Apakah Zakat Mal Harus Dikeluarkan Bersamaan Zakat Fitrah? 

14 Maret 2025 | Allianz Indonesia
Zakat mal adalah jenis zakat yang wajib ditunaikan umat muslim yang hartanya telah masuk pada nisab tertentu, dan tidak memiliki batas waktu pembayaran. Sedangkan, zakat fitrah adalah jenis zakat yang wajib dikeluarkan sebelum solat Idulfitri. 

Sebagai pelengkap dari salah satu rukun Islam, zakat memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi. Meski begitu, tidak banyak yang mengetahui tentang pengertian zakat mal, karena tidak sefamiliar zakat fitrah yang wajib ditunaikan setiap bulan Ramadan.

Namun,  hal yang sering kali menjadi pertanyaan banyak orang adalah apakah zakat mal harus dikeluarkan bersamaan zakat fitrah? Simak selengkapnya.

Zakat mal dan zakat fitrah adalah dua jenis zakat yang berbeda, mulai dari waktu pembayaran, kewajiban membayarnya, cara menghitungnya, hingga tujuannya.

Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim yang mampu sebelum Ramadan berakhir atau sebelum melaksanakan solat Idulfitri, yang bertujuan untuk membersihkan diri dan harta di bulan Ramadan. Jumlah yang wajib dikeluarkan sekitar 2,5 kilogram beras atau makanan pokok, atau uang yang nilainya setara.

Sedangkan, zakat mal adalah jenis zakat yang juga wajib dikeluarkan oleh umat muslim yang memiliki harta melebihi atau mencapai batas nisab dan telah mencapai haul atau masa kepemilikan selama satu tahun hijriah, tanpa memiliki batasan waktu untuk pembayarannya. 

Secara harfiah, zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh individu atau badan usaha. Kata “mal” sendiri berasal dari bahasa Arab, yang artinya harta atau kekayaan.

Dalam syariat Islam, harta yang wajib dizakati mencakup berbagai jenis, seperti emas, perak, uang tunai, hasil pertanian, hewan ternak, dan aset perdagangan. Tujuan utama dari zakat mal adalah membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan sebagainya, sehingga tercipta keseimbangan ekonomi dalam masyarakat.

Menunaikan zakat mal merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat tertentu. Kewajiban ini ditegaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis, yang menyebutkan bahwa Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mengeluarkan sebagian dari harta mereka bagi yang berhak menerimanya.

Dengan menunaikan zakat mal, kamu tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berkontribusi dalam pemerataan kesejahteraan sosial. Selain itu, zakat mal juga menjadi salah satu bentuk ibadah yang tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan antar sesama umat Muslim.

Setelah mengetahui pengertian zakat mal, kamu juga perlu tahu apa saja syarat zakat mal. Syarat ini penting untuk dipenuhi, agar zakat yang kamu keluarkan sah dan sesuai dengan ketentuan syariat. Berikut adalah beberapa syarat zakat mal yang wajib kamu pahami:

Harta yang dikenakan zakat mal harus merupakan kepemilikan penuh dari individu yang mengeluarkan zakat. Artinya, harta tersebut tidak dalam status pinjaman, sengketa, atau berada dalam pengelolaan pihak lain yang dapat membatasi penggunaannya.

Jika seseorang belum memiliki hak penuh atas harta tersebut, maka tidak diwajibkan untuk mengeluarkan zakatnya.

Harta yang wajib dizakati adalah harta yang berpotensi untuk berkembang atau bertambah nilainya. Ini mencakup harta yang bisa menghasilkan keuntungan, seperti usaha dagang, investasi, atau simpanan yang terus bertambah.

Jika harta tersebut bersifat stagnan dan tidak bertambah, maka tidak termasuk dalam kategori harta yang wajib dizakati.

Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dizakati, dihitung berdasarkan nilai tertentu yang setara dengan 85 gram emas untuk satu tahun. Jika harta seseorang belum mencapai nilai tersebut, maka belum ada kewajiban untuk membayar zakat mal.

Selain itu, perhitungan nisab harus dilakukan dengan mengacu pada harga emas terkini agar zakat yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan.

Harta yang wajib dizakati adalah harta yang telah melampaui kebutuhan dasar pemilik dan keluarga. Kebutuhan dasar ini mencakup kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan untuk sehari-hari.

Jika setelah memenuhi kebutuhan pokok masih terdapat harta yang mencapai nisab, maka harta tersebut wajib dizakati.

Jika seseorang memiliki hutang yang harus segera dilunasi, maka jumlah hutang tersebut dapat mengurangi harta yang dihitung untuk zakat. Hal ini bertujuan agar seseorang tetap bisa memenuhi kewajiban finansialnya tanpa terbebani zakat.

Namun, jika setelah dikurangi hutang harta masih mencapai nisab, maka tetap wajib untuk membayar zakat mal.

Harta yang wajib dizakati harus dimiliki selama satu tahun penuh menurut kalender Hijriyah sebelum dikenakan zakat. Perhitungan haul ini dimulai sejak harta tersebut mencapai nisab, bukan sejak harta pertama kali diperoleh.

Hal ini menegaskan bahwa zakat mal tidak dikenakan pada harta yang baru dimiliki dalam waktu singkat atau belum melewati satu tahun kepemilikan.

Sebelum menunaikan zakat mal, kamu perlu mengetahui cara menghitungnya dengan benar agar sesuai dengan ketentuan syariat. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kamu lakukan dalam perhitungan zakat mal:
Langkah pertama adalah menghitung seluruh harta yang kamu miliki, baik dalam bentuk uang tunai, tabungan, emas, perak, aset perdagangan, maupun investasi. Harta yang dihitung adalah yang berkembang dan memiliki potensi bertambah nilainya. 

Setelah mengetahui jumlah total harta, kurangi dengan hutang yang harus segera dibayarkan dan kebutuhan pokok harian.

Kebutuhan pokok harian tersebut mencakup makanan, tempat tinggal, pendidikan, serta biaya kesehatan esensial. Harta yang tersisa setelah dikurangi hutang dan kebutuhan dasar inilah yang akan menjadi dasar perhitungan zakat mal.

Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati, yang nilainya setara dengan 85 gram emas pada waktu satu tahun.

Perhitungan ini penting untuk memastikan apakah kamu sudah berkewajiban mengeluarkan zakat atau belum. Jika jumlah harta yang dimiliki masih di bawah nisab, maka belum ada kewajiban untuk membayar zakat mal.

Jika harta yang kamu miliki telah mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun penuh (haul), maka zakat yang harus dikeluarkan sebesar 2,5% dari total harta. Misalnya, jika setelah dikurangi hutang dan kebutuhan pokok harta yang kamu miliki sebesar Rp100.000.000, maka zakat yang wajib dibayarkan adalah 2,5% x Rp100.000.000 = Rp2.500.000. 

Jadi ingat bahwa zakat mal dan zakat fitrah adalah dua jenis zakat berbeda, dengan kewajiban, waktu pembayaran, cara menghitung, hingga tujuannya. Dengan membaca artikel ini, terutama jika kamu termasuk golongan yang wajib mengeluarkan zakat mal karena telah mencapai nisabnya, maka kamu bisa memahami dengan baik pengertian, hingga cara menghitung zakat mal.

Selain membersihkan harta, zakat mal juga berperan dalam membantu mereka yang membutuhkan dan memperkuat solidaritas sosial.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Mar 25, 2025

Mar 27, 2025