Hari Kemerdekaan Republik Indonesia bukan hanya perayaan akan merdekanya bangsa Indonesia dari penjajahan. Pada zaman sekarang, kemerdekaan juga berarti bisa hidup mandiri dan ikut berkontribusi bagi kemajuan bangsa, khususnya bagi generasi muda bangsa.
Hidup di zaman yang serba modern memang menawarkan banyak sekali kemudahan, khususnya bagi generasi millenial. Nggak sempat belanja? Tinggal ambil ponsel, buka salah satu aplikasi, pesan, dan tunggu pesananmu diantar. Semuanya ada di ujung jari. Namun, kita perlu mengeluarkan lebih banyak uang atas layanan dan kemudahan yang ditawarkan. Apalagi banyak promo menggiurkan juga menjadi salah satu faktor bagi generasi millenial kian gemar untuk berbelanja.
Selain itu, salah satu gaya hidup generasi millenial yang juga banyak disorot adalah kebiasaan self-reward. Karena sering berbelanja dengan berkedok self-reward, banyak generasi muda yang mengambil utang untuk kebutuhan konsumtif tersebut, seperti untuk liburan atau membeli gadget idaman.
Ini semua membuat generasi millenial sulit untuk menabung dan mengelola keuangan, apalagi mencapai financial freedom. Yuk, kita bahas selengkapnya!
Apa sih yang dimaksud self-reward?
Self-reward adalah bentuk apresiasi kepada diri sendiri setelah melewati atau berhasil melakukan sesuatu yang cukup menantang. Tujuannya untuk mengembalikan mood dan semangat setelah menghadapi rintangan tadi. Misalnya setelah sebulan penuh menyiapkan event di kantor dan akhirnya berjalan dengan mulus, kamu mengambil cuti untuk travelling sebagai bentuk self-reward kepada diri sendiri.
Bentuk self reward juga berbeda-beda, tergantung dari masing-masing individu. Bisa berupa sekedar waktu spesial untuk menyalurkan hobi, liburan singkat atau staycation, atau bahkan berbelanja. Journal of Consumer Psychology, seperti yang dikutip dari Psychology Today, menyebutkan bahwa belanja bisa membuat orang merasa lebih bahagia. Membuat keputusan yang berhubungan dengan pembelian juga bisa mengurangi kesedihan. Nggak heran kalau kegiatan belanja disebut retail therapy.
Baca juga: Pantau Kebutuhan Finansial di Masa Depan
Memang nggak ada salahnya jika sesekali memberi self-reward untuk diri sendiri, tapi kamu harus menetapkan batasan lho. Salah satunya adalah memastikan bahwa kamu memang berhak mendapatkan self-reward. Kalau tiap hari beli sesuatu dengan kedok self reward, padahal hari yang kamu lalui biasa-biasa aja, bisa jadi itu hanya BM alias banyak mau. Hehehe. Ini bahaya, karena BM berkedok self-reward itu bisa mengganggu keuangan kamu loh. Nggak mau kan, bersenang-senang dahulu, tapi saat baru gajian malah kepikiran sudah harus bayar utang? Senang-senang boleh, tapi jangan lupa juga untuk mencapai financial freedom kamu.
Apa itu financial freedom?
Financial freedom atau kemerdekaan finansial adalah kondisi saat seseorang bebas dari segala utang, memiliki investasi, dan memiliki cukup uang dan simpanan untuk mencukupi gaya hidup yang diiginkan dalam waktu relatif lama. Dengan financial freedom, seseorang bisa menghasilkan kekayaan yang lebih besar dibanding gaya hidup mereka sendiri.
Generasi millenial alias kamu yang terlahir antara tahun 1980-1995 sudah harus mulai memikirkan cara untuk mencapai financial freedom. Semakin dini memulai, semakin bijak kamu dapat mengatur keuangan agar lebih cepat mencapai kebebasan tersebut. Kamu juga harus memperhitungkan financial freedom untuk masa depan karena tidak selamanya kamu berada di usia produktif. Padahal mungkin di masa depan nanti keluarga dan anak-anak kamu masih membutuhkan biaya pendidikan. Sounds impossible? Nggak juga kok. Berikut, tips mencapai financial freedom bagi generasi millenial.
1. Tentukan tujuan
Semakin spesifik tujuan kamu, kemungkinan untuk mencapainya pun lebih tinggi. Kamu harus tahu gaya hidup seperti apa yang kamu miliki, berapa dana yang dibutuhkan untuk itu, dan tentukan jangka waktu yang dibutuhkan. Contoh: Kamu ingin menyiapkan dana pendidikan untuk anak-anak sekaligus pensiun dini dan jalan-jalan keliling benua Australia. Dari sini, kamu bisa lebih spesifik menentukan jumlah tabungan dan investasi yang harus kamu kumpulkan. What’s your life goals?
2. Buat monthly budget
Mengatur budget bulanan itu sangat penting demi kesehatan keuangan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran kamu supaya lebih mudah untuk melihat ke pos mana saja uang kamu pergi. Budget bulanan juga bisa jadi cara untuk tetap mendapatkan* self-reward tanpa merasa was-was karena kebanyakan belanja. Caranya? Tentukan saja budget untuk self-reward setiap bulannya dan jaga agar nggak melebihi jumlah itu ya. Memiliki budget bulanan bukan berarti pelit kepada diri sendiri. Kamu hanya perlu terus belajar untuk memilah antara kebutuhan dan keinginan.
3. Automatic savings
Idealnya, setiap bulan kamu harus menyisihkan sebagian dari pendapatan. Salah satunya dengan 50/30/20 budget rule, yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% untuk hal yang kamu inginkan, dan 20% untuk tabungan. Tapi kebanyakan dari kita baru menyisihkan tabungan dari apa yang tersisa. Kamu bisa mencoba menggunakan tabungan berjangka yang akan secara otomatis mendebet dari rekening kamu. Selain tabungan, gunakan juga automatic savings untuk menyisihkan dana darurat.
4. Terus belajar tentang financial planning
Jangan merasa lelah untuk terus belajar, terutama jika kamu ingin memulai memiliki dana untuk berinvestasi. Cari tahu selengkapnya mengenai prinsip financial planning pyramid agar kita mengerti pentingnya memiliki proteksi, mengatur cash-flow hingga memiliki dana dingin untuk mulai berinvestasi. Jika kesulitan, kamu juga bisa berdiskusi dengan penasihat keuangan yang akan membantu kamu mencapai financial goal.
Baca juga: Tertarik Belajar Literasi Finansial? Yuk, Tonton Film-Film Ini!
5. Mulai berinvestasi
Berita mengenai gejolak pasar saham yang dapat memengaruhi investasi mungkin membuat kamu ragu untuk memulainya. Tapi, sebenarnya gejolak ini adalah hal yang wajar. Apalagi, kamu berinvestasi untuk jangka panjang, jadi pergolakan ini seharusnya nggak menjadi kekhawatiran besar. Fokus pada profil risiko dan tujuan investasi jangka panjang kamu.
6. Punya perlindungan
Investasi yang paling penting adalah investasi untuk diri kita sendiri. Selain investasi kesehatan dengan gaya hidup sehat dan olahraga, penting juga untuk memiliki perlindungan yang pasti dengan asuransi. Untuk mendapatkan solusi perlindungan maksimal, kamu bisa memilih asuransi Allianz SmartLink Flexi Account Plus.
Asuransi Jiwa SmartLink Flexi Account Plus merupakan solusi perlindungan maksimal berupa 100% Santunan Jiwa dengan maksimum perlindungan hingga usia 100 tahun disertai dengan Potensi Nilai Investasi yang dapat membantu mewujudkan prioritas mimpi kamu saat berada di samping keluarga tercinta maupun ketika telah meninggalkan mereka.
Yuk, tetap semangat berjuang untuk mencapai kemerdekaan finansial atau financial freedom, tapi jangan lupa untuk tetap mendahulukan kepentingan dan perlindungan diri!
Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) SmartLink Flexi Account Plus merupakan produk asuransi. Komponen investasi dalam PAYDI mengandung risiko. Calon Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta wajib membaca dan memahami ringkasan informasi produk sebelum memutuskan untuk membeli PAYDI. Kinerja investasi masa lalu PAYDI tidak mencerminkan kinerja investasi masa datang PAYDI.