Apakah Puasa Syawal Harus Dilakukan Enam Hari Berturut-turut?

27 Maret 2025 | Allianz Indonesia
Usai berpuasa di bulan Ramadan dan merayakan Idulfitri, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah di bulan Syawal selama enam hari. Bagaimana ketentuannya? Baca penjelasannya di artikel ini.

Setelah menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah puasa di bulan Syawal yang dilaksanakan selama enam hari.

Lalu, apakah puasa Syawal hukumnya wajib seperti puasa Ramadan? Jika ingin menjalaninya, kapan bisa memulainya?

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai puasa Syawal dan juga manfaat jika kamu melakukannya.

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan selama enam hari setelah Idulfitri. Keutamaannya sangat besar, bahkan disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub:

"Barangsiapa berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)

Selain itu, hadits lain juga menyebutkan:

"Barangsiapa berpuasa satu bulan Ramadan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idulfitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan." (HR Ibnu Majah)

Jadi, karena berpuasa di bulan Ramadan setara dengan berpuasa selama 10 bulan pahala puasa, dan berpuasa enam hari di bulan Syawal sama dengan berpuasa selama 60 hari atau dua bulan, maka jika dijumlahkan pahalanya sama seperti berpuasa selama satu tahun penuh.

Kamu bisa menjalankan puasa Syawal kapan saja selama bulan Syawal, kecuali pada hari pertama Idulfitri. Hal ini karena berpuasa pada hari tersebut dilarang dalam Islam.

Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW, berkata:

“Nabi melarang kami berpuasa pada dua hari, yaitu Idulfitri dan Iduladha.” (HR. Muslim)

Jadi, kamu bisa mulai puasa di hari kedua bulan Syawal atau hari kedua Idulfitri. Mengenai pelaksanaan enam hari puasa Syawal, ada beberapa pendapat berbeda dari para ulama terkemuka.

Menurut Imam Syafi'i, lebih baik berpuasa enam hari secara berurutan, yang dimulai dari hari kedua bulan Syawal. Namun, Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat bahwa dianjurkan untuk berpuasa enam hari secara berselang-seling sehingga bisa menyebar di sepanjang bulan Syawal.

Namun, kapan pun kamu memutuskan untuk melakukan puasa, tak perlu khawatir karena kedua amalan tersebut tetap diterima oleh Allah SWT.

Dilansir dari NU Online, menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dengan puasa Syawal diperbolehkan dan seseorang akan mendapatkan dua pahala. Namun, akan lebih sempurna jika kedua puasa tersebut dilakukan secara terpisah. Hal tersebut karena kedua puasa tersebut memiliki niat dan tujuan yang berbeda.

Menurut Ulama dari mazhab Maliki dan mayoritas Syafi’i berpendapat bahwa menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dengan puasa Syawal diperbolehkan, namun pahala yang diperoleh mungkin tidak sebesar jika dilakukan secara terpisah.

Selain itu, beberapa ulama Syafi’i dan riwayat dari mazhab Hanbali pun berpendapat bahwa puasa qadha Ramadan dan puasa Syawal secara bersamaan tidak diperbolehkan, sehingga puasa harus dilakukan secara terpisah untuk masing-masing niat dan tujuan.

Selain mendapatkan pahala yang berlipat-lipat ganda, berikut adalah beberapa manfaat dari puasa Syawal.
Bawalah semangat Ramadan ke dalam puasa Syawal dengan mengajak teman dan keluarga untuk berpuasa bersama. Dengan begitu, kalian dapat saling memotivasi sekaligus merasakan kembali nikmatnya berbuka puasa bersama.

Rasulullah SAW bersabda:

“Hal pertama yang akan dihisab pada hari kiamat adalah solatnya. Jika sempurna, maka akan dicatat pula solat sunahnya (sebagai tambahan). Jika tidak sempurna, maka Allah akan berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Lihatlah, apakah kalian menemukan solat sunah pada hamba-Ku, lalu ambilkanlah untuk mereka apa yang kurang dari solat fardu mereka. Kemudian semua amalan mereka akan diperhitungkan dengan cara yang sama.” (Sunan Ibnu Majah)

Puasa Syawal memiliki keutamaan dalam melengkapi kekurangan yang mungkin kamu alami selama berpuasa di bulan Ramadan. Seperti halnya solat sunnah yang dapat menyempurnakan solat wajib, berpuasa enam hari di bulan Syawal juga memungkinkan untuk melengkpai kekurangan ibadah puasa Ramadan yang belum sempurna. 

Setelah menghabiskan satu bulan berpuasa, banyak orang yang merasa enggan untuk melanjutkan gaya hidup tersebut setelah Ramadan berakhir. Namun, dengan berpuasa di bulan Syawal, kamu bisa sambil membangun kebiasaan berpuasa untuk jangka panjang.

Misalnya, dengan menyebar enam hari puasa sepanjang bulan Syawal, yaitu setiap Senin dan Kamis dan/atau selama tiga hari di pertengahan bulan. Ini bisa menanamkan kebiasaan berpuasa di bulan-bulan berikutnya.

Puasa Syawal bukan hanya ibadah sunnah yang dianjurkan, melainkan juga memiliki banyak keutamaan, termasuk melengkapi kekurangan atau menyempurnakan pahala Ramadan. Dengan menjalankan puasa Syawal selama enam hari, kamu bisa meraih pahala seperti berpuasa selama setahun penuh. 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Mar 25, 2025

Mar 27, 2025