Dalam Islam, bagi mereka yang tidak bisa berpuasa dan tidak memungkinkan untuk menggantinya di hari lain, maka bisa menggantinya dengan bayar fidyah puasa. Fidyah merupakan bentuk keringanan bagi mereka yang memiliki uzur syar'i dan tidak dapat berpuasa.
Puasa di bulan Ramadan menjadi salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam selama sebulan penuh. Namun, ada kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak mampu menunaikan puasa, seperti sakit parah yang tidak memungkinkan untuk berpuasa atau faktor usia lanjut yang menyebabkan kelemahan fisik.
Inilah yang mewajibkan kelompok tersebut untuk bayar fidyah puasa. Pembayaran fidyah dilakukan dengan memberi makan fakir miskin sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan. Namun, tidak semua orang yang meninggalkan puasa bisa menggantinya hanya dengan membayar fidyah.
Ada syarat dan ketentuan tertentu yang perlu diperhatikan agar pembayaran fidyah dilakukan dengan benar sesuai ajaran Islam. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
Apa Itu Fidyah dan Siapa yang Wajib Membayarnya?
Fidyah adalah kompensasi berupa pemberian makanan kepada fakir miskin sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan. Ketentuan ini berlaku bagi mereka yang tidak bisa berpuasa karena alasan tertentu dan tidak memiliki kesempatan untuk menggantinya di lain waktu.
Fidyah bukan hanya sebagai bentuk keringanan, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial terhadap mereka yang membutuhkan bantuan pangan. Beberapa golongan yang wajib membayar fidyah, antara lain:
1. Lansia yang sudah tidak mampu berpuasa
2. Orang yang sakit kronis
3. Wanita hamil atau menyusui yang khawatir akan kondisi anaknya
Syarat dan Ketentuan Bayar Fidyah Puasa
1. Bentuk fidyah yang dibayarkan
2. Besaran fidyah per hari
3. Cara membayar fidyah
Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk bayar fidyah puasa, yaitu:
● Memberikan makanan langsung kepada fakir miskin
Cara ini dilakukan dengan memberikan makanan siap saji yang layak konsumsi kepada fakir miskin. Makanan ini harus mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari agar benar-benar bermanfaat bagi penerima.
● Menyumbangkan dalam bentuk bahan makanan pokok
Jika tidak ingin memberikan makanan siap saji, bayar fidyah puasa juga bisa dilakukan dengan menyumbangkan bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau bahan pangan lainnya yang sesuai dengan kebiasaan konsumsi masyarakat setempat. Besarannya harus sesuai dengan ketentuan syariat, yaitu sekitar satu mud per hari puasa yang ditinggalkan.
● Menggunakan layanan pembayaran fidyah melalui lembaga resmi
Saat ini, banyak lembaga zakat yang menyediakan layanan bayar fidyah. Lembaga ini akan menyalurkan fidyah kepada mereka yang berhak menerima dengan cara yang transparan dan sesuai syariat. Jika kamu ingin cara yang lebih praktis dan terjamin, opsi ini bisa menjadi pilihan terbaik.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Bayar Fidyah Puasa?
Fidyah puasa sebaiknya dibayarkan segera setelah seseorang tidak mampu berpuasa agar tidak menumpuk dan tetap sesuai dengan syariat Islam. Membayar fidyah tepat waktu juga membantu fakir miskin menerima hak mereka lebih cepat.
Disarankan untuk tidak menunda pembayaran agar kewajiban dapat segera ditunaikan. Namun, dalam kondisi tertentu, fidyah masih dapat dibayarkan setelah bulan Ramadan berakhir, misalnya jika seseorang baru mengetahui kewajiban fidyahnya atau mengalami kesulitan dalam pembayaran.
Meskipun demikian, membayar fidyah tidak boleh ditunda hingga melewati Ramadan berikutnya karena bisa menambah beban tanggungan. Oleh karena itu, penting untuk segera membayar fidyah agar kewajiban dapat terselesaikan tanpa kendala dan beban di masa mendatang