Komitmen Allianz Indonesia Berikan Edukasi Literasi Keuangan Melalui Rangkaian Program Global Money Week 2020

 

Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli sejak tahun 2013 aktif mendukung penuh program tahunan Global Money Week. Salah satu rangkaian Global Money Week adalah kegiatan webinar Best Way to Get and Manage Income during Pandemic yang digelar Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli bersama HAI dan Cewekbanget.id pada 26 Agustus 2020.

27 Agustus 2020 | Allianz Indonesia

Jakarta, 27 Agustus 2020 – Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli sejak tahun 2013 aktif mendukung penuh program tahunan Global Money Week. Global money week adalah program literasi keuangan tahunan yang diinisiasi Child Youth Finance International pada tahun 2012. Di Indonesia, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli aktif mendukung penuh program tahunan ini semenjak tahun 2013. Tahun ini, Global Money Week diinisiasi oleh OECD International Network on Financial Education (INFE) dilaksanakan serentak selama tanggal 23 – 29 Maret 2020 dengan tema Learn, Save, Earn.

Namun, karena adanya pandemi, Global Money Week dilaksanakan secara virtual dengan menghadirkan rangkaian kegiatan seperti kompetisi foto, edukasi berupa infografik dan fakta menarik, serta tips dan trik mengatur keuangan. Rangkaian kegiatan ini dilakukan untuk mendorong peningkatan literasi keuangan anak-anak muda usia 16-22 tahun atau yang lebih dikenal dengan Generasi Z.

“Dukungan Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli untuk Global Money Week merupakan bagian dari komitmen besar kami untuk terus melakukan literasi keuangan ke masyarakat luas, khususnya kepada para generasi muda. Hal ini sejalan dengan tujuan Allianz Indonesia, untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya terkait peningkatan penetrasi asuransi kepada lebih banyak masyarakat Indonesia,” ujar Ni Made Daryanti, Ketua Yayasan Allianz Peduli.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan mencapai 38,03% sedangkan indeks inklusi keuangan mencapai 76,19%. Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%. Dengan demikian dalam 3 tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33%, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39%.

“Kita harus menyadari bahwa pendidikan literasi keuangan penting sekali untuk diberikan sedini mungkin agar masyarakat Indonesia mampu mengelola keuangannya secara cerdas dan dapat mempersiapkan masa depan dirinya dan keluarganya menuju masyarakat yang sehat secara finansial dengan memanfaatkan layanan keuangan secara optimal. Oleh karena itu, peran generasi muda sangat penting sekali dalam menjadi agen perubahan di masyarakat,” kata Horas V.M. Tarihoran, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan.

Saat ini jumlah Gen Z mencapai 72,8 juta atau sekitar 27% dari 267 juta penduduk Indonesia pada 2019. Jumlah ini membuat keberadaan Gen Z tidak bisa dikesampingkan karena cukup banyak sehingga memiliki pengaruh besar, bahkan terhadap perekonomian negara. Sayangnya, generasi muda saat ini mengenal dua pandangan yang banyak memengaruhi gaya hidup dan kondisi keuangan mereka, yaitu YOLO (You Only Live Once) dan FOMO (Fear of Missing Out).

“Dua pandangan ini mendorong mereka untuk memilih menghabiskan pendapatan mereka ke hal-hal yang sedang happening, untuk kemudian di-post di media sosial, daripada menyisihkan pendapatan untuk ditabung sebagai bekal hari tua. Oleh karena itu, Gen Z perlu merencanakan keuangan secara smart karena ada beberapa hal penting yang menjadi patokan, yaitu kendali diri terhadap penggunaan uang, banyak keinginan tetapi kemampuan terbatas, dan adanya inflasi,” kata Ligwina Hananto, Financial Trainer.

Ada tiga kata kunci agar para Gen Z mampu mengelola keuangan dengan baik di masa pandemi, yaitu learn, save and earn, atau belajar, menabung, dan juga meraih hasil. Dengan modal tersebut, para Gen Z diharapkan mampu melalui krisis finansial di masa pandemi.

“Pengelolaan finansial yang baik bukan hanya bisa menyelamatkan diri saat ini, tetapi juga dapat mewujudkan cita-cita remaja di masa depan. Agar kita bisa fokus mencapai tujuan finansial yang lebih besar, misal mau melanjutkan studi S2, liburan ke luar negeri, melakukan pernikahan, semuanya butuh uang. Maka dari itu, kita perlu mengatur keuangan dengan baik agar kita bisa mencapai tujuan finansial besar tadi," kata Jonathan End, seorang digital consultant dan content creator.

Perilaku konsumtif memang perlu dipertimbangkan selama masa yang menantang ini ini. Namun, bukan berarti harus menyiksa diri. Melalui metode learn, save, and earn para Gen Z diharapkan mampu melatih mental menabung, sehingga gaya hidup dapat menyesuaikan pemasukan.

Raja Giannuca, seorang penyanyi remaja yang kini namanya tengah naik daun selalu membiasakan diri untuk mengatur keuangan dan tidak menghamburkan uang begitu saja, terlebih lagi kondisi pandemi saat ini membuat banyak show tertunda, “Setiap mendapatkan fee, saya selalu sisihkan sebagian dan usahakan selalu membuat daftar belanja agar tidak konsumtif dan sesuai dengan kebutuhan.”

Melalui webinar Best Way to Get and Manage Income during Pandemic yang digelar bersama HAI dan Cewekbanget.id, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli terus berkomitmen untuk menjalankan berbagai program CSR sesuai dengan empat pilarnya, yaitu pendidikan, pemberdayaan ekonomi. kesehatan serta lingkungan dan bencana alam.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi untuk menciptakan generasi yang cerdas secara finansial, sehingga dalam tujuan jangka panjang mampu membantu menciptakan perekonomian negara yang lebih baik,” tutup Ni Made Daryanti.

  1.