Sebagai pelengkap dari salah satu rukun Islam, zakat memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi. Meski begitu, tidak banyak yang mengetahui tentang pengertian zakat mal, karena tidak sefamiliar zakat fitrah yang wajib ditunaikan setiap bulan Ramadan.
Namun, hal yang sering kali menjadi pertanyaan banyak orang adalah apakah zakat mal harus dikeluarkan bersamaan zakat fitrah? Simak selengkapnya.
Haruskah Zakat Mal Dikeluarkan Bersamaan Zakat Fitrah?
Zakat mal dan zakat fitrah adalah dua jenis zakat yang berbeda, mulai dari waktu pembayaran, kewajiban membayarnya, cara menghitungnya, hingga tujuannya.
Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim yang mampu sebelum Ramadan berakhir atau sebelum melaksanakan solat Idulfitri, yang bertujuan untuk membersihkan diri dan harta di bulan Ramadan. Jumlah yang wajib dikeluarkan sekitar 2,5 kilogram beras atau makanan pokok, atau uang yang nilainya setara.
Sedangkan, zakat mal adalah jenis zakat yang juga wajib dikeluarkan oleh umat muslim yang memiliki harta melebihi atau mencapai batas nisab dan telah mencapai haul atau masa kepemilikan selama satu tahun hijriah, tanpa memiliki batasan waktu untuk pembayarannya.
Pengertian Zakat Mal dan Hukumnya
Secara harfiah, zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh individu atau badan usaha. Kata “mal” sendiri berasal dari bahasa Arab, yang artinya harta atau kekayaan.
Dalam syariat Islam, harta yang wajib dizakati mencakup berbagai jenis, seperti emas, perak, uang tunai, hasil pertanian, hewan ternak, dan aset perdagangan. Tujuan utama dari zakat mal adalah membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan sebagainya, sehingga tercipta keseimbangan ekonomi dalam masyarakat.
Menunaikan zakat mal merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat tertentu. Kewajiban ini ditegaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis, yang menyebutkan bahwa Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mengeluarkan sebagian dari harta mereka bagi yang berhak menerimanya.
Dengan menunaikan zakat mal, kamu tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berkontribusi dalam pemerataan kesejahteraan sosial. Selain itu, zakat mal juga menjadi salah satu bentuk ibadah yang tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan antar sesama umat Muslim.
Syarat-Syarat Zakat Mal
1. Kepemilikan Penuh
Harta yang dikenakan zakat mal harus merupakan kepemilikan penuh dari individu yang mengeluarkan zakat. Artinya, harta tersebut tidak dalam status pinjaman, sengketa, atau berada dalam pengelolaan pihak lain yang dapat membatasi penggunaannya.
Jika seseorang belum memiliki hak penuh atas harta tersebut, maka tidak diwajibkan untuk mengeluarkan zakatnya.
2. Berkembang
Harta yang wajib dizakati adalah harta yang berpotensi untuk berkembang atau bertambah nilainya. Ini mencakup harta yang bisa menghasilkan keuntungan, seperti usaha dagang, investasi, atau simpanan yang terus bertambah.
Jika harta tersebut bersifat stagnan dan tidak bertambah, maka tidak termasuk dalam kategori harta yang wajib dizakati.
3. Mencapai Nisab
Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dizakati, dihitung berdasarkan nilai tertentu yang setara dengan 85 gram emas untuk satu tahun. Jika harta seseorang belum mencapai nilai tersebut, maka belum ada kewajiban untuk membayar zakat mal.
Selain itu, perhitungan nisab harus dilakukan dengan mengacu pada harga emas terkini agar zakat yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan.
4. Melebihi Kebutuhan Pokok
Harta yang wajib dizakati adalah harta yang telah melampaui kebutuhan dasar pemilik dan keluarga. Kebutuhan dasar ini mencakup kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan untuk sehari-hari.
Jika setelah memenuhi kebutuhan pokok masih terdapat harta yang mencapai nisab, maka harta tersebut wajib dizakati.
5. Bebas dari Hutang
Jika seseorang memiliki hutang yang harus segera dilunasi, maka jumlah hutang tersebut dapat mengurangi harta yang dihitung untuk zakat. Hal ini bertujuan agar seseorang tetap bisa memenuhi kewajiban finansialnya tanpa terbebani zakat.
Namun, jika setelah dikurangi hutang harta masih mencapai nisab, maka tetap wajib untuk membayar zakat mal.
6. Kepemilikan Selama Satu Tahun
Harta yang wajib dizakati harus dimiliki selama satu tahun penuh menurut kalender Hijriyah sebelum dikenakan zakat. Perhitungan haul ini dimulai sejak harta tersebut mencapai nisab, bukan sejak harta pertama kali diperoleh.
Hal ini menegaskan bahwa zakat mal tidak dikenakan pada harta yang baru dimiliki dalam waktu singkat atau belum melewati satu tahun kepemilikan.
Cara Menghitung Zakat Mal
1. Menentukan Total Harta
2. Mengurangi Hutang dan Kebutuhan Pokok
Setelah mengetahui jumlah total harta, kurangi dengan hutang yang harus segera dibayarkan dan kebutuhan pokok harian.
Kebutuhan pokok harian tersebut mencakup makanan, tempat tinggal, pendidikan, serta biaya kesehatan esensial. Harta yang tersisa setelah dikurangi hutang dan kebutuhan dasar inilah yang akan menjadi dasar perhitungan zakat mal.
3. Memastikan Nisab
Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati, yang nilainya setara dengan 85 gram emas pada waktu satu tahun.
Perhitungan ini penting untuk memastikan apakah kamu sudah berkewajiban mengeluarkan zakat atau belum. Jika jumlah harta yang dimiliki masih di bawah nisab, maka belum ada kewajiban untuk membayar zakat mal.
4. Menghitung Zakat
Jika harta yang kamu miliki telah mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun penuh (haul), maka zakat yang harus dikeluarkan sebesar 2,5% dari total harta. Misalnya, jika setelah dikurangi hutang dan kebutuhan pokok harta yang kamu miliki sebesar Rp100.000.000, maka zakat yang wajib dibayarkan adalah 2,5% x Rp100.000.000 = Rp2.500.000.
Jadi ingat bahwa zakat mal dan zakat fitrah adalah dua jenis zakat berbeda, dengan kewajiban, waktu pembayaran, cara menghitung, hingga tujuannya. Dengan membaca artikel ini, terutama jika kamu termasuk golongan yang wajib mengeluarkan zakat mal karena telah mencapai nisabnya, maka kamu bisa memahami dengan baik pengertian, hingga cara menghitung zakat mal.
Selain membersihkan harta, zakat mal juga berperan dalam membantu mereka yang membutuhkan dan memperkuat solidaritas sosial.