produk yang sesuai dengan kemampuan finansial dalam membayar premi. Misalnya, untuk memperoleh proteksi dan nilai tunai sebesar Rp420.000.000, maka premi yang dikenakan perusahaan asuransi ialah Rp. 600.000 per bulan. Dana ini terdiri dari Rp. 400.000 untuk nilai tunai dan Rp. 200.000 untuk biaya asuransi jiwa.
Bandingkan beberapa asuransi pendidikan
Ketika hendak membeli asuransi pendidikan, jangan memilih sebelum membandingkan beberapa produk. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika membandingkan suatu produk asuransi pendidikan dengan produk lainnya yaitu:
Perhatikan kelebihan yang ditawarkan oleh masing-masing polis:
- Uang pertanggungan proteksi jiwa
- Nilai tunai untuk dana pendidikan
- Waktu pencairan nilai tunai
- Manfaat tambahan lainnya misalnya santunan cacat tetap, manfaat pengembalian premi, manfaat penyakit kritis, dan sebagainya.
Baca Juga: Untuk Dana Pendidikan Anak, Pilih Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan?
Pilih perusahaan asuransi terpercaya
Mengingat dana yang kamu perlukan akan dipakai dalam jangka waktu panjang, penting bagi kamu untuk mencari perusahaan asuransi yang:
- Berpengalaman
- Mempunyai reputasi yang baik
- Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- Menjelaskan informasi seputar produk asuransi pendidikan dengan jelas
Dengan penjelasan di atas, semoga kini kamu semakin paham mengenai asuransi pendidikan. Untuk masa depan anak yang lebih terjamin, ayo siapkan untuk miliki asuransi pendidikan, sekarang.