Allianz Indonesia Berbagi Tips Persiapan Keuangan Pasca Pandemi dan Update Perkembangan Covid di Indonesia
Tantangan saat pandemi tidak hanya muncul dari aspek kesehatan saja, namun juga berimbas pada aspek keuangan. Agar dapat menghadapi tantangan keuangan dimasa pandemi ini, Allianz Indonesia memberikan edukasi bagaimana langkah tepat untuk mempersiapkan perencanaan keuangan kita agar dapat melakukan adaptasi kebiasaan baru pada saat dan setelah terjadinya pandemi.
01 Oktober 2021 | Allianz Indonesia
“Program Cintai Keluarga & Cintai Bumi mengajak nasabah memberikan rasa cinta terhadap keluarga melalui perlindungan asuransi. Nasabah juga dapat memaksimalkan layanan digital yang dimiliki Allianz Indonesia sehingga bisa turut serta dalam upaya melestarikan bumi. Salah satu bentuk upaya tersebut diwujudkan Allianz Indonesia dengan memberi sumbangan satu pohon untuk setiap buku polis elektronik yang diterbitkan, guna mendukung proses paperless,” kata Bianto Surodjo, Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia.
Pada webinar series kali ini, Allianz Indonesia menghadirkan Melvin Mumpuni, ST., MBA., CFP®, QWP®, seorang perencana keuangan dan CEO Finansialku.com yang akan berbagi tips mengenai persiapan keuangan apa saja yang diperlukan, terutama setelah terjadi pandemi dan menghadapi masa depan dengan manajemen risiko serta pengaturan cash flow. Yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan financial check-up. Dengan melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan misalnya, seseorang dapat memahami kondisi keuangannya sehat atau tidak, kemudian bisa mengetahui langkah perencanaan keuangan seperti apa yang harus dibuat.
Melvin memaparkan mengenai langkah-langkah persiapan keuangan dan bagaimana cara mencapainya. “Membuat persiapan keuangan harus dilengkapi dengan fokus membuat kondisi keuangan sehat terlebih dahulu. Pengaturan cash flow yang seimbang dan memahami kebutuhan dapat membantu untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Dana darurat dan asuransi adalah dua hal penting selanjutnya yang juga harus dipersiapkan, karena kita harus siap menghadapi berbagai risiko kehidupan yang salah satu contohnya adalah masa pandemi seperti sekarang ini. Setelah menganalisa keuangan ini, maka kita harus fokus dalam mencapai tujuan sesuai rencana.”
Melvin juga menyampaikan bahwa dalam melakukan adaptasi kebiasaan baru setelah terjadinya pandemi, sebaiknya seseorang tidak hanya mengandalkan satu sumber pemasukan saja, tapi juga mencari peluang lain untuk mendapatkan penghasilan baru. Lalu dana darurat yang dibutuhkan masing-masing orang berbeda tergantung pada statusnya. Misalnya, kalau belum menikah membutuhkan tiga kali pengeluaran. Lain hal kalau sudah menikah, membutuhkan enam kali pengeluaran, dan kalau sudah menikah dan memiliki anak, membutuhkan dua belas kali pengeluaran. Setelah itu, hutang konsumtif sebaiknya dilunasi, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan yang mencakup perlindungan terhadap penyakit kritis menjadi hal yang cukup krusial untuk melengkapi tingkatan yang disebut Keamanan Keuangan.
Untuk mengetahui tentang situasi dan perkembangan terkait Covid-19 di tanah air berdasarkan data, hadir juga pembicara Dewi Nur Aisyah, SKM, MSc, DIC, PhD, seorang ahli epidemiologi dan informatika penyakit menular yang menjabat sebagai Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19. Sampai saat ini, penyebaran dan penularan virus Covid-19 di Indonesia masih berlangsung. Berdasarkan data, Indonesia telah mengalami penurunan kasus yang sangat signifikan pada dua bulan terakhir, namun tetap harus mewaspadai adanya potensi kenaikan kasus saat mobilitas penduduk semakin tinggi.
“Dalam mengatasi tantangan pandemi ini, dibutuhkan koordinasi dari berbagai pihak, termasuk seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan protokol kesehatan. Ketahanan kesehatan masyarakat ini dapat ditingkatkan ketika semua pihak menerapkan disiplin dalam perubahan perilaku. Yang paling dasar adalah 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu, kita juga harus tetap waspada dan menyadari tentang penyebaran varian virus yang mungkin terus berkembang. Pendistribusian vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dosis penuh juga akan mendukung tercapainya herd immunity. Kedisiplinan ini harus dimulai dari diri kita sendiri, dan tentunya harapan kita semua agar pandemi ini dapat berakhir,” kata Dewi pada pemaparannya di webinar series Allianz Indonesia.
Tentang Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum. Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai bisnis asuransi syariah.
Kini Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 karyawan dan lebih dari 34.000 tenaga pemasar dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya. Saat ini, Allianz menjadi salah satu asuransi terkemuka di Indonesia yang dipercaya untuk melindungi lebih dari 8,3 juta tertanggung.
Tentang Allianz di Asia
Asia adalah salah satu wilayah pertumbuhan inti untuk Allianz, yang ditandai dengan keragaman budaya, bahasa dan adat istiadat. Allianz telah hadir di Asia sejak 1910, menyediakan asuransi kebakaran dan maritim di kota-kota pesisir Tiongkok. Saat ini, Allianz aktif di 16 pasar di wilayah tersebut, menawarkan beragam asuransi dengan bisnis inti pada asuransi kerugian, asuransi jiwa, perlindungan dan solusi kesehatan, dan manajemen aset. Dengan lebih dari 36.000 staf, Allianz melayani kebutuhan lebih dari 21 juta nasabah di wilayah ini melalui berbagai saluran distribusi dan platform digital.
Tentang Grup Allianz
Allianz Group adalah perusahaan asuransi dan manejemen aset terkemuka di dunia dengan 100 juta nasabah individu dan perusahaan di lebih dari 70 negara. Nasabah Allianz mendapatkan manfaat dari berbagai layanan asuransi individu dan kumpulan, mulai dari asuransi properti, jiwa dan kesehatan, sampai layanan bantuan asuransi kredit dan asuransi bisnis secara global. Allianz adalah salah satu investor terbesar di dunia, dengan dana kelolaan nasabah asuransi lebih dari 790 miliar Euro. Sementara manajer aset kami, PIMCO dan Allianz Global Investors mengelola aset tambahan sebesar 1,7 triliun Euro milik pihak ketiga. Berkat integrasi sistematik ekologis dan kriteria sosial pada proses bisnis dan keputusan investasi, Allianz memegang posisi terdepan untuk perusahaan asuransi dalam Dow Jones Sustainable Index. Pada tahun 2020, Allianz Group memiliki lebih dari 150.000 karyawan dan meraih total pendapatan 140 miliar Euro serta laba operasional sebesar 10,8 miliar Euro.