11 Desember 2023 | Allianz Indonesia
Memasuki akhir tahun, ada satu hal lagi yang ditunggu-tunggu, yaitu bonus akhir tahun. Namun, jangan sampai hanya numpang lewat, ya. Berikut tips mengelolanya untukmu!
Seiring dengan datangnya akhir tahun, banyak karyawan yang mulai menunggu-nunggu bonus akhir tahun. Banyak karyawan yang menganggap bonus ini sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan tempat bekerja.
Memberikan reward atas kerja keras diri sendiri memang tidak ada salahnya. Namun, bagaimana sebaiknya kita mengalokasikan uang dari bonus yang didapatkan supaya tidak numpang lewat begitu saja?
Sebelum telanjur habis untuk hal-hal konsumtif, bagaimana jika dari sekarang kamu membuat perencanaan keuangan secara matang. Mengutip laman Sikapi Uangmu OJK, berikut beberapa hal yang wajib didahulukan ketika kamu menerima bonus akhir tahun!
1. Lunasi utang atau tagihan
Hal pertama yang perlu kamu ingat setelah mendapatkan bonus akhir tahun adalah utang dan tagihan. Jika punya salah satu atau keduanya, dahulukan membayar apa yang menjadi tanggunganmu.
Kemudian, lunasi cicilan kartu kredit, jika ada, agar kamu merasa lega dan tidak terbebani utang. Bayar pula tagihan-tagihan penting, seperti listrik, asuransi, iuran BPJS, atau lainnya sebelum menggunakan bonus akhir tahun untuk keperluan lainnya. Hal ini akan menghindarkanmu dari menumpuknya utang dan tagihan di masa depan.
2. Prioritaskan kebutuhan pokok
Kedua, gunakan bonus akhir tahun untuk memenuhi kebutuhan pokok demi keberlangsungan hidupmu. Alokasikan dana untuk keperluan makan sehari-hari, kebutuhan rumah tangga, dan transportasi untuk bekerja.
Buatlah rencana anggaran untuk memisahkan antara kebutuhan pokok dan keinginan pribadi. Sebisa mungkin kesampingkan keinginan pribadi yang kurang penting dan hanya untuk memenuhi gengsi semata.
Ingatlah rumus kebutuhan selalu lebih besar dari keinginan, sehingga keinginan tak perlu mesti selalu dipenuhi.
3. Sedekah
Kebanyakan orang sibuk mengatur pos-pos pengeluaran, tapi lupa menyisihkan sebagian uangnya untuk sedekah. Alangkah mulianya jika kamu bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Bagaimana caranya? Kamu bisa menyisihkan beberapa persen bonus untuk disumbangkan ke organisasi amal, seperti panti asuhan, panti jompo, korban bencana alam, dan sebagainya.
4. Investasi
Bonus akhir tahun dapat kamu gunakan dan alokasikan untuk berinvestasi demi masa depan. Investasikan sejumlah uang sesuai instrumen yang kamu pilih dan sesuai dengan profil risiko kamu. Namun, jangan hanya sekadar ditabung, ya.
Menabung uang tersebut tidak sama dengan melakukan investasi, karena menabung tidak membuat uang bertumbuh. Sebaiknya diinvestasikan supaya bertambah seiring berjalannya waktu, sehingga kamu punya bekal meraih kebebasan finansial di masa depan.
5. Dana Darurat
Kamu pasti sudah sepakat, dana darurat adalah komponen penting dalam perencanaan keuangan. Setiap keluarga wajib memiliki dana darurat untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak dan tidak terduga.
Sebaiknya, berapa jumlah dana darurat yang ideal? Bervariasi. Jika masih single, sebaiknya kita memiliki dana darurat setara 3 bulan pengeluaran rutin.
Namun, jika kamu sudah berkeluarga alias menikah, sebaiknya dana darurat setara 6–12 bulan pengeluaran rutin. Tergantung seberapa besar kamu mampu menyisihkan uang untuk dana darurat.
Nah, jika dana darurat yang saat ini kamu miliki belum mencapai jumlah yang ideal, alangkah bijaknya jika mengalokasikan sebagian uang bonus akhir tahun untuk dana darurat.
6. Tujuan keuangan jangka panjang
Terakhir, sebaiknya kamu punya tujuan keuangan jangka panjang, serta sudah menentukan pencapaian finansial bulanan. Dengan begitu, kamu bisa mengendalikan diri dan mengatur agar rencana yang sudah kamu buat tidak berantakan.
Kamu pun jadi bisa lebih mudah mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun panjang yang sudah ditetapkan.
Bonus akhir tahun adalah kesempatan yang berharga untuk membangun fondasi keuangan yang kuat. Dengan merencanakan penggunaannya secara bijak, kamu dapat mencapai keseimbangan antara menikmati hasil kerja keras dan memastikan stabilitas finansial jangka panjang.
Ingatlah untuk selalu memprioritaskan kebutuhan finansial yang lebih mendesak, seperti melunasi utang dan membangun dana darurat, sebelum melibatkan diri dalam pengeluaran yang bersifat lebih eksklusif. Dengan strategi yang tepat, bonus akhir tahun dapat menjadi modal untuk meraih masa depan keuangan yang lebih cerah.